Menuju konten utama

Cara Menyimpan Makanan di Kulkas Agar Tetap Segar

Cara menyimpan makanan agar tetap segar dan memperlambat pembusukan dan pertumbuhan bakteri berbahaya.

Cara Menyimpan Makanan di Kulkas Agar Tetap Segar
Ilustrasi makanan dalam kulkas. foto/istocphoto

tirto.id - Lemari es atau kulkas merupakan salah satu alat penting yang dapat membantu kehidupan manusia. Hal tersebut berlaku terutama dalam penyimpanan bahan makanan yang mudah busuk apabila disimpan terlalu lama.

Maka dari itu pendinginan dalam suhu yang tepat merupakan cara terbaik untuk memperlambat pembusukan dan pertumbuhan bakteri berbahaya.

Dilansir dari FDA, suhu terbaik untuk menyimpan makanan ada pada rentang suhu 37° F, atau 3° C hingga suhu 40° F atau 5° C. Untuk freezer baiknya suhu pada pada 0° F atau-18° C.

Akan tetapi, tidak semua lemari es memiliki pengatur suhu yang akurat, biasanya hanya disediakan pilihan angka untuk mengatur suhu, sebagai contohnya dari rentang 1 hingga 5.

Dikutip dari TechTalk, cara terbaik untuk mengetes suhu lemari es dengan menggunakan termometer asli. Berikut cara melakukan tesnya:

Kulkas:

    • Tempatkan termometer dalam segelas air
    • Biarkan di lemari es semalaman
    • Periksa suhunya saat pertama kali Anda membuka pintu.
Freezer:

    • Tempatkan termometer di antara kantung sayuran beku
    • Biarkan selama 8 jam atau semalam
    • Periksa pembacaan suhu

Pastikan termometer mengasilkan suhu ideal dari lemari es yang sudah dibahas sebelumnya. Akan tetapi tak berhenti di situ, walaupun lemari es pada suhu yang tepat menjaga makanan agar tetap aman juga memerlukan beberapa langkah lain, yakni:

    • Hindari Overpacking. Udara dingin harus bersirkulasi di sekitar makanan yang disimpan agar tetap dingin.
    • Segera Bersihkan Tumpahan. Selain membantu mengurangi pertumbuhan bakteri Listeria (yang dapat tumbuh pada suhu dingin), menghilangkan tumpahan, terutama tetesan daging yang mencair akan membantu mencegah kontaminasi silang, di mana bakteri dari satu makanan menyebar ke makanan lain.
    • Pastikan Makanan Tetap Tertutup. Simpan makanan yang didinginkan dalam wadah tertutup atau kantong penyimpanan tertutup, dan periksa sisa makanan setiap hari.
    • Periksa Tanggal Kedaluwarsa Pada Makanan. Jika makanan telah melewati tanggal kadaluarsa maka buanglah. Jika Anda tidak yakin atau apakah makanan itu tampak dipertanyakan, aturan sederhananya adalah: "Jika ragu, buang saja."
    • Bersihkan Kulkas Sesering Mungkin. Jadikan tugas ini bagian dari rutinitas.

Makanan akan tahan lebih lama dalam kulkas namun bukan berarti makanan bisa disimpan selamanya, tetap perhatikan jenis makanan yang ada di dalam kulkas dan carilah informasi mengenai waktu busuknya.

Hindari menyimpan makanan terlalu lama karena makanan bisa berubah rasanya bahkan menjadi sumber penyakit karena bakteri yang berkembang di dalamnya.

Penyakit yang berasal dari makanan adalah hal yang cukup serius daripada kelihatannya. Pemerintah Federal memperkirakan ada sekitar 48 juta kasus penyakit karena makanan setiap tahunnya.

Menurut FDA, penyakit yang berasal dari makanan membuat 128.000 orang mengalami rawat inap hingga 3.000 kematian per tahunnya.

Berikut beberapa bakteri dan penyakit yang bisa muncul di dan menyebar di dalam lemari es:

    • Salmonella, menyebabkan jutaan kasus penyakit bawaan makanan setiap tahun dan merupakan penyebab utama kematian akibat makanan.
    • E. coli O157: H7 adalah bakteri yang dapat menghasilkan racun yang mematikan. Infeksi dari E. coli O157: H7 diperkirakan antara 20.000 dan 40.000 kasus per tahun.
    • Bakteri Clostridium botulinum menghasilkan racun mematikan yang menyebabkan botulisme, penyakit yang ditandai dengan kelumpuhan otot.
    • Penyakit yang disebabkan oleh Campylobacter, norovirus, Shigella, dan organisme lain dapat menciptakan masalah kesehatan yang parah, terutama untuk anak-anak, orang tua, dan orang-orang dengan penyakit kronis atau sistem kekebalan yang lemah.

Baca juga artikel terkait CARA SIMPAN MAKANAN DI KULKAS atau tulisan lainnya dari Rachma Dania

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Rachma Dania
Penulis: Rachma Dania
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno

Artikel Terkait