Menuju konten utama

Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga jadi 3,75 Persen

Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan menjadi 3,75 persen.

Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga jadi 3,75 Persen
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin. Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah untuk memitigasi risiko peningkatan inflasi inti dan ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga BBM non subsidi dan inflasi makanan.

“Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia tanggal pada 22 dan 23 Agustus 2022 memutuskan untuk menaikan suku bunga acuan menjadi 3,75 persen," ujar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers Pengumuman Hasil RDG Agustus 2022 di Jakarta, Selasa (23/8/2022).

Selain itu, bank sentral juga menaikkan suku bunga deposit facility 25 basis poin menjadi sebesar 3 persen persen dan suku bunga lending facility naik menjadi sebesar 4,5 persen.

Sebelumnya Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memperkirakan BI akan kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5 persen. Hal itu mempertimbangkan bahwa inflasi fundamental atau inflasi inti yang masih terkendali.

"BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan BI7DRR di level 3,5 persen," kata Josua kepada wartawan.

Josua mengatakan, pertimbangan bank sentral menahan suku bunga karena volatilitas nilai tukar Rupiah sepanjang Agustus cenderung menurun jika dibandingkan dengan Juli yang lalu. Meskipun, kata dia, saat ini rupiah cenderung melemah tipis lima poin jika dibandingkan dengan akhir Juli.

"Penurunan volatilitas rupiah tersebut dipengaruhi oleh rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang cenderung menurun serta ekspektasi less-hawkish dari stance kebijakan moneter Fed," ujarnya.

Sementara itu dari dalam negeri, rilis data transaksi berjalan Indonesia pada kuartal II-2022 yang tercatat surplus 1,1 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga diperkirakan akan tetap menjaga stabilitas rupiah.

Meskipun demikian, kedepannya BI diperkirakan akan mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 50-75bps hingga akhir tahun ini. Ekspektasi tersebut sejalan dengan ekspektasi penurunan surplus transaksi berjalan pada semester II-2022 dan upaya untuk menjangkar ekspektasi inflasi.

"Ekspektasi inflasi disebabkan oleh kenaikan inflasi harga bergejolak dan inflasi harga diatur pemerintah," katanya.

Baca juga artikel terkait KENAIKAN SUKU BUNGA ACUAN BI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin