Menuju konten utama

Arti K dalam Harga, Mengapa Jadi Singkatan untuk Ribu?

Apa arti K yang biasa digunakan dalam harga atau satuan bilangan? Simak penjelasan arti K dalam harga dan asal-usulnya di sini.

Arti K dalam Harga, Mengapa Jadi Singkatan untuk Ribu?
Ilustrasi K untuk harga. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Bagi generasi digital, tentu sudah tidak asing dengan penggunaan istilah K dalam harga. Namun, tak sedikit juga yang belum tahu sebenarnya arti K dalam harga.

Nah, apa arti K dalam harga? Mengapa K digunakan untuk simbol nilai tertentu? Supaya lebih gamblang memahaminya, simak ulasan lengkapnya berikut!

Arti K pada Singkatan Harga maupun Bilangan

Arti K dalam harga adalah ribu. Jadi, 1K berarti seribu, 10k sepuluh ribu, dan seterusnya. Sebuah barang dibanderol dengan nilai 205K berarti harganya adalah 205.000.

Namun, pengertian K adalah ribu ini ada konteks yang melatarbelakanginya. Arti K dalam singkatan harga maupun bilangan semula merujuk pada kilo. Satu kilo berarti seribu. Itu kenapa penulisannya menjadi 1K.

Simbol “K” diambil dari Bahasa Yunani “chilioi” yang berarti ribuan. Hal ini juga mendasari pelafalan awalan Kilo dalam SI (Satuan Internasional). Satu kilometer (km) berarti seribu meter. Satu kilogram artinya seribu gram.

Asal Usul Penggunaan K pada Harga

ilustrasi K untuk harga

Ilustrasi K untuk harga. tirto.id/iStockphoto

Sejak kapan masyarakat mulai menggunakan simbol K dalam satuan bilangan. Semuanya bermula pada akhir abad ke-18, saat ilmuwan Prancis menimbang jika masyarakat harus mempunyai metrik pengukuran yang sama sebagai standar Satuan Internasional (SI).

Mereka lalu memutuskan menggunakan istilah Kilo sebagai standar SI yang menunjukkan ribuan. Setelah itu, istilah Kilo dan juga singkatannya, K, digunakan oleh hampir seluruh negara di dunia. Belakangan arti K dalam harga juga merujuk pada makna ribu.

Terdapat beberapa faktor yang menjadi asal-usul penggunaan simbol K pada harga. Yang pertama, mempersingkat penulisan harga. Dibanding menuliskan sebuah barang dengan harga 50.000, pedagang akan lebih dimudahkan dengan menuliskan 50K saja.

Dengan penyingkatan tulisan itu, tentu juga akan menghemat tempat. Buku menu akan lebih ringkas dan rapi dengan menggunakan istilah K. Sama halnya ketika akan mencetak banner atau spanduk, kita dapat menggunakan tulisan yang lebih besar tanpa mengubah makna dari harga tersebut.

Selain itu, penggunaan simbol K untuk ribuan juga dipercaya memengaruhi pandangan orang tentang suatu harga. Dengan harga yang sama, orang akan lebih tertarik ketika melihat tulisan potongan harga 100K daripada 100.000.

Saat ini, penggunaan simbol K tidak hanya ditemui untuk penulisan harga suatu barang, tetapi juga penulisan jarak tempuh perlombaan lari marathon.

Seorang pelari dapat memilih untuk mengikuti race di kategori 5K atau 10K. Kategori 5K dan 10K menunjukkan jarak tempuh yang berarti 5.000 kilometer dan 10.000 kilometer.

Jumlah followers (pengikut) sebuah akun medsos pun sudah sering menggunakan istilah 10K (sepuluh ribu), 100k (100 ribu), dan seterusnya.

Arti K sebagai ribu dengan demikian mencakup penggunaan yang luas. Selain lazim untuk pelabelan harga atau satuan, penyingkatan bilangan ribu dengan simbol K untuk berbagai keperluan saat ini juga makin umum digunakan.

Baca juga artikel terkait TRIVIA atau tulisan lainnya dari Prihatini Wahyuningtyas

tirto.id - Edusains
Kontributor: Prihatini Wahyuningtyas
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Addi M Idhom