tirto.id - Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengakui, subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) diberikan pemerintah sebagian besar tidak tepat sasaran. Hal ini karena masih banyak kendaraan roda empat yang mengonsumsi BBM jenis Pertalite (RON 90).
Bahlil mengatakan, banyak kendaraan di atas 1.500 cc bahkan sekelas Toyota Alphard justru menikmati BBM subsidi. Oleh karenanya, pemerintah bakal mengendalikan agar subsidi dapat diberikan untuk kendaraan-kendaraan yang menengah ke bawah.
"Subsidi itu untuk orang miskin, masa kita mau kasih ke orang kaya. Motor di bawah 250 cc, angkutan-angkutan umum untuk logistik kepentingan rakyat pakai subsidi. Tetapi kalau yang lainnya itu mungkin tidak subsidi," kata Bahlil, di Kantornya, Jakarta, Jumat (12/8/2022).
Saat ini, pemerintah masih merevisi Peraturan Presiden (Perpres) 191/2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM. Setelah revisi selesai, pemerintah dan PT Pertamina selaku badan usaha diberikan penugasan penyaluran akan melakukan pembatasan subsidi di lapangan.
Dalam hal ini, Pertamina memberikan kesempatan pendaftaran bagi kendaraan roda empat untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi lewat aplikasi Mypertamina. Pendaftaran kali ini diperluas di 50 kota/kabupaten dari sebelumnya tahap pertama hanya 11 wilayah.
"MyPertamina itu salah satu instrumen menganalisis agar tidak terjadi pemakaian minyak yang tidak tepat sasaran. Sekarang bagaimana kalau tidak ada MyPertamina mana kita tau orang kaya orang miskin," jelas Bahlil.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang