Menuju konten utama

Bandara Ngurah Rai Tutup: Sekitar 15.000 Wisatawan Tertahan di Bali

Menurut Gubernur Bali Made Mangku Pastika, kurang lebih 15.000 wisatawan tertahan di Pulau Bali saat ini akibat penutupan Bandara Ngurah Rai.

Bandara Ngurah Rai Tutup: Sekitar 15.000 Wisatawan Tertahan di Bali
Sejumlah warga negara asing berada di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Senin (27/11/2017). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

tirto.id - Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai ditutup selama 24 jam karena terdampak sebaran abu vulkanik Gunung Agung. Akibatnya, menurut Gubernur Bali Made Mangku Pastika, kurang lebih 15.000 wisatawan tertahan di Pulau Bali saat ini akibat penutupan.

"Sehari ini saja saya kira sudah banyak sekali, mungkin saja sudah 15.000 sampai 20.000 orang per hari ini, karena turis asing saja itu paling kecil datang ke Bali sebanyak 5.000 sampai 7.000 orang per harinya yang masuk dan keluar Bandara Ngurah Rai ini," ujar Mangku Pastika saat mengunjungi Pos Pantau Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem, Senin (27/11/2017).

Untuk itu, Pastika mendukung komitmen seluruh anggota asosiasi Hotel dan Restoran Indonesia yang memberikan kepada wisatawan yang tertahan, menginap di hotel secara gratis atau tidak memungut biaya kamar akibat penutupan bandara dengan naiknya status Gunung Agung.

"Ini sangat bagus, karena sesuai dengan imbauan Pemprov Bali, jadi mereka [pengusaha hotel] membantu para wistawan yang sudah kehabisan uang saku misalnya," ujar dia sebagaimana dilansir Antara.

Menurut Pastika, hal ini harus diberikan, karena tidak semua tamu masih menyimpan uang sakunya selama di Bali dan kecenderungan tamu yang datang uangnya pas-pasan.

Ia belum dapat memastikan sampai kapan wisatawan yang diberi menginap gratis ini tinggal di hotel itu, dan menunggu kondisi Bandara Ngurah Rai bisa beroperasional kembali seperti sedia kala.

"Kalau abu ini tidak mengarah ke Bandara Ngurah Rai dan Gunung Agung tidak mengeluarkan asap sudah barang tentu bandara bisa dibuka kembali. Sekarang ini tergantung bagaimana kondisi anginnya saja," ujarnya.

Terkait berapa kerugian yang diakibatkan akibat dampak Gunung Agung ini, kata Pastika, masing-masing orang memiliki kriteria itu, sehingga ia tidak bisa memastikan berapa total keseluruhanya.

"Saya tidak yakin bahwa kerugian akibat dampak Gunung Agung ini Pulau Bali mengalami kerugian hingga Rp2,6 triliun. Tidak yakin saya dengan itu," tegasnya.

Pastika juga mengimbau kepada warga yang ingin berkomunikasi dengan keluarganya untuk menginfomasikan kondisinya melalui teleconfrens dan tidak harus ketemu.

"Saya juga mengimbau warga yang di luar Bali yang tidak bisa menggunakan transportasi melalui jalur udara, agar dapat menggunakan jalur darat dari Bali ke Surabaya, kemudian naik pesawat dari sana," katanya.

Ia menegaskan, apabila diperlukan menyiapkan transportasi darat untuk wisatawan ini, Pemerintah Provinsi Bali sangat siap untuk ini.

Pemerintah Provinsi Bali bekerja sama dengan Perum Damri dan Organda menyiapkan hingga 100 bus untuk mengangkut wisatawan yang terkena dampak penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, secara gratis.

"Kami siapkan 100 bus kalau dibutuhkan, yakni 40 dari Damri dan 60 dari Organda. Bus ini akan mengangkut penumpang dari Bandara Ngurah Rai ke Terminal Mengwi, Kabupaten Badung dan Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gusti Agung Ngurah Sudarsana, di Denpasar.

Baca juga artikel terkait GUNUNG AGUNG TERKINI atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari