Menuju konten utama

Bagaimana Cara Memelihara Alam dan Menjaga Lingkungan?

Cara menjaga alam dan memelihara kelestarian lingkungan.

Bagaimana Cara Memelihara Alam dan Menjaga Lingkungan?
Ilustrasi Hari Gerakan Satu Juta Pohon. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam baik hayati maupun hewani. Kendati punya stok sumber daya melimpah, alam wajib dijaga agar tetap lestari dan kebermanfaatnnya dapat dinikmati lintas generasi. Lantas, bagaimana cara memelihara alam?

Seiring pesatnya perkembangan teknologi, sumber daya alam kian banyak yang terkuras. Sebagai contoh, bahan bakar kendaraan, listrik maupun energi lain yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, kebanyakan mengambil bahan mentah dari alam.

Ditambah dengan pesatnya perkembangan populasi manusia, eksploitasi alam atas nama kebutuhan kian masif dan tak terhindarkan. Dalam seperti itu, menjaga alam akhirnya jadi hal yang sangat relevan.

Menyitat penjelasan dalam buku Ilmu Pengetahuan Alam terbitan Kemendikbud, berikut beberapa contoh tindakan yang merusak alam:

  • Boros dalam pemakaian minyak dan gas
  • Membuang sampah sembarangan (mencemari tanah
  • dan air)
  • Menangkap ikan dengan bahan peledak
  • Menebang pohon di hutan secara sembarangan
  • Membunuh hewan-hewan yang dilindungi negara
Sementara itu, dilansir dari laman resmi Kabupaten Buleleng melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, setidaknya ada 10 cara menjaga dan memelihara alam yang dapat dipraktikkan sehari-hari. Berikut rinciannya.

1. Tidak membuang sampah di sungai

Salah satu indikator sungai yang sehat ialah minimnya keberadaan sampah. Seperti diketahui, sampah menurunkan kualitas sungai karena zat kimia dan bakteri yang terdapat di dalamnya bersifat merusak ekosistem.

Selain itu, sampah yang menumpuk di sungai juga menyebabkan aliran air sungai menjadi tersendat dan tidak lancar. Bila hal ini tidak segera ditangani, kemungkinan terburuk akan terjadi bencana banjir.

Adapun keberadaan sampah di sungai juga membuatnya tidak sedap untuk dipandang.

2. Tidak membakar sampah

Tidak sedikit orang masih melakukan habit membakar sampah rumah tangga. Hal ini dianggap lebih praktis untuk menyingkirkan sampah-sampah tersebut.

Akan tetapi, sampah tidak semestinya dibakar serampangan. Pembakaran sampah yang benar membutuhkan mekanisme cara kerja yang ramah lingkungan. Pun kalau tidak, sampah bisa didaur ulang sesuai kaidah manajemen sampah modern.

Adapun dampak pembakaran sampah sembarangan dapat melepaskan asap yang mengandung bahan kimia berbahaya, baik untuk lingkungan maupun kesehatan.

3. Menghemat energi

Minyak bumi, gas, dan listrik merupakan contoh energi yang masih dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan manusia. Sayangnya energi tersebut butuh waktu lama untuk diperbarui.

Kendati di bumi jumlah energi berbahan fosil masih melimpah, penggunaan semestinya tidak boleh dilakukan sembarangan.

Seiring berjalannya waktu, jumlah energi-energi tersebut kian menipis. Maka dari itu, diperlukan adanya upaya penghematan energi. Tujuan penghematan energi ialah memperlambat masa habis sebuah energi, sehingga dapat digunakan oleh anak cucu di masa depan.

4. Menggunakan produk daur ulang

Daur ulang merupakan komponen utama dalam manajemen sampah modern yang mana menempati proses ketiga dalam hierarki sampah 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace). Tujuan daur ulang ialah mengurangi sampah dengan cara membuatnya menjadi produk atau material baru yang dapat digunakan kembali.

5. Menanam pohon

Kegiatan menanam pohon dapat memberikan manfaat untuk lingkungan. Seperti diketahui, pohon memiliki banyak manfaat, di antaranya menyimpan cadangan air, mencegah banjir dan longsor, mengurangi dampak perubahan iklim dan menjaga keseimbangan ekosistem serta meningkatkan kualitas udara. Menanam pohon menjadi kegiatan yang relevan untuk saat ini, karena kian banyak pembalakan liar.

6. Tidak melakukan perburuan liar

Praktik perburuan liar masih marak dilakukan. Padahal tindakan perburuan liar bertentangan dengan peraturan konservasi dan manajemen kehidupan liar. Jika perburuan liar tidak dapat dihentikan, ekosistem alam akan terganggu.

Baca juga artikel terkait ALAM atau tulisan lainnya dari Dwi Nursanti

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Dwi Nursanti
Penulis: Dwi Nursanti
Editor: Dipna Videlia Putsanra