Menuju konten utama

Bacaan Sholat Tarawih: Surah Al-Lahab (Tulisan Arab, Latin, & Arti)

Surah al-Lahab dapat menjadi bacaan surah yang dibaca dalam sholat tarawih saat bulan puasa Ramadhan.

Bacaan Sholat Tarawih: Surah Al-Lahab (Tulisan Arab, Latin, & Arti)
Ilustrasi muslim berdoa di kabah. FOTO/istockphoto

tirto.id - Surah Al-Lahab adalah surah ke-111 dalam Al-Quran. Terdiri dari lima ayat, surah ini termasuk surah Makkiyah lantaran diturunkan di kota Mekkah. Pada intinya, isi Surah Al-Lahab bercerita tentang ancaman Allah terhadap Abu Lahab atas sikapnya terhadap Nabi Muhammad saw.

Selain berlaku untuk Abu Lahab yang diancam dengan kebinasaan di atas api neraka, surah ini juga menjelaskan tentang perbuatan istrinya. Sebagai orang yang selalu menebar fitnah terhadap Rasulullah, sang istri pun bakal diberi kalung yang berupa tali dari sabut di neraka.

Kisah Abu Lahab dan Surah al-Lahab

Abu Lahab sebenarnya adalah paman Nabi Muhammad. Abu Lahab yang bernama asli Abdul Uzza bin Abdul Muthalib, merupakan kakak dari ayah Muhammad, Abdullah bin Abdul Muthalib. Meskipun demikian, Abu Lahab dan Abdullah berasal dari ibu yang berbeda. Abu Lahab dilahirkan oleh Lubna binti Hajar (suku Khuza'a) pada sekitar 549 Masehi, sedangkan Abdullah lahir dari Fatimah binti Amr (klan Makhzum).

Abu Lahab, julukan Abdul Uzza, bermakna "Bapak Api yang Berkobar" karena pipinya yang selalu merah. Sejak Muhammad menyatakan diri sebagai nabi, kemudian berdakwah menyebarkan Islam, Abu Lahab selalu menentangnya.

Sebelum masa-masa menentang Muhammad, Abu Lahab pernah demikian bahagia melihat sang keponakan. Ini terjadi ketika Muhammad lahir. Sebagai ungkapan kebahagiaan, Abu Lahab memerdekakan budaknya, Tsuwaibah. Dalam Sirah Nabawiyah oleh Syaikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfury, Tsuwaibah adalah wanita pertama setelah Aminah (ibu Muhammad) yang menyusui Muhammad.

Abu Lahab gembira karena keponakannya tersebut berjenis kelamin laki-laki, bukan perempuan. KH Miftachul Akhyar menyebutkan, kegembiraan itu adalah senangnya orang kafir, tidak ikhlas, dan bermuatan politis. Abu Lahab memang sangat ingin keponakannya itu tidak berjenis kelamin perempuan, yang bisa menjadi aib dalam budaya Arab kala itu.

Atas kegembiraannya terhadap kelahiran Nabi Muhammad, setelah meninggal, Abu Lahab mendapatkan keringanan hukuman di alam kubur setiap hari Senin, hari kelahiran Muhammad.

Disebutkan oleh Quraish Shihab, diceritakan oleh al-Abbas, paman Nabi, beliau bermimpi melihat Abu Lahab (setelah Abu Lahab meninggal) dan bertanya, "bagaimana keadaanmu?".

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Surah al-Lahab ini turun setelah sekian penentangan Abu Lahab kepada Nabi Muhammad. Puncaknya adalah ketika Nabi mendaki Bukit Shafa kemudian berseru untuk mengumpulkan orang-orang Quraisy.

Ketika mereka berkumpul, Rasulullah bertanya, "Bagaimana, seandainya aku mengabarkan kepada kalian, bahwa musuh (di balik bukit ini) akan segera menyergap kalian, apakah kalian akan membenarkanku?"

Karena Muhammad dikenal sebagai orang baik dan jujur, yang tidak pernah mengatakan hal-hal lain kecuali kebenaran, mereka menjawab, "Ya."

Nabi bersabda lagi, "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan bagi kalian. Sesungguhnya di hadapanku akan ada azab yang pedih."

Mendengar hal ini, Abu Lahab menjawab, "Apakah hanya karena (hendak mengucapkan) itu kamu mengumpulkan kami? Sungguh kecelakanlah bagimu."

Sebagai respons ucapan Abu Lahab itulah, Surah al-Lahab diturunkan.

Bacaan Surah Al-Lahab

Berikut bacaan surah Al-Lahab dalam bentuk tulisan bahasa Arab, latin, beserta artinya.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ

tabbat yadā abī lahabiw wa tabb

مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ

mā agnā 'an-hu māluhụ wa mā kasab

سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ

sayaṣlā nāran żāta lahab

وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ

wamra`atuh, ḥammālatal-ḥaṭab

فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ

fī jīdihā ḥablum mim masad

Terjemahan

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!

Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.

Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).

Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).

Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.

Baca juga artikel terkait SHOLAT TARAWIH atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus