tirto.id - Bencana banjir dan longsor melanda sejumlah wilayah di Pulau Jawa. Pada Kamis (22/2/2018) kemarin, longsor terjadi Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem Kabupaten Brebes yang dan mengakibatkan sejumlah korban baik luka maupun meninggal dunia.
Tak hanya longsor, ribuan rumah warga di Kecamatan Losari Kabupaten Brebes terendam banjir akibat luapan Sungai Cisanggarung dan sebagian tanggul jebol dengan ketinggian banjir antara 50 - 120 cm.
Hingga saat ini dampak longsor di Brebes tercatat 7 orang meninggal dunia, 13 orang hilang dan 5 orang masih dirawat di rumah sakit. Sekitar 600 personil tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melaporkan, banjir besar juga melanda wilayah di Kabupaten Cirebon pada Jumat (23/2/2018) siang akibat hujan dengan intensitas tinggi disertai meluapnya sungai Cibeureus dan Sungai Cisanggarung.
Tanggul di beberapa titik dilaporkan jebol hingga merendam permukiman, lahan pertanian dan fasilitas publik. Banjir melanda 9 kecamatan, yaitu Kecamatan Losari, Waled, Gebang, Ciledug, Pasaleman, Pabedilan, dan Plumbon.
"Ketinggian air banjir sekitar 100 – 200 cm. Ada sekitar 20.000 rumah terendam banjir," kata Sutopo dalam rilis yang diterima Tirto.
Banjir juga menyebabkan jalur kereta api DAOP 3 Cirebon lumpuh total, tepatnya jalur tengah antara Stasiun Ciledug-Ketanggungan mengarah ke Purwokerto dan Stasiun Tanjung-Losari arah Tegal.
Sementara itu banjir juga melanda Desa Margacina Kecamatan Karangkancana, Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat sejak Rabu (21/2/2018) pukul 14.00 WIB. Sebanyak 250 KK atau 987 jiwa mengungsi ke sanak saudara dan ke Balai Desa Kaduagung Kecamatan Karangkencana.
Intensitas hujan yang tinggi selama tiga hari ini telah mengakibatkan terjadinya banjir longsor di Kabupaten Bandung. Banjir kembali melanda 7 kecamatan yaitu Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Majalaya, Paseh, Ibun dan Solokan Jeruk pada Jumat (23/2/2018). Sedangkan yang terdampak longsor adalah Kecamatan Kutawaringin.
Dampaknya 9.938 rumah tergenang, 29.814 jiwa terdampak banjir, dan 10 gedung sekolah tergenang. Arus lalin penghubung dari Andir ke Katapang, Dayeuh Kolot ke Banjaran, Dayeuhkolot ke Ciparay dan dari Majalaya ke Rancaekek saat ini lumpuh total tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun empat. Ketinggian banjir bervariasi mulai dari 30 hingga 200 centimeter.
Di tempat lain, gerakan tanah atau longsor masih berlangsung di wilayah 4 Kecamatan di Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Amblesan dan retakan tanah makin meluas pada Jumat (23/2).
Sebanyak 98 KK (358 jiwa) terancam longsor. Pengungsi tercatat 407 jiwa yang terdapat di tenda pengungsian, rumah saudaranya, dan gedung pertemuan desa.
Berikut adalah 4 kecamatan yang terancam longsor:
1) Kecamatan Purwantoro Desa Sumber Dusun Sumber dan Dusun Galih, longsor mengancam 28 KK 88 jiwa.
2) Kecamatan Kismantoro Desa Gedawung Dusun Joho mengancam 50 KK 210 jiwa.
3) Kecamatan Karang Tengah Desa Temboro Dusun Belang mengancam 6 KK 21 jiwa.
4) Kecamatan Manyaran Desa Kepuhsari Dusun Kajuman terancam 14 KK 39 jiwa.
BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi banjir dan longsor. Selama Februari 2018, curah hujan di Jawa akan berintensitas tinggi. Kondisi tanah sudah jenuh air sehingga potensi banjir dan longsor meningkat.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo