Menuju konten utama

Bank DKI Salurkan KUR Rp1,15 Triliun ke 6.023 UMKM selama 2022

Kredit mikro mengalami kenaikan signifikan 54,22% menjadi Rp2,56 triliun pada 2022.

Bank DKI Salurkan KUR Rp1,15 Triliun ke 6.023 UMKM selama 2022
Pekerja menjemur kerupuk di Menteng Atas, Jakarta, Kamis (6/10/2022). ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.

tirto.id - Bank DKI mengatakan telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp1,15 triliun kepada 6.023 usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk meningkatkan pemberdayaan bisnis.

"Di tahun 2022, Bank DKI berhasil menyalurkan 100% kuota Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp1,15 triliun kepada 6.023 pelaku UMKM untuk meningkatkan pemberdayaan bisnis," kata Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy melalui keterangan tertulisnya, Kamis (9/2/2023).

Ia menjelaskan, kredit mikro mengalami kenaikan 54,22% menjadi Rp2,56 triliun pada 2022 dari Rp1,66 triliun di 2021.

Segmen kredit ritel mengalami peningkatan 40,30% menjadi Rp1,29 triliun pada 2022 dari Rp922,44 miliar di periode tahun sebelumnya. Sementara itu, segmen kredit konsumer tumbuh 13,61% menjadi Rp19,81 triliun pada Desember 2022 dari Rp17,43 triliun di Desember 2021.

Kredit dengan skala lebih besar pun tumbuh sangat baik, seperti kredit sindikasi tumbuh secara signifikan sebesar 70,29% dari Rp3,71 triliun menjadi Rp6,31 triliun di Desember 2022.

Kredit komersial tumbuh 15,40% menjadi Rp16,51 triliun pada tahun 2022 dari Rp14,30 triliun di tahun sebelumnya. Sedangkan kredit menengah tumbuh 67,28% dari Rp1,13 triliun menjadi Rp1,89 triliun di Desember 2022.

Sementara itu sepanjang tahun 2022, terjadi peningkatan penyaluran kredit tumbuh sebesar 23,53% menjadi Rp48,37 triliun, dari Rp39,16 triliun di tahun sebelumnya.

"Pertumbuhan kredit ini didukung dengan kualitas aset yang sangat baik, dengan membaiknya indikator rasio kredit bermasalah menjadi 1,75% pada Desember 2022 dari 2,98% pada Desember 2021," ucapnya.

Lebih lanjut, Fidri menjelaskan Bank DKI terus memperluas inklusi keuangan, salah satunya melalui digitalisasi pasar. Hal ini dilakukan dengan implementasi aplikasi JakOne Abank sebagai layanan perbankan inklusif, QRIS sebagai sistem pembayaran, dan fasilitas digital lainnya dalam ekosistem pasar.

Sebagai gambaran, Perumda Pasar Jaya saat ini mengelola 154 pasar di Jakarta, dengan lebih dari 200.000 pedagang dan 2 juta pengunjung setiap hari. Dengan karakteristik dan potensi bisnis yang dimiliki tersebut, Bank DKI memiliki ruang untuk tumbuh signifikan melalui berbagai produk dan layanan digital, seperti JakOne Mobile, JakOne Pay, JakOne Abank.

"Termasuk pengajuan Kredit Mikro secara online melalui fasilitas Digital Lending," tuturnya.

Baca juga artikel terkait KREDIT USAHA RAKYAT atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri