Menuju konten utama

Doa Khatam Quran, Bacaan Latin, Arab, dan Tata Cara saat Khataman

Doa khatam Quran, bacaan khatam Qur'an dan artinya, serta tata cara khatam Al-Qur'an. Berikut penjelasan selengkapnya.

Doa Khatam Quran, Bacaan Latin, Arab, dan Tata Cara saat Khataman
Warga membaca Alquran saat tadarus di Masjid Jamik Asy-Syuhadak, Pamekasan, Jawa Timur, pada bulan Ramadhan sebelum Pandemi Covid-19. ANTARA FOTO/Saiful Bahri

tirto.id - Doa khatam Quran adalah bacaan doa yang dibaca usai merampungkan 30 juz dalam Al Quran. Bagaimana dengan tata cara pelaksanaan khatam Al-Quran dan doa saat khatamannya? Berikut penjelasan selengkapnya.

Waktu Khataman Quran

Dikutip dari laman Kemenag Aceh, waktu khatam Al-Qur’an dan pelaksanaannya dibagi menjadi dua.

Pertama, khataman secara individu (sendiri). Waktu khataman yang dilakukan individu (sendiri) disunahkan untuk dilakukan di dalam salat.

Namun, untuk pelaksanaan yang lebih utama dilakukan di dalam dua rakaat salat sunah fajar.

Kedua, khatam secara berjamaah. Waktu khataman yang dilakukan secara berjamaah disunahkan dilakukan pada pagi hari atau awal malam. Tetapi menurut sebagian ulama, lebih utama dilakukan pada pagi hari.

Di dalam pelaksanaan Khotmil Qur’an terdapat banyak keutamaan-keutamaan seperti diturunkannya rahmat Allah SWT.

Hal ini sesuai dengan sebuah hadis sebagai berikut:

اِذَا خُتِمَ الْقُرْأٓنُ نَزَلَتِ الرَّحْمَةُ

Artinya: “Apabila dikhatamkan Al-Qur’an, maka turunlah rahmat Allah,” (HR. at-Thabrani dan Ibnu Abi Syaibah dari Mujahid).

Kemudian, dalam sebuah riwayat hadis dikatakan bahwa malaikat akan turun dan membacaan istighfar kepada fulan yang sedang khataman Al-Qur’an.

Hal ini sesuai dengan penjelasan hadis riwayat Ad-Dailamy sebagai berikut:

“Apabila seorang hamba telah mengkhatamkan Al-Qur’an, maka akan hadir 60.000 malaikat yang membacakan istighfar untuknya saat khatam Al-Qur’an tersebut” (HR. ad-Dailamy).

Doa Khatam Quran (Khotmil Qur’an) dan Tata Caranya

Tata cara dan doa khatam Qur'an saat dilakukan secara berjamaah maupun sedang sendiri pada umumnya sama.

Namun, apabila khataman Al-Qur'an dilakukan secara individu (sendirian) dalam salat, maka tata caranya sebagai berikut:

1. Melakukan salat sunah Fajar

Boleh dilakukan dalam salat sunah yang lain seperti salat sunah Hajat ataupun salat sunah Tahajud. Namun, yang lebih utama adalah salat sunah Fajar.

2. Membaca 22 surah terakhir dalam Al-Qur'an pada rakaatnya

Membaca 22 surah terakhir dalam Al-Qur'an dalam rakaatnya. Apabila merasa kebanyakan bisa dibagi dalam beberapa rakaat.

Misalkan, apabila hanya melaksanakan 2 rakaat berati 11 surat dalam setiap rakaatnya setelah membaca surah Al-Fatihah.

3. Membaca Doa Khatam Qur'an

Kemudian, setelah selesai salat dapat membaca doa khatam Qur'an. Hal ini dapat didahului dengan tawasul maupun wirid kemudian dilanjutkan berdoa.

Kemudian, apabila merasa keberatan dalam pelaksanaan khatam Qur'an menggunakan salat Fajar, dapat dilakukan tanpa salat.

Dilansir dari situs NU online, tuntunan terkait tata cara pembacaan khatam Qur'an secara individu (sendiri) maupun jamaah sebagai berikut:

1. Membaca tawasul

Membaca tawasul ditujukan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabatnya. Selain itu, juga membaca tawasul kepada para nabi terdahulu, ulama-ulama, dan para ahli kubur.

2. Kemudian, membaca 22 surah terakhir di dalam Al-Qur’an

Pada setiap pergantian pembacaan surah membaca kalimat berikut:

لاَاِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَللهُ اَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ

Arab latin:

Lailahaillah huallahuakabar

Artinya:

"Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar dan segala puji bagi-Nya".

