Menuju konten utama

Bank Indonesia Buka Peluang Turunkan Biaya Transfer BI Fast

BI membuka peluang menurunkan tarif layanan transfer BI-FAST dari yang saat ini dipatok sebesar Rp2.500 per transaksi.

Bank Indonesia Buka Peluang Turunkan Biaya Transfer BI Fast
Refleksi warga antre mendaftar melalui aplikasi untuk pelayanan penukaran uang baru di halaman Gedung Memoribilia Bank Indonesia Muaro, Padang, Sumatera Barat, Selasa (19/3/2024). Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumbar menyiapkan Rp3,6 triliun uang baru layak edar untuk melayani kebutuhan masyarakat saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1445 hijriyah yang bisa ditukarkan di 156 titik di provinsi itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa.

tirto.id - Bank Indonesia (BI) membuka peluang menurunkan tarif layanan transfer real time atau BI-FAST dari yang saat ini dipatok sebesar Rp2.500 per transaksi. Meski begitu, penyesuaian ini tidak akan dilakukan BI dalam waktu dekat lantaran masyarakat terlihat tidak masalah dengan tarif yang ditentukan saat ini.

“Yang pasti bahwa saat ini sepertinya masyarakat sangat sangat enjoy dengan skema harga yang berlaku sekarang,” ujar Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Ryan Rizaldy, dalam Media Gathering di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Jumat (23/8/2024) malam.

Selain itu, fokus jangka pendek BI saat ini adalah untuk meningkatkan sinergi yang baik antara infrastruktur yang disediakan Bank Sentral tersebut dengan industri jasa keuangan (IJK), utamanya sektor perbankan.

Apalagi, penyesuaian harga sangat bergantung pada banyak hal, seperti kondisi perekonomian nasional termasuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, inflasi dan berbagai variabel makro ekonomi lainnya. Baru setelah melakukan asesmen terhadap berbagai faktor itu, BI dapat menetapkan tarif anyar.

“Jadi penyesuaian ke depan tidak tertutup kemungkinannya, namun fokus dalam jangka pendek ini adalah bagaimana kita bisa membangun sinergi yang baik antara infrastruktur yang disediakan BI dan industri,” imbuh Ryan.

Sementara itu, hingga Juli 2024 volume transaksi BI-FAST tercatat tumbuh sebesar 65,08 persen secara tahunan (year on year/yoy) mencapai 301,41 juta transaksi. Sedangkan pada Juni 2024, volume transaksi BI-FAST tumbuh positif 67,79 persen (yoy) mencapai 785,95 juta transaksi.

Dari sistem pembayaran lainnya, nilai transaksi Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) tercatat meningkat 15,46 persen (yoy) mencapai Rp15,450 triliun.

“Layanan digital banking tumbuh 30,5 persen yoy menjadi 1,845 juta transaksi, sementara transaksi uang elektronik tumbuh 22,46 persen yoy menjadi 1.272 juta transaksi " jelas Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur di Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (21/8/2024).

Secara spesifik, pertumbuhan tertinggi terjadi pada sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang tumbuh 207,5 persen yoy dengan jumlah pengguna 51,43 juta dan jumlah merchant (sebagian besar adalah merchant UMKM) mencapai 33,2 juta.

Baca juga artikel terkait BANK INDONESIA atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Abdul Aziz