Indeks Tulisan
Lanjut atau Menyerah? Keputusan Seusai Konflik dengan Pasangan
Apabila hanya salah satu pihak yang mau memperjuangkan hubungan asmara, pilihan berat yang mungkin dipertimbangkan adalah mengakhirinya.
Tak Perlu Gengsi: Pentingnya Rekonsiliasi dengan Kekasih
Berselisih dengan pasangan adalah dinamika asmara yang lumrah. Sayangnya, tak semua orang mengerti cara memperbaiki situasi setelah itu.
Healing Lewat Shopping? Boleh Saja, Asalkan Tidak Berlebihan
Aktivitas berbelanja memang memberikan kepuasan dan semacam perasaan berdaya. Meski begitu, penting untuk tetap melakukannya dengan penuh kesadaran.
Retail Therapy, Kala Aktivitas Belanja Bikin Bahagia
Mengambil pilihan untuk membeli barang, atau tidak membelinya, dipandang mampu menangkal rasa sedih dan membuat diri kita merasa berdaya.
Bukan Berarti Gagal: Ada Kalanya Menyerah Itu Tidak Apa-Apa
Terkadang, menyerah bisa jadi pengingat bahwa kita semakin dewasa karena tahu kapan harus berhenti mengejar target tidak realistis dan melanjutkan hidup.
Pertemanan Beda Usia: Asyik Asalkan Kompromi & Saling Mengerti
Pertemanan dengan orang dari generasi berbeda, atau terpaut usia setidaknya 10 tahun, dapat membantu memperluas wawasan dan perspektif.
Motivasi atau Tekanan? Dinamika Parental Pressure pada Anak
Alih-alih menekan anak, orang tua dapat memberi edukasi pada anak, misalnya tentang tanggung jawab dalam belajar, agar timbul kesadaran sendiri.
Memilih Kekasih yang Mirip Ayah: Kebetulan atau Naluri?
Perlakuan ayah yang hangat dan lembut sewaktu kita kecil bisa jadi membentuk persepsi kita kelak tentang pasangan dengan karakter mirip.
Empty Nest Syndrome: Sendu Ibu Ketika Anak Meninggalkan Rumah
Ada masanya anak tumbuh dewasa dan mulai hidup mandiri, keluar dari zona aman dan nyaman rumah induk. Apa dampaknya bagi orang tua yang ditinggalkan?
Jago Negosiasi: Kekuatan Si Anak Tengah yang Kerap 'Terabaikan'
Anak tengah tentu merasa sedih jika pengalaman & pencapaiannya dianggap lalu oleh keluarga. Meski begitu, ada sederet kekuatan yang bisa diraih dari situ.
Saat Pasangan Enggan Mengunggah Foto Mesra di Media Sosial
Perlukah merasa gusar saat pasangan tidak membagikan kemesraan di media sosialnya? Apa dasarnya dia tidak peduli, atau sekadar punya bahasa cinta berbeda?
Mengapa Kita Cenderung Mager dan Malas Berolahraga?
Kalau ada ojek, buat apa jalan kaki? Menurut riset, otak kita lebih memilih bersantai daripada bergerak. Perlu motivasi kuat untuk merutinkan olahraga.
Merawat Hati Setelah Hewan Peliharaan Pergi Selamanya
Kematian hewan peliharaan, bagi sebagian orang, sebanding dengan kehilangan orang yang dicintai. Mengapa bisa begitu?
Late Bloomer, Mekar dan Bersinar di Kemudian Hari
'Terlambat' dalam memulai peristiwa-peristiwa penting tidak menutup kesempatanmu untuk bahagia, sukses, dan puas dengan kehidupan.
Kenapa Ada Kesenjangan Gender dalam Menekuni Hobi?
Energi perempuan lebih banyak terkuras untuk urusan anak dan rumah. Tidak mudah membangun rutinitas bersantai yang sifatnya outdoor atau jauh dari rumah.
Saling Kirim Meme: Bahasa Cinta untuk Sahabat Tersayang
Di balik manfaatnya, bertukar meme sebaiknya tidak jadi satu-satunya landasan untuk membangun relasi. Percakapan dan koneksi tatap muka tetap yang utama.
Semakin Sehat dengan Alas Kaki Berkonsep Barefoot
Meski menyehatkan dan menguatkan otot-otot kaki, sepatu yang terinspirasi dari kondisi alamiah kaki telanjang ini kurang efektif melindungi dari benturan.
Apa Iya, Perempuan Lebih Cepat Baper & Bucin daripada Laki-Laki?
Sering dilabeli sebagai makhluk emosional membuat perempuan dianggap lebih terburu-buru dalam hal asmara daripada laki-laki. Riset menunjukkan kebalikannya.
Dipakai Sekarang atau Buat Tabungan? Dilema Gen Z Terhadap Uang
Memprioritaskan kenyamanan, investasi pada pertumbuhan pribadi & kesehatan mental semasa muda tentu bagus, namun apa konsekuensinya buat masa pensiun kelak?
Gaya Hidup Minim Stres: Apa Iya Soft Life Solusinya?
Soft life bukanlah gerakan anti-pekerjaan atau citra kehidupan serba mudah, melainkan upaya untuk menetapkan batasan demi meraih work-life balance.