tirto.id - Keamanan pangan adalah aspek penting yang perlu diperhatikan setiap orang, khususnya di sektor kuliner dan produksi makanan.
Keamanan pangan diperlukan untuk melindungi konsumen dari masalah kesehatan yang bisa timbul akibat makanan.
Setidaknya ada 5 kunci keamanan pangan yang harus diperhatikan untuk mencapai keamanan pangan. Kunci keamanan tersebut berkaitan dengan kebersihan alat dan lingkungan, proses pengolahan, dan cara penyimpanan.
Faktor yang mempengaruhi keamanan pangan lainnya adalah proses pemisahan bahan makanan matang dan mentah serta penggunaan bahan baku yang aman.
Apa yang Dimaksud Keamanan Pangan?
Istilah keamanan pangan merupakan sebuah aspek yang melekat dalam industri produk makanan dan kuliner.
Menurut Nurul Hasbiana dalam Dasar-Dasar Kuliner (2022) keamanan pangan adalah prosedur untuk menjaga pangan agar selamat serta aman dikonsumsi karena tidak terdapat benda yang mengganggu dan membahayakan kesehatan manusia.
Keamanan pangan diperlukan untuk memastikan suatu makanan aman, berkualitas, dan bebas dari kontaminasi komponen berbahaya. Tentu hal ini menjadi alasan pentingnya keamanan pangan di sektor kuliner.
Harapannya, penerapan keamanan pangan dapat mencegah masalah kesehatan yang dapat disebabkan oleh produk pangan yang tercemar bahan-bahan berbahaya.
Menurut Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulon Progo, ada tiga jenis cemaran makanan yang bisa membahayakan kesehatan, sebagai berikut:
- Cemaran biologis, yaitu adanya kontaminan biologis pada produk makanan sehingga makanan berbahaya dikonsumsi. Contohnya seperti kontaminan bakteri Salmonela, E.coli, dan Listeria yang menyebabkan keracunan makanan.
- Cemaran fisik, yaitu adanya kontaminan benda fisik pada produk makanan sehingga makanan menjadi tak layak konsumsi. Contohnya seperti potongan tulang tajam, plastik pembungkus, kerikil, batu, dan sebagainya.
- Cemaran kimia,yaitu adanya kontaminan zat kimia pada produk makan yang dapat memicu keracunan. Contohnya seperti pestisida, zat pengawet, zat pemutih, dan sebagainya.
5 Kunci Keamanan Pangan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merinci ada setidaknya ada 5 kunci keamanan pangan. Kelima kunci ini meliputi berbagai faktor yang mempengaruhi keamanan pangan, mulai dari penggunaan bahan baku, proses pengolahan, hingga penyimpanan.
Dikutip dari situs Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat, berikut daftar 5 kunci keamanan pangan tersebut:
1. Menjaga kebersihan alat dan lingkungan
Kebersihan alat dan lingkungan untuk memproduksi makanan merupakan faktor penting dalam keamanan pangan.Kebersihan alat makan, tangan, dan alat masak perlu dijaga supaya produk olahan makanan tidak terkontaminasi bahaya biologis, fisik, maupun kimia.
Tak hanya itu, kebersihan lingkungan masak dan makan juga harus diperhatikan. Kebersihan lingkungan dilakukan untuk mencegah munculnya jamur, bakteri, tikus, kecoak, dan masalah lainnya yang bisa memengaruhi keamanan pangan.
2. Memasak bahan makanan dengan benar
Setiap jenis makanan memerlukan proses masak yang berbeda-beda. Ada beberapa jenis bahan makanan yang perlu dimasak hingga matang, tetapi ada juga yang bisa dimakan langsung mentah-mentah.Jenis makanan yang sebaiknya dimasak dengan matang umumnya berupa produk hewani, seperti daging merah, ikan, ayam, dan telur. Proses masak ini dilakukan untuk membunuh parasit dan mikroba yang dikhawatirkan terdapat pada bahan makanan.
Sementara itu, ada juga bahan makanan yang bisa dimakan langsung selama diolah dengan benar. Contohnya beberapa jenis sayur-sayuran dan buah-buahan bisa dimakan langsung dengan syarat sudah dicuci bersih dan/atau dikupas kulitnya.
3. Menjaga suhu penyimpanan makanan tetap aman
Suhu untuk menyimpan makanan sangat penting untuk menjaga kualitas makanan. Makanan yang memerlukan suhu rendah harus disimpan dalam lemari es. Sebaliknya, makanan kering harus disimpan di tempat yang sejuk dan kering.
Jangan biarkan makanan terlalu lama pada suhu kamar, terutama jika cuaca panas. Suhu penyimpanan makanan yang tidak tepat dapat memicu tumbuhnya jamur dan berkembang biak bakteri pada makanan. Hal ini tentu berdampak pada keamanan pangan.
4. Memisahkan bahan makanan matang dan mentah
Bahan matang dan bahan mentah harus diolah dan disimpan di tempat terpisah. Hal ini karena bakteri dan parasit yang terdapat pada bahan mentah bisa jadi mengontaminasi bahan matang.Cara pemisahan bahan makanan matang dan mentah bisa dengan cara membedakan peralatan masak seperti talenan, sendok, pisau, dan sebagainya.
Sedangkan, dalam proses penyimpanan, bahan mentah dan bahan matang bisa disimpan di kontainer berbeda.
5. Menggunakan air bersih dan bahan baku aman untuk memasak
Air yang digunakan dalam proses memasak juga harus bersih. Pastikan air yang digunakan untuk mencuci makanan atau memasak adalah air bersih yang aman untuk diminum.Begitu pula dengan bahan baku. Pastikan memilih jenis bahan baku yang aman dan bersih untuk mengelola makanan. Pilihlah jenis bahan baku kemasan yang belum lewat tanggal kedaluarsa.
Begitu pula saat memilih bahan baku segar, pastikan untuk memilih bahan-bahan yang dalam kondisi baik, tidak cacat, berjamur, busuk, atau sakit.
Cuci bersih setiap jenis bahan baku sayur dan buah sebelum diolah. hal ini dilakukan untuk menghilangkan adanya kontaminan pupuk dan pestisida.
Editor: Dhita Koesno