tirto.id - Ibu Kota Nusantara (IKN) dikabarkan banjir. Tak tanggung-tanggung, banjir di IKN disebut mencapai 4 meter. Benarkah? Cek faktanya berikut.
Sebuah video yang memperlihatkan keadaan IKN terendam banjir beredar di platform X. Banyak pengguna Twitter yang menyebar luaskan, termasuk adanya pesan berantai di WAG (WhatsApp Group) dengan video serupa. Dalam video tersebut, beberapa bangunan utama di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN terendam banjir yang cukup tinggi.
Fakta-Fakta Banjir di IKN
Otorita IKN yang dihubungi awak media untuk dimintai keterangan mengenai video tersebut membantah jika saat ini IKN sedang banjir. Menurutnya, penyebar dan pembuat video tersebut telah melakukan penyebaran informasi palsu alias hoaks.
“Teman-teman, terima kasih ya untuk meyakini dan meyakinkan tetangga, grup keluarga, WhatsApp ke mama, dan lainnya bahwa tayangan itu adalah rekayasa dan hoaks,” bantah Troy Harrold Pantouw, Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik sekaligus Juru Bicara Otorita IKN dikutip mediakaltim.com (12/3).
Troy menghimbau semua masyarakat Indonesia untuk tidak gampang percaya dengan berita yang ada di media sosial atau dari pesan berantai di grup tanpa melakukan pengecekan silang di sumber-sumber berita yang kredibel.
Banjir memang sempat terjadi di IKN, tepatnya di bandara VVIP Nusantara pada awal Februari kemarin. Ketika hal itu ditanyakan pada Kementerian Perhubungan, ternyata benar jika telah terjadi banjir di bandara VVIP IKN.
Banjir yang terjadi di Bandara VVIP IKN itu disebabkan karena curah hujan yang tinggi ditambah pengerjaan saluran drainase yang belum rampung.
"Banjir yang terjadi di Bandara VVIP IKN disebabkan karena curah hujan yang tinggi. Hampir setiap hari turun hujan dengan intensitas tinggi. Saat ini pengerjaan saluran drainase belum selesai dan masih terus berlangsung, sehingga air menjadi tertahan dan belum bisa mengalir secara normal," jelas Lukman F Laisa, Plt Direktur Jenderal Udara Kemenhub dikutip detik.com (4/2).
Ide awal pemindahan ibukota negara sudah tercetus sejak kepemimpinan Presiden Soekarno. Di era Presiden Joko Widodo, pembangunan IKN dimulai.
Dilansir laman resmi Kementerian Keuangan, pemilihan wilayah IKN, beberapa keunggulan IKN berdasarkan kajian uji kelayakan yaitu:
- Letak yang strategis karena berada di tengah wilayah Indonesia dan sebagai jalur laut utama nasional dan regional;
- Infrastruktur penunjang seperti transportasi jalan, Sumber Daya Air, dan energi sudah ada dan relatif lengkap;
- Kota terdekat pendukung seperti Balikpapan dan Samarinda sudah ada dan berkembang;
- Lahan sudah tersedia dan dikuasai pemerintah; dan
- Minimnya resiko bencana alam.
Karena salah satu keunggulannya adalah minim resiko bencana alam, tak salah jika ketika rumor banjir di IKN tersebar, masyarakat banyak memberikan atensi.
Editor: Prihatini Wahyuningtyas & Dipna Videlia Putsanra