Menuju konten utama

Bahaya Dari Makan Es Batu untuk Kesehatan

Apakah boleh makan es batu setiap hari? Ternyata, ada bahaya dari makan es batu untuk kesehatan jika aktivitas ini dilakukan berlebihan.

Bahaya Dari Makan Es Batu untuk Kesehatan
Ilustrasi Es Batu.

tirto.id - Makan es batu menjadi kebiasaan sebagian orang, terutama saat cuaca panas dan ingin mendinginkan diri untuk merasa segar. Selain memberikan sensasi segar, mengunyah es batu juga dapat meredakan rasa kering di mulut. Namun, keinginan makan es batu juga dapat menjadi tidak terkendali sehingga intensitasnya berlebihan.

Bethany Cadman dalam artikel “Is It Bad to Eat Ice?” (2023) di situs Medical News Today menjelaskan, terdapat istilah medis pagophagia untuk menyebut aktivitas mengunyah es batu yang dilakukan secara kompulsif dan berlebihan. Penderita pagophagia dapat makan beberapa nampan atau kantong es batu setiap hari.

Pagophagia atau keinginan makan es batu berlebihan bisa dipicu oleh masalah kesehatan, seperti defisiensi zat besi (anemia), kekurangan kalsium, atau gangguan makan. Masalah kesehatan mental juga dapat menjadi penyebab Pagophagia, terutama gangguan obsesif kompulsif dan skizorenia.

Efek Kesehatan dari Sering Makan Es Batu

Makan es batu baik karena kebiasaan normal maupun pagophagia berisiko menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Makan dan mengunyah es batu biasanya tidak berdampak serius jika dilakukan sesekali.

Namun, apabila menjadi kebiasaan harian, apalagi dilakukan secara berlebihan, kebiasaan makan es batu bisa membawa beberapa dampak buruk. Berikut beberapa efek kesehatan dari sering makan es batu:

1. Merusak Gigi dan Gusi

Salah satu efek sering mengunyah es batu dapat menyebabkan gigi menjadi aus. Menukil dari Healthline, kebiasaan makan es batu dapat merusak enamel, bagian terkuat dari gigi yang berada di lapisan terluar.

Enamel berfungsi melindungi lapisan dalam gigi dari pembusukan serta kerusakan. Saat enamel terkikis, gigi dapat menjadi sangat sensitif terhadap zat panas dan dingin. Risiko gigi berlubang juga meningkat secara signifikan.

Situs WebMD menginformasikan, selain merusak enamel gigi, makan es batu juga dapat merusak kawat atau tambalan gigi, meretakkan gigi, mengiritasi gusi, dan menyebabkan resesi gusi.

2. Kekurangan Nutrisi

Jika keinginan makan es membuat seseorang mengabaikan makanan lainnya, kondisi ini dapat mengakibatkan malnutrisi. Risiko malnutrisi lebih tinggi jika kebiasaan mengunyah es batu secara berlebihan disebabkan oleh gangguan makan.

Malnutrisi dapat terjadi karena makan es batu mungkin membuat perut menjadi kenyang dan tak keinginan mengonsumsi makanan lain. Akibatnya, jumlah nutrisi yang masuk ke tubuh amat sedikit.

Kondisi kekurangan nutrisi ini akan lebih berbahaya lagi jika dialami oleh ibu hamil atau anak-anak. Kehamilan termasuk salah satu pemicu umum kebiasaan makan es batu.

3. Komplikasi Anemia

Makan es batu dengan intensitas tinggi dapat menjadi pertanda masalah anemia. Jika tak ditangani, kondisi anemia atau defisiensi zat besi ini berisiko makin buruk dan berdampak pada masalah kesehatan yang serius.

Dampak seriusnya seperti: jantung membesar dan detaknya tidak normal; pada ibu hamil memicu kelahiran prematur dan bayi lahir berat badan rendah; gangguan perkembangan dan pertumbuhan fisik pada bayi dan anak-anak.

Cara Berhenti Dari Kebiasaan Mengunyah Es Batu

Untuk menghentikan kebiasaan mengunyah es batu, ada beberapa langkah yang selama ini disarankan oleh ahli kesehatan. Namun, yang juga penting adalah mengetahui kenapa orang suka makan es batu sampai berlebihan.

Dinukil dari situs Cleveland Clinic, untuk menghentikan kebiasaan sering makan es batu, terutama yang mengindikasikan kondisi pagophagia, perlu diketahui dulu penyebabnya.

Apabila pemicunya adalah anemia atau kekurangan kalsium, mengatasi kondisi kesehatan itu akan menghentikan pagophagia atau keinginan makan es batu. Demikian pula apabila pemicunya adalah masalah gangguan mental.

Namun, jika pemicunya adalah masalah emosional seperti stres biasa, kebiasaan ini bisa dihentikan dengan melakukan sesuatu yang bisa menggantikannya. Sebagai contoh, jika makan es batu membuat lebih tenang, kebiasaan ini bisa diganti dengan mengonsumsi sejumlah makanan pereda stres.

Seandainya terpaksa harus makan es batu untuk menenangkan pikiran, sebaiknya jangan mengunyahnya. Cukup biarkan es batu meleleh dalam mulut.

Dalam kondisi sudah melakukan sejumlah usaha, tapi masih sulit berhenti dari kebiasaan makan es batu, lakukan terapi perilaku kognitif dengan berkonsultasi dulu ke dokter. Tak hanya itu, untuk mencegah kerusakan gigi berlanjut, datangi dokter gigi guna mengecek dampak rutin makan es batu.

Baca juga artikel terkait MAKAN atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - GWS
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Addi M Idhom