Menuju konten utama

Belanja Modal Pertamina Mengecil jadi 4,2 miliar dolar AS

Penurunan belanja modal dipicu kerja sama antar anak usaha Pertamina, sehingga mengecil anggarannya pada 2019.

Belanja Modal Pertamina Mengecil jadi 4,2 miliar dolar AS
Foto udara Kilang PT Pertamina (persero) Refinery Unit (RU) III Plaju, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (24/10/2018). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.

tirto.id - Alokasi belanja modal (capital expenditure/Capex) PT Pertamina (Persero) mengecil pada 2019 jadi 4,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp58,8 triliun (kurs Rp14.000/dolar AS). Sebelumnya, pada 2018 belanja modal Pertamina 5,5 miliar dolar AS.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyastuti mengatakan, penurunan belanja modal ditengarai adanya kerja sama antar anak usaha Pertamina. Dana belanja modal, kata dia, berasai dari ekuitas Pertamina.

"Capital expenditure ada yang kami sendiri dan ada yang kerja sama dengan anak perusahaan dan sebagainya," kata Nicke di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/2/2019).

Nicke menjelaskan, 60 persen dari total Capex itu akan dialokasikan untuk kegiatan hulu migas dalam rangka meningkatkan produksi seperti pengeboran.

Direktur Keuangan Pertamina, Pahala Mansuri mengatakan, belanja modal 2019 memang akan diprioritaskan pengembangan proyek pada sektor hulu.

"Kurang lebih rencana kita kan sekitar 50 persen di hulu, sisanya 25 persen di hilir dan termasuk untuk ekspansi refinery (kilang minyak) dan 25 persen untuk pengembangan infrastruktur logistik," ujar Pahala di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2018).

Pahala juga menyampaikan, pada 2018 realisasi Capex diprediksi maksimal 4 miliar dolar AS. Hal itu disebabkan oleh harga minyak dunia yang sempat naik beberapa waktu sebelumnya. Selain itu, imbuh dia, juga lantaran tertundanya sejumlah proyek Pertamina di tahun ini.

"9-10 bulan kemarin, kan, harga minyak naik, baru sekarang turun," kata Pahala.

Baca juga artikel terkait MINYAK atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Bisnis
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Zakki Amali