Kemudian, untuk urutan 22 surah terakhir di dalam Al-Qur'an adalah sebagai berikut:

  • Surah Ad-Duha (Waktu Matahari Sepenggalahan Naik (Dhuha)
  • Surah Al-Insyirah (Melapangkan)
  • Surah At-Tin (Buah Tin)
  • Surah Al-'Alaq (Segumpal Darah)
  • Surah Al-Qadr (Kemuliaan)
  • Surah Al-Bayyinah (Pembuktian)
  • Surah Az-Zalzalah (Kegoncangan)
  • Surah Al-'Adiyat (Berlari Kencang)
  • Surah Al-Qari'ah (Hari Kiamat)
  • Surah At-Takasur (Bermegah-megahan)
  • Surah Al-'Asr (Masa)
  • Surah Al-Humazah (Pengumpat)
  • Surah Al-Fil (Gajah)
  • Surah Quraisy (Suku Quraisy)
  • Surah Al-Ma'un (Barang-barang yang Berguna)
  • Surah Al-Kausar (Nikmat yang Berlimpah)
  • Surah Al-Kafirun (Orang-orang Kafir)
  • Surah An-Nasr (Pertolongan)
  • Surah Al-Lahab (Gejolak Api)
  • Surah Al-Ikhlas (Ikhlas)
  • Surah Al-Falaq (Waktu Subuh)
  • Surah An-Nas (Umat Manusia)
3. Membaca Surah Al Fatihah

4. Membaca Surah Al-Baqarah Ayat 1-5

5. Membaca tahlil umum

6. Ditutup dengan membaca doa khatam Qur’an

Doa Khatam Quran

Berikut ini doa yang umum dibaca saat khatam Qur'an dalam bahasa Arab, latin, dan artinya:

اللّهُمَ ارْحَمْنَا بِالْقُرْآن ، واجْعَلْهُ لَنَا إمَامًا وَ هُدًى وَ نُوْرًا و رَحْمَةً . و ذَكِّرْنَا مِنْهُ مَا نُسِيْنَا ، وَعَلِّمْنَا مِنْهُ مَا جَهِلْنَا ، وَارْزُقْنَا تِلَاوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَ الْنَهَار ، واجْعَلهُ لَنَا حُجَّةٌ يَا ربَّ الْعَالَمِيْن

Allahummarhamna bil qur’an, waj’alhu lana imaamaw wahudaw wanuuraw warahmah. Wa dzakkirna minhu maa nusiina, wa allimna minhu maa jahilna. Warzuqna tilawatahu aanaa’al laili wan nahaar. Waj’alhu lanaa hujjatany yaa rabbal alamin.

Artinya:

"Ya Allah, rahmatilah kami dengan sebab Al-Quran. Jadikanlah (Al-Qur`an) sebagai pembimbing, petunjuk, cahaya, dan rahmat bagi kami. Ingatkanlah kami apa yang kami terlupa darinya, ajarilah kami apa yang kami tidak tahu darinya, dan karuniakanlah kepada kami untuk bisa mentilawahinya di penghujung-penghujung malam dan siang, dan jadikanlah ia hujjah kami ya Rabbal ‘alamin."

Keutamaan dan Makna Al-Quran Sebagai Pedoman Hidup

Setelah memahami Al-Quran sebagai pedoman hidup manusia dan ajarannya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka akan membentuk pribadi mulia dan bisa melakukan hal-hal berikut ini:

1. Berlaku Adil

Al-Quran mengatur dan mengajarkan bagaimana bersikap adil dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan bersikap adil, manusia akan menjadikan orang-orang menjadi bertakwa.

Seperti firman Allah SWT:

“Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk tidak berlaku adil. Berlaku adillah, Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa.” (Q.S. Al Maidah: 8)

Perilaku adil dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dalam bentuk sebagai berikut.

  • Adil dalam menentukan sikap sesuai dengan ajaran
  • Adil dalam menerapkan hukum
  • Adil dalam hidup, artinya menjaga keseimbangan hidup di dunia
  • Adil dalam membelanjakan harta
  • Adil dalam memberikan kesaksian
2. Pribadi yang Bersyukur

Orang yang berpedoman pada Al-Quran dalam mencari rezekinya akan selalu mempertimbangkan penilaian, misalnya akan mencari rezeki dengan halal mengeluarkan hak orang lain dalam harta, tidak berlebihan, mampu untuk selalu mengingat Allah dalam setiap kesempatan.

Karena dengan bersikap syukur dia akan mampu menggunakan tenaga, pikiran, dan hartanya untuk Allah. Misalnya akan selalu taat beribadah, mengeluarkan zakat, infak dan sedekah, membantu orang yang membutuhkan, dan lain-lain.

3. Menjadi Pribadi yang Takwa

Dengan berpegang teguh kepada Al-Quran dan Hadis, ia akan selalu berhati-hati dalam berbuat.

Oleh karena itu, orang akan lebih bisa introspeksi diri dan lebih meningkarkan kualitas keimanan, keilmuan, dan ibadahnya.

Misalnya dengan banyaknya mencari ilmu, berdiskusi, belajar yang baik, melakukan ibadah tepat waktu, banyak melakukan ibadah sunah seperti puasa senin kamis, salat sunah Rawatib, berakhlakul karimah, berbakti kepada orang tua, hormat kepada guru, dan lain-lain.

Melalui upaya inilah kiranya pribadi yang takwa akan tercapai dalam setiap waktu dan akan mendapat kemuliaan dari Allah SWT.

Baca juga artikel terkait DOA KHATAM QURAN atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Yulaika Ramadhani