Menuju konten utama

Bacaan Surat Al Fatihah: Latin, Tulisan Arab, dan Arti Kandungannya

Surah al Fatihah merupakan intisari ajaran dalam Al-Qur'an. Berikut ini bacaan al Fatihah dan artinya, Arab, latin dan serta kandungannya.

Bacaan Surat Al Fatihah: Latin, Tulisan Arab, dan Arti Kandungannya
Ilustrasi membaca Al Quran. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Bacaan surat Al Fatihah latin dan artinya merupakan surah pembuka dalam Al Quran. Surat ini adalah surah pertama yang dibaca seseorang dalam setiap rakaat salat.

Lalu Al Fatihah berapa ayat? Bacaan Al Fatihah terdiri dari 7 ayat dan memiliki banyak nama lain, di antaranya Ummul-Kitab, Ummul-Quran, as-Sab'ul Matsani, Asy-Syifa, atau Ar-Ruqyah.

Terdapat perbedaan pendapat tentang di mana turunnya Surah al Fatihah. Pendapat umum, surah ini tergolong surah Makkiyah atau yang turun di Makkah.

Namun, ada pula pendapat lain bahwa surah ini turun di Madinah (Madaniyyah). Pendapat ketiga, surah al Fatihah turun dua kali, di Makkah dan Madinah.

Baca terus artikel ini, di mana akan diterangkan pula tentang terjemahan al Fatihah, tafsir surat al Fatihah, serta keutamaan surat al Fatihah

Nama Lain Surah Al-Fatihah

Terdapat berbagai nama lain Surah al-Fatihah, yang paling umum didengar adalah Ummul Kitab, Ummul Quran, atau surah Hamdalah, seperti diriwayatkan dari Abu Hurairah, "(Surat) alhamdulillah (Al Fatihah) adalah ummul qur’an, ummul kitab dan as sab’ul matsani” (H.R. Tirmidzi) Nama lain, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. as-Sab'ul Matsani atau tujuh ayat yang berulang-ulang.

Nama lain ini merujuk pada Surah al-Hijr:87, "Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al-Qur'an yang agung".

2. asy-Syifa atau penyembuh atau penawar

Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri, disebutkan bahwa, "Al Fatihah sebagai penawar segala racun" (H.R. Tirmizi)

3. ar-Ruqyah.

Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri, para sahabat bertemu penduduk sebuah kampung, yang pembesarnya tersengat binatang (kalajengking) dan mengalami demam.

Penduduk kampung tersebut bertanya adakah di antara para sahabat yang bisa meruqyah. Salah satu maju dan meruqyah sang pembesar kampung dengan bacaan Surah al Fatihah. Ketika hal itu dikisahkan kepada Nabi, Rasulullah menjawab, "Bagaimana engkau bisa tahu Al-Fatihah adalah ruqyah?"

Nabi Muhammad saw bersabda,"Tidak sah salatnya orang yang tak membaca Surah Al-Fatihah" (H.R. Muslim). Menilik hadis tersebut, jelas membaca surah Al Fatihah adalah kewajiban dalam salat dan termasuk salah satu rukunnya. Bahkan, salat dianggap tidak sah bila tidak membaca surah ini.

Dalam pandangan Imam Nawawi, seperti dikutip laman NU, hadis di atas dianggap menjadi dasar bagi mazhab Syafi’i bahwa membaca Al-Fatihah wajib hukumnya bagi orang yang mengerjakan salat, baik secara berjamaah (sebagai imam atau makmum) maupun sendiri.

Jumlah Ayat Surah Al Fatihah

Terkait jumlah total ayat dalam surah Al Fatihah ini, memang terjadi perbedaan pendapat di antara kalangan ulama dalam soal perhitungannya.

Secara umum, surah Al Fatihah terdiri dari tujuh ayat. Sistem perhitungan dimulai dari bacaan "bismillāhir-raḥmānir-raḥīm" hingga ayat terakhir atau ketujuh.

Namun, ada juga pendapat yang menyatakan tidak demikian. Dikutip dari artikel "Surat Al-Fatihah" melalui laman NU Online, ada pendapat yang menyatakan bahwa surah Al Fatihah terdiri dari delapan ayat, seperti diutarakan oleh Amr bin Ubaid.

