Menuju konten utama
Periksa Fakta

Benarkah Alumni UGM Bakar Ijazah Karena Kecewa Pada Rektor?

Afriantriono Hartoadi merupakan alumni UGM yang melakukan aksi pembakaran ijazah, namun tidak terkait dengan isu ijazah palsu Jokowi.

Benarkah Alumni UGM Bakar Ijazah Karena Kecewa Pada Rektor?
Header Periksa Fakta IFCN. tirto.id/Quita

tirto.id - Pada bulan Oktober ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) digugat ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat terkait dugaan penggunaan ijazah palsu pada pemilihan presiden 2019 lalu. Gugatan dilayangkan oleh penulis buku Jokowi Undercover, Bambang Tri Mulyono, pada Senin (3/10/2022). Tak lama kemudian, Bambang menjadi tersangka kasus penistaan agama.

Pada 11 Oktober, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Ova Emilia juga membantah bahwa ijazah milik Presiden Jokowi adalah palsu.

Isu soal ijazah palsu Presiden ini menghadirkan banyak narasi-narasi di media sosial. Salah satunya dari akun Facebook Tulang Lunak (tautan) yang diunggah pada 18 Oktober lalu. Akun tersebut mengunggah tangkapan layar dari channelYouTube “Kabar Berita Nasional” yang berjudul “HEBOH ❗ ALUMNI INI NEKAT BAKAR IJAZAH ASLI VGM BUNTUT M∆LU DENGAN SIKAP BUK REKTOR”.

Video tersebut berdurasi 8:41 menit dan telah disaksikan sebanyak 21,1 ribu kali di YouTube pada 20 Oktober, sejak diunggah pada 17 Oktober lalu.

Periksa Fakta Alumni UGM Bakar Ijazah

Periksa Fakta Alumni UGM Bakar Ijazah Karena Kecewa Pada Rektor. (Screenshot/Facebook/Tulang Lunak)

Namun, unggahan dari akun Tulang Lunak sendiri tidak mendapat begitu banyak reaksi. Unggahan ini hanya dibagikan sebanyak 21 kali dan mendapat reaksi dari 24 orang per 20 Oktober, pun tidak ada komentar terkait tangkapan layar video YouTube tersebut.

Lalu, benarkah ada alumni UGM yang nekat bakar ijazahnya sebagai reaksi terhadap sikap rektor universitas tersebut terkait keaslian ijazah Jokowi?

Penelusuran Fakta

Tim Riset Tirto menyaksikan keseluruhan isi video yang berdurasi sekitar 8 menit tersebut. Sebagai tambahan informasi, channel Youtube yang menyebarkan video ini memiliki 80,3 ribu pengikut dan kerap mengunggah video-video bernuansa politik, viral, dan terbaru.

Dalam video yang mengklaim adanya alumni UGM yang membakar ijazahnya, ada beberapa potongan video yang dikemas ke dalam satu narasi. Pertama, potongan video seorang alumni UGM yang membakar ijazahnya, diikuti potongan video klarifikasi dari Rektor UGM Ova Emilia terkait keaslian ijazah Jokowi. Kemudian ada pula potongan konferensi pers dari tim advokasi Bambang Tri, serta potongan pernyataan dari seorang advokat dan aktivis gerakan Islam, Ahmad Khozinudin.

Selain itu, video tersebut juga menampilkan potongan-potongan video kegiatan kepresidenan.

Narator video juga membahas tiap jenjang pendidikan yang dilalui Jokowi, mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Narator mengklaim bahwa sumber informasi tentang jenjang pendidikan Jokowi yang disebutkan di video berasal dari Kompas. Kemungkinan besar, artikel yang dimaksud adalah artikel ini.

Kami lalu melakukan pencarian terkait alumni UGM yang membakar ijazah melalui mesin pencari Google. Hasil pencarian kami, seturut dengan mencocokkan wajah alumni yang dimaksud, membawa kami pada berita Liputan6.com pada November 2018.

Alumni tersebut bernama Afriantriono Hartoadi. Ia mengaku kecewa atas penanganan pihak kampus dalam kasus pemerkosaan seorang mahasiswi Fisipol UGM saat mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada 2017 lalu.

Melalui video, Afriantriono memperkenalkan diri sebagai alumnus UGM dan mengatakan bahwa ia merasa malu. Pria tersebut kemudian menyalakan korek yang dipegangnya dan membakar ijazahnya.

Hingga akhir video, memang tidak ada lagi narasi mengenai alumni UGM, selain Afriantriono Hartoadi, yang melakukan aksi bakar ijazah. Channel Youtube Kabar Berita Nasional juga memasukkan potongan klarifikasi dari Rektor UGM dan mengkritik bahwa Rektor hanya meyakini keaslian dari dokumen ijazah yang dimaksud tanpa memberikan bukti yang meyakinkan.

Namun, melalui berita Tirto, Rektor UGM Ova Emilia menjelaskan bahwa ijazah yang dimiliki Jokowi masih menggunakan tulisan tangan dan belum menggunakan teknologi komputer. Sehingga apabila dibandingkan dengan ijazah milik alumni UGM yang beredar saat ini memiliki sejumlah perbedaan.

Sebagai tambahan informasi, isu mengenai ijazah SMA palsu Jokowi telah beredar sejak tahun 2019, atau tahun ketika Jokowi dilantik menjadi Presiden RI periode kedua.

Pada 2019 sendiri, sebuah akun Twitter membuat cuitan yang menyatakan bahwa ijazah SMA milik Jokowi adalah palsu. Salah satu tudingannya adalah bahwa sekolah tersebut baru berdiri pada 1985. Sedangkan Jokowi diketahui lulus pada 1980.

Padahal, sekolah SMA Jokowi, yakni SMA Negeri 6 dulu namanya adalah Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan atau SMPP. SMPP sendiri berdiri pada 26 November 1975 dan baru menerima peserta didik pada 1976.

“Memang dulu namanya bukan SMA Negeri 6, melainkan Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan atau SMPP,” terang Agung Wijayanto yang merupakan Kepala SMA Negeri 6 Solo.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa alumni UGM yang melakukan pembakaran ijazah tidak terkait dengan klarifikasi dari Rektor UGM, melainkan kekecewaan atas penanganan pihak kampus dalam kasus pemerkosaan seorang mahasiswi Fisipol UGM pada 2017.

Tangkapan layar Facebook dan video channel YouTube Kabar Berita Nasional bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Irma Garnesia

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Irma Garnesia
Editor: Farida Susanty