tirto.id - Malnutrisi adalah kondisi serius akibat seseorang tidak dapat memenuhi nutrisi yang cukup bagi tubuh.
Dampak kondisi ini bagi pasien kanker di antaranya penurunan fungsi imun, fungsi otot, kualitas hidup, respons terhadap kemoterapi menurun, toksisitas, hingga waktu berlangsungnya hidup dipersingkat.
Kanker merupakan salah penyakit paling mematikan di dunia. Dikutip dari Profil Kesehatan 2021 oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah penderita kanker di Indonesia mencapai 2.595.520 kasus.
Jumlah ini menempatkan kanker di urutan kedua setelah penyakit jantung dengan 12.934.931 kasus.
Di samping kanker yang tergolong penyakit mematikan, terdapat keadaan yang ditimbulkan akibat gangguan kesehatan tersebut, yakni malnutrisi.
Malnutrisi adalah keadaan serius pada seseorang akibat tidak mendapat cukup nutrisi makanan bagi tubuh.
Orang-orang yang berisiko mengalami malnutrisi tinggi ialah para pengidap kanker.
Jurnal ESPEN practical guideline: Clinical Nutrition in cancer (2021) oleh Maurizio Muscaritolli dkk, menuliskan bahwa 1 dari 5 pasien kanker meninggal dunia akibat malnutrisi.
Gejala Malnutrisi pada Penderita Kanker
Terdapat beberapa gejala yang harus diwaspadai penderita kanker, sehingga tidak menimbulkan terjadinya malnutrisi.
Aru Wisaksono Sudoyo selaku Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengungkapkan, pasien kanker kerap mengalami gangguan nafsu makan ketika menjalani terapi.
Hal inilah yang selanjutnya memicu terjadinya malnutrisi.
“Dalam menjalankan terapi, pasien kanker seringkali mengalami penurunan nafsu makan, disertai rasa mual, muntah, sariawan, rasa logam di mulut, diare, dan rasa tidak nyaman lainnya, sehingga mengurangi nafsu makan dan bahkan minum yang akhirnya dapat menyebabkan malnutrisi," kata Aru melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto (24/10/2022).
Kondisi malnutrisi, ujar Aru, tentu saja dapat berdampak pada keberhasilan terapi.
"Perlu upaya pencegahan malnutrisi pada pasien kanker dengan berbagai intervensi dan solusi, termasuk melalui kolaborasi multi-disiplin tim onkologi dengan tim gizi klinis agar hasil terapi kanker pada pasien menjadi lebih optimal,” jelas Aru.
Dilansir laman Better Health Channel, berikut ini beberapa gejala malnutrisi pada kanker:
- Nafsu makan yang buruk.
- Penurunan berat badan yang tidak direncanakan.
- Cepat merasa kenyang.
- Rasa sakit atau kekeringan di mulut atau tenggorokan.
- Kesulitan mengunyah atau menelan makanan.
- Perubahan indera penciuman dan perasa.
- Mengalami diare atau sembelit.
- Mual dan muntah.
- Kelelahan.
Dampak Malnutrisi pada Pasien Kanker
Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang cukup bagi pasien kanker begitu diperlukan. Pemberian nutrisi yang optimal akan memenuhi kebutuhan energi hingga protein.
Siti Annisa Nuhoni, PIC Program Paliatif YKI Pusat menjelaskan bahwa kurangnya nutrisi bagi tubuh pasien paliatif seperti kanker akan berdampak pada menurunnya kemampuan bergerak dan menghambat kemampuan fungsional.
“Kebutuhan nutrisi yang baik juga perlu dipenuhi pada pasien paliatif, sebab malnutrisi dapat mengurangi kemampuan bergerak dan menghambat kemampuan melakukan aktifitas fungsional dalam keseharian, sehingga mengganggu kualitas hidup," ungkap Siti.
Menurut Siti, dalam kondisi tersebut, intervensi nutrisi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu akan memberikan manfaat bagi pasien.
"Pada tahap ini, jika memungkinkan, perawatan nutrisi dengan makanan cair (ONS) dapat membantu gizi pasien dan memaksimalkan kualitas hidup pasien paliatif,” tambah Siti.
WebsiteScience Direct menuliskan, beberapa dampak malnutrisi pada pasien kanker sebagai berikut:
- Penurunan kekebalan dan kinerja tubuh.
- Fungsi otot dan kualitas hidup berkurang.
- Berkurangnya respons terhadap kemoterapi.
- Meningkatnya toksik terkait kemoterapi.
- Komplikasi kesehatan dan pengurangan umur pasien.
Cara Mencegah Malnutrisi pada Pasien Kanker
Pasien kanker seharusnya terhindar dari terjadinya malnutrisi. Hal ini penting supaya proses terapi dan penyembuhan kanker bisa berjalan lebih baik.
Berikut ini beberapa cara mencegah terjadinya malnutrisi pada pasien kanker:
- Meningkatkan energi dan asupan protein.
- Mengonsumsi minuman bergizi seperti susu yang mengandung protein tinggi.
- Sering mengonsumsi makanan kecil.
- Mengonsumsi makanan yang lebih mudah ditelan.
- Mengonsumsi minuman suplemen gizi.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno