tirto.id - Tata cara shalat tarawih 11 rakaat sendiri dengan ditambah shalat witir pada malam Ramadhan 2022 dapat dilakukan dengan formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1. Bacaan niat shalat tarawih sendiri (munfarid) dalam bahasa Arab mirip dengan bacaan niat shalat tarawih berjamaah, perbedaannya adalah tidak ada kata imaaman (sebagai imam)atau makmuman (sebagai makmum).
Mengerjakan shalat tarawih pada malam bulan Ramadhan hukumnya sunnah muakkad, atau sunnah yang dianjurkan. Rasulullah saw. bersabda, "Barang siapa melaksanakan qiyam Ramadhan dengan didasari iman dan ikhlas karena Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu".
Dalam Al Majmu Syarah Al Muhadzdzab, Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf an-Nawawi menyebutkan terdapat dua pendapat tentang mana yang lebih baik, apakah shalat tarawih berjamaah atau shalat tarawih sendiri.
Yang pertama, lebih utama berjamaah, yang merupakan pendapat umum para ulama. Sementara itu, terdapat pendapat kedua, lebih utama sendiri dengan syarat ia orang yang hafal Al-Qur'an, tidak khawatir malas mengerjakan qiyam Ramadhan sendirian, dan jamaah di masjid tidak kacau jika ia tidak hadir. Imam Nawawi menekankan, jika salah satu dari beberapa unsur di atas tidak terpenuhi, lebih baik jika shalat tarawih dikerjakan secara berjamaah.
Terkait waktu pengerjaan shalat tarawih, Imam Nawawi menyebutkan waktunya sejak berakhirnya shalat isya hingga terbit fajar dengan dilakukan 2 rakaat demi 2 rakaat. Jumlah rakaat yang dianjurkan adalah 20 rakaat.
Sementara itu, orang yang mengerjakan shalat tarawih 8 rakaat ditambah 3 rakaat, biasanya merujuk pada riwayat Aisyah, ketika ia ditanya mengenai shalat Rasulullah saw. di bulan Ramadhan. Aisyah menjawab, Nabi saw, tidak pernah melakukan shalat sunnah di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari 11 rakaat. Beliau shalat 4 rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian beliau shalat lagi 4 rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau shalat 3 rakaat.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim).
Dari riwayat tersebut, Muhammadiyah menggunakan formasi shalat tarawih 4-4-3 ditambah witir, atau 2-2-2-2-2 ditambah 1 witir.
Terkait bacaan shalat witir, Wakil Ketua Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agus Tri Sundani dalam "Rakaat Tarawih Muhammadiyah 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1" di laman Muhammadiyah, menyebutkan rakaat pertama witir dapat membaca Surat Al-A’la, rakaat kedua Surat Al-Kafirun, dan rakaat ketiga membaca Surat Al-Ikhlas. Bisa pula 3 surah 'qul' yaitu Al Ikhlas, Al Falaq, dan An-Nas.
Niat Shalat Tarawih Sendiri
Dalam pelaksanaan salat tarawih sendiri, terdapat perbedaan bacaan niat dalam bahasa Arab untuk tarawih yang dilakukan 2 rakaat demi 2 rakaat, atau 4 rakaat demi 4 rakaat.
Niat Shalat Tarawih Sendiri 4 Rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ َارْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarawiihi arba'a rakaatin mustaqbilal qiblati adaan lillahi ta'ala.
Artinya, "Saya berniat salat sunah tarawih empat rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah Ta'ala."
Niat Shalat Tarawih Sendiri 2 Rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya, "Aku menyengaja sembahyang sunah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah Ta'ala."
Bacaan Niat Shalat Witir
Dalam pelaksanaan salat witir sendiri, terdapat perbedaan niat untuk shalat witir dengan 3 rakaat langsung, atau shalat witir 3 rakaat sendiri dengan 2 rakaat ditambah 1 rakaat.
Niat Shalat Witir Sendiri 2 Rakaat
Ushallii sunnatam minal witri rak'ataini lillaahhi ta'aalaa.
Artinya, "Aku niat salat sunah witir 2 rakaat karena Allah ta'ala."
Niat Shalat Witir Sendiri 1 Rakaat
Ushallii sunnatam minal witri rak'atal lillaahhi ta'aalaa.
Artinya, "Aku niat salat sunah witir satu rakaat karena Allah ta'ala."
Niat Shalat Witir Sendiri 3 Rakaat Sekaligus
اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka‘âtin mustaqbilal qiblati adâ’an lillâhi ta‘âlâ
Artinya, "Aku menyengaja salat sunah witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala."
Editor: Iswara N Raditya