Menuju konten utama

Begini Jejak Kisah Guru di Balik Kesuksesan Para Engineer PHR

Para profesional PHR memiliki kisah unik tentang peran guru dalam membentuk jati diri mereka. Begini kisahnya.

Begini Jejak Kisah Guru di Balik Kesuksesan Para Engineer PHR
Seorang guru memberikan pembelajaran kepada muridnya di sekolah. FOTO/dok. Pertamina Hulu Rokan

tirto.id - Di balik setiap tetes minyak yang mengalir dari bumi Lancang Kuning Riau, ada sekelompok insan yang tak lelah berinovasi dan terus berkontribusi. Mereka adalah para engineer andal PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan, garda terdepan dalam menjaga ketahanan energi negeri. Namun, di balik kesuksesan mereka dalam mengelola sumber energi, tersimpan kisah inspiratif tentang sosok-sosok guru yang telah menanamkan benih ilmu dan motivasi sejak dini.

Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November menjadi momen refleksi bagi kita semua, terutama bagi mereka yang telah mencapai puncak karier. Di PHR, produsen migas terbesar di Indonesia, banyak ditemukan para profesional yang memiliki kisah unik tentang peran guru dalam membentuk jati diri mereka.

"Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka adalah orang pertama yang menanamkan benih ilmu dan karakter dalam diri saya," kata Wulan Sary, seorang engineer andal PHR yang kini menjabat Team Manager Rig Drilling Heavy Oil.

Wulan berkisah, guru yang paling berkesan adalah guru kimia saat SMA. Namanya Bu Eny. Dia adalah sosok yang supel dengan aura bersahaja. Tetapi ada sesuatu yang berbeda dari cara beliau peduli pada setiap murid dan saat beliau menjelaskan pelajaran kimia sehingga mudah dipahami yang dipadu dengan latihan soal yang menarik.

“Tanpa saya sadari, saya sudah jatuh cinta dengan ajaibnya ilmu kimia. Di SMA saya yakni SMU Taruna Bumi Khatulistiwa, Pontianak yang sarat disiplin, semi-militer dan baris berbaris, belajar menjadi pengalihan yang menarik, terutama mengutak-atik soal-soal kimia yang pelik. Setiap saya bertanya kepada Bu Eny, jawabannya selalu membuat saya lebih paham dan terkagum-kagum lebih jauh pada ilmu kimia,” ungkapnya.

Hal itulah yang mendorong Wulan mantap memilih jurusan Teknik Kimia di Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2002. Ia menyadari, pilihan ini terbukti tepat, karena ilmu yang didapat selama kuliah menjadi bekal yang sangat berharga dalam karirnya.

“Ini yang menjadi landasan awal saya untuk semua pencapaian saya sampai hari ini. Tanpa Bu Eny yang membuat saya jatuh cinta pada kimia, mungkin cerita hidup saya akan berbeda. Bu Eny, pahlawan tanpa tanda jasa, yang menyentuh hidup saya dan merubahnya dengan baik. Terima kasih banyak, Bu Eny dan semua pahlawan tanpa tanda jasa yang telah mengubah jutaan masa depan anak-anak Indonesia,” tutur Wulan.

Senada dengan Wulan, Muhammad Basrol yang menjabat sebagai Coordinator Plant Operations Gas juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada guru-guru yang telah membimbingnya saat masa sekolah.

“Hampir semua guru berkesan bagi saya disetiap jenjang pendidikan, namun yang paling saya ingat sosok ibu guru yang mengajar Fisika di SMAN 3 Rumbai, Ibu Yelna D (almarhumah) semoga Allah ampuni segala dosa dan khilafnya, beliau pernah mengatakan kepada kami anak-anak SMA yang mulai beranjak dewasa bahwa semua anak yang dilahirkan kedunia adalah pemenang, jangan sampai kalian setelah lahir menjadi pecundang, serta lakukan yang terbaik buat diri kalian dan orang tua. Jadikan pemacu kalian sukses di masa depan,” kenang M Basrol.

Tanpa disadari, motivasi ini telah membentuk dirinya menjadi pribadi yang baik dan mampu menggapai mimpi. Selain itu ia pun ingat pesan sang guru saat duduki di bangku MTS/SMP: hormati gurumu sebagaimana orang tuamu, agar Ilmu yang diajarkan dapat bisa engkau serap dengan sempurna, berbagi Ilmu membuat orang lain bisa terangkat dari kemiskinan dan bisa membuat dirimu menjadi lebih paham.

“Pembelajaran yang saya dapatkan jika dikaitkan dengan dampak yang saya rasakan saat ini adalah, tanpa adanya guru yang mengajari dengan setulus hati, maka saya mungkin bukan siapa-siapa saat ini, banyak hal positif yang diajarkan terkait ilmu pengetahuan, nila-nilai kehidupan. Saat ini sebagai Perwira PHR saya berusaha menjadi seorang pembelajar dan sharing ilmu yang saya pahami kepada teman-teman yang baru bergabung atau bekerja di perusahaan ini, dan saat ini saya menjadi mentor buat adik-adik yang melakukan kerja praktek di PHR. Ini sangat sesuai dengan tata nilai AKHLAK yang dijalankan oleh setiap insan BUMN,” tutur M Basrol.

Dengan setulus hati, ia mengucapkan kepada para guru dimanapun berada, Selamat Hari Guru, semoga apa yang diajarkan kepada kami menjadi amal Ibadah di sisi Allah SWT. “Guru tidak hanya pendidik yang mengajarkan ilmu, namun juga menanamkan nilai-nilai positif dalam kehidupan. Guru adalah pelita yang menerangi jalan menuju masa depan serta pemandu yang sabar ditengah kebingungan serta menjadi Inspirasi yang menguatkan langkah disaat kita ragu,” ujarnya.

Selain itu, pengalaman dan kisah menarik tentang guru juga diungkapkan Benny, seorang engineer andal yang menjabat sebagai Sr Engineer Well Construction Drilling 2. Baginya, sosok guru merupakan orang yang paling berpengaruh dalam hidup.

“Sosok guru yang mempengaruhi dalam kehidupan saya terbagi 2, yakni guru akademis dan guru spiritual,” ujar Benny.

Ia menjelaskan, guru akademis yakni guru yang menemani dari TK hingga bangku kuliah. Guru-guru ini bukan hanya mengajarkan calistung namun dalam kesehariannya mengajarkan mendapatkan nilai tinggi/memahami soal ujian bukan dari menghapal, tetapi latihan, latihan dan latihan. Tentunya ini menjadi modal di kehidupan berkarier nantinya.

“Ada satu peristiwa dengan guru akuntansi saya ketika itu, beliau memberikan 1 quis soalan akuntansi dan hampir semua murid menjawab dengan jawaban yang sama dan ketika itu saya mempunyai jawaban angka yang berbeda. Guru tersebut menghampiri saya dan menyampaikan bahwa jawaban saya lah yang benar dan mengatakan 'tidak selalu mayoritas itu benar dan berbeda bukan berarti salah'. Hal itu cukup melekat pada saya dan membuat saya melihat bahwa critical thinking itu baru bisa muncul jika kita tidak tunduk pada kondisi yang stagnant,” tutur Benny.

Lalu, guru spiritual, menurut Benny ini menjadi bagian luar biasa penting dalam hidup. Ada yang menyebutnya sebagai guru ngaji, guru dakwah, pendeta, bhiksu ataupun sebutan untuk pemuka agama lainnya. “Menurut saya ini perlu ada di setiap kehidupan manusia karena fungsi guru ini adalah menjembatani kemampuan akademis kita dengan kemampuan kita hidup sebagai makhluk sosial. Makanan otak dan batin. Ilmu dan Elmu. Cerdas dan Akhlak,” ungkapnya.

Kisah-kisah inspiratif para perwira PHR ini membuktikan bahwa peran guru tidak hanya sebatas transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan membangun mimpi. Guru adalah sosok yang mampu menggugah potensi yang terpendam dalam diri setiap siswa.

PHR yang merupakan produsen migas terbesar di tanah air, adalah sebuah rumah bagi para engineer andal, bukti nyata bahwa pendidikan yang berkualitas, terutama peran guru, menjadi pondasi kuat bagi kesuksesan karir. Kata-kata guru, bagai benih yang tumbuh subur menjadi pohon rindang prestasi. Selamat hari guru nasional 2024.

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis