tirto.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan sampai saat ini porsi investor di Ibu Kota Nusantara (IKN) seluruhnya masih dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Sebab, pembangunan Tahap I ibu kota baru belum rampung seluruhnya.
Apalagi, pada Tahap I pembangunan difokuskan pada pembangunan infrastruktur dasar yang meliputi penyediaan air minum, ketenagalistrikan, teknologi Informasi dan komunikasi, pengelolaan persampahan dan air limbah, gedung-gedung sebagai sarana-prasarana dasar, hingga jalan lingkar utama.
“Hotel sudah hampir jadi, rumah sakit sudah hampir jadi, beberapa gedung untuk sarana-prasarana mendasar juga sudah hampir jadi, dan itu semua adalah investasi dari dalam negeri, dari PMDN,” kata Bahlil dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), di Gedung Parlemen, Selasa (11/6/2024).
Menurutnya, setelah pembangunan Tahap I selesai, baru pemerintah mengizinkan investor asing masuk ke IKN. Bahlil memperkirakan, masuknya investor asing akan mulai terjadi pada Agustus mendatang.
Namun, tambahnya, meski belum diizinkan masuk dan infrastruktur IKN belum selesai 100 persen, sudah banyak investor asing yang menguhubunginya untuk menanyakan kapan mereka bisa menanamkan modalnya di IKN. Karena itu, pihaknya bersama Otorita IKN (OIKN) terus melakukan percepatan pembangunan Tahap I IKN.
“Jadi kalau ditanya investasi di IKN itu ada atau tidak? Ada semuanya dari PMDN untuk sementara. Asingnya kapan? Mereka sudah memulai komunikasi dengan kita kapan mereka bisa mulai, tapi kita katakan bahwa setelah tanggal 17 Agustus, karena infrastruktur di lingkaran kedua ini baru bisa clear,” jelas Bahlil.
Meski begitu, Bahlil tidak menyebutkan siapa saja investor yang sudah punya komitmen untuk berinvestasi di IKN. Pun dengan perjanjian apa yang telah disepakati antara pemerintah dengan investor.
“Akan saya siapkan jawaban tertulis,” tutup Bahlil.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Irfan Teguh Pribadi