Selain itu, ada pula yang menyebutkan terdiri dari enam ayat saja, yakni pendapatnya Husein Al-Ju‘fi. Meskipun demikian, pendapat yang menyatakan bahwa surah Al Fatihah memiliki susunan tujuh ayat adalah pendapat yang umum, demikian disampaikan oleh Ibnu Katsir.

Kandungan Surah Al Fatihah

Dalam surah Al Fatihah, terdapat beberapa kandungan yang mencakup tujuan dari Al-Qur'an.

Seperti prinsip dan turunan ajaran agama yang meliputi aqidah, ibadah, syariah, keyakinan atas hari akhir, keimanan atas sifat mulia Allah, pengesaan dalam penyembahan, juga permohonan pertolongan melalui doa.

Bacaan Al Fatihah juga mengandung prinsip-prinsip asasi semua surah-surah di dalam Al-Qur’an.

Bacaan Surat Al Fatihah

Berikut bacaan surah Al Fatihah dalam bentuk tulisan bahasa Arab dan latin:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ - ١

bismillāhir-raḥmānir-raḥīm

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ - ٢

al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ - ٣

ar-raḥmānir-raḥīm

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ - ٤

māliki yaumid-dīn

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ - ٥

iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ - ٦

ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ - ٧

ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn

Terjemahan Surah Al Fatihah

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,

Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,

Pemilik hari pembalasan.

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.

Tunjukilah kami jalan yang lurus,

(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Tafsir dan Penjelasan Surat Al-Fatihah

Dalam buku Al Quran Hadis (2014) yang ditulis Mohammah Abul Hafidz, Dihiliz Zuna'i, dan Munifatunnufus, disebutkan bahwa tiga ayat pertama pada Al-Fatihah mengungkap tentang makna-makna Asma'ul Husna.

Ada ajaran tauhid di dalamnya, yaitu mengimani nama dan sifat (Asma wa sifat) Allah dengan meyakini bahwa Allah mempunyai nama dengan sifat-sifat keutamaan-Nya. Dia mencurahkan kasih sayang-Nya dan mengatur alam semesta untuk hamba-Nya.

Selanjutnya, setiap hamba mengakui dan meyakini kebesaran Allah SWT yang sudah menciptakan semuanya, serta melengkapi semua yang dibutuhkan hamba-Nya. Semua itu tidak lain berkat sifat pemurah dan kasih sayang-Nya.

Pelajaran lain tentang keimanan ditunjukkan pada ayat 4 yang menyatakan Allah menguasai Hari Pembalasan.

Setiap hamba Allah wajib meyakini mengenai datangnya Hari Pembalasan atau kiamat, yang waktu kejadiannya ditentukan sendiri oleh-Nya. Allah menjadi penguasa atas segala sesuatu sehingga jangan pernah sedikit pun menentang-Nya.

Surah Al-Fatihah juga mengingatkan setiap hamba untuk menyandarkan sesembahan dan ibadah hanya kepada Allah.

Selain itu, tempat meminta pertolongan juga harus ditujukan kepada Allah, bukan pada orang-orang mati atau berhala. Inilah bentuk ketauhidan yang menjadikan Allah sebagai sandaran dalam kehidupan dan senantiasa meminta kepada-Nya agar selalu ditunjukkan jalan lurus.

Terakhir, ayat 7 pada surah Al-Fatihah memberikan petunjuk bagi umat Islam untuk berlindung pada Allah dari jalan orang sesat dan orang yang dimurkai.

Dalam kitab Tafsirul Qur'anil Azhim (1923), disebutkan bahwa kelompok yang mendapat murka Allah pada ayat tersebut yaitu Yahudi dan kelompok tersesat yaitu Nasrani.

Kata "Ihdi" pada ayat 6 memberikan petunjuk bahwa jalan yang lurus sesuai petunjuk Allah bukan dua kelompok seperti yang ada di ayat 7.

Baca juga artikel terkait SURAT AL FATIHAH atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus
Penyelaras: Dhita Koesno