Menuju konten utama
Pendidikan Ekonomi

Apa yang Dimaksud dengan Neraca Pembayaran?

Berikut ini penjelasan tentang neraca pembayaran, tujuan dan fungsi, komponen serta contoh neraca pembayaran.

Apa yang Dimaksud dengan Neraca Pembayaran?
Ilustrasi neraca. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Istilah neraca pembayaran sering dipakai dalam konteks kebijakan fiskal dan moneter. Faktanya, neraca pembayaran memang merupakan indikator penting bagi pemerintah sebelum menetapkan kebijakan fiskal dan moneter.

Namun, apa yang dimaksud dengan neraca pembayaran? Neraca pembayaran sendiri adalah catatan mengenai transaksi ekonomi penduduk suatu negara dengan penduduk negara lainnya.

Transaksi tersebut dicatat secara sistematis dalam jangka waktu tertentu, misalnya triwulan, kuartal, atau satu tahun. Adapun, contoh transaksi yang bisa dicatat di neraca pembayaran misalnya ekspor dan impor.

Menurut Basuki dalam Modul Pembelajaran SMA Ekonomi (2020) kegiatan ekspor dan impor suatu negara dapat memengaruhi pergerakan neraca pembayaran.

Jika nilai ekspor lebih tinggi dibanding nilai impor, maka neraca pembayaran dapat surplus. Sebaliknya, jika nilai impor lebih tinggi daripada ekspor, maka neraca pembayaran negara mengalami defisit.

Namun, jika nilai ekspor dan nilai impor sama, maka neraca pembayaran bisa seimbang.

Tujuan dan fungsi neraca pembayaran bermacam-macam. Selain digunakan sebagai dasar penentu kebijakan, tujuan neraca pembayaran juga untuk mengukur utang dan piutang negara terhadap luar negeri.

Pengertian Neraca Pembayaran

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, neraca pembayaran adalah bentuk catatan transaksi ekonomi negara dengan luar negeri dalam jangka waktu tertentu.

Umumnya, transaksi yang dicatat di dalam neraca pembayaran berupa transaksi debit dan transaksi kredit.

Menurut Aisyah Nurjanah dan Yeni Fitriani dalam Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XII (2022) transaksi debit dalam neraca pembayaran menggambarkan kewajiban negara untuk membayar ke luar negeri. Contoh kegiatan yang bisa dicatat sebagai transaksi debit di neraca pembayaran adalah impor.

Sebaliknya, transaksi kredit di neraca pembayaran menggambarkan aliran dana yang masuk ke negara dari luar negeri. Contoh kegiatan yang bisa dicatat sebagai transaksi kredit di neraca pembayaran adalah ekspor.

Pengertian neraca pembayaran lebih rinci dijelaskan oleh ahli maupun buku panduan khusus yang diakui secara internasional.

Berikut pengertian neraca pembayaran menurut buku manual dan ahli ekonomi:

1. Pengertian neraca pembayaran sesuai BOP Manual Edisi V (1993)

Pengertian neraca pembayaran dijabarkan dalam Balance of Payment (BOP) Manual Edisi V (1993) yang diterbitkan oleh International Monetary Fund (IMF).

Pengertian neraca pembayaran berdasarkan BOP Manual adalah suatu catatan tentang seluruh transaksi ekonomi yang disusun secara sistematis meliputi perdagangan barang jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk suatu negara dan penduduk luar negeri untuk suatu periode tertentu.

2. Pengertian neraca pembayaran menurut Nopirin (1996)

Pengertian neraca pembayaran juga dijabarkan oleh Nopirin dalam buku Ekonomi Moneter (1996).

Nopirin menyebutkan bahwa neraca pembayaran adalah catatan yang sistematik tentang transaksi ekonomi internasional antara penduduk negara itu dengan penduduk negara lain.

Apa Saja Tujuan dan Fungsi Neraca Pembayaran?

Seperti yang disebutkan sebelumnya, salah satu tujuan dan fungsi neraca pembayaran adalah sebagai dasar pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan fiskal dan moneter.

Namun, selain untuk menetapkan kebijakan, neraca pembayaran juga memiliki beberapa tujuan dan fungsi lainnya. Masih menurut Nurjanah dan Fitriani, berikut fungsi dan tujuan neraca pembayaran:

    • Menyediakan informasi kepada negara mengenai posisi pembayaran internasional.
    • Menjadi dasar bagi pemerintah sebelum menetapkan kebijakan fiskal dan moneter.
    • Membantu pemerintah memantau berapa banyak utang dan piutang negara terhadap luar negeri.
    • Menjadi dasar untuk memantau kondisi ekonomi negara.
    • Menyediakan informasi terkait keadaan keuangan negara lain.

Komponen Neraca Pembayaran

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN DPR RI setidaknya ada tiga komponen yang dicatat pada neraca pembayaran.

Ketiga komponen neraca pembayaran adalah transaksi berjalan, transaksi modal, dan transaksi finansial.

1. Transaksi berjalan

Komponen neraca pembayaran yang termasuk dalam transaksi berjalan atau current account antara lain:

    • Neraca perdagangan berupa ekspor dan impor.
    • Pendapatan primer seperti investasi dari luar negeri atau kompensasi tenaga kerja.
    • Neraca jasa seperti pariwisata atau pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI)
    • Pendapatan sekunder seperti transfer penghasilan dari TKI ke dalam negeri.
2. Transaksi modal

Transaksi modal atau capital account adalah komponen neraca pembayaran yang mencatat transaksi penerimaan modal antar dua negara.

Transaksi ini bisanya dicatat lewat pembelian atau penjualan aset-aset negara terhadap negara lain.

3. Transaksi finansial

Transaksi finansial atau financial account adalah komponen neraca pembayaran berupa catatan transaksi investasi langsung (direct investment).

Umumnya investasi langsung ini diberikan lewat pihak swasta asing, investasi portofolio, atau investasi lainnya.

Contoh Neraca Pembayaran

Contoh neraca pembayaran bisa dilihat lewat laporan neraca pembayaran Indonesia (NPI) yang dirilis oleh pemerintah setiap periode tertentu.

Sebagai contoh, berdasarkan laporan NPI triwulan terbaru dirilis Bank Indonesia (BI) pada Mei 2023. Berdasarkan laporan tersebut Indonesia mengalami surplus berkat peningkatan transaksi modal dan finansial, ekspor nonmigas, dan jasa pariwisata.

Contoh lain yang bisa menggambarkan transaksi yang bisa dicatat di neraca pembayaran adalah sebagai berikut:

    1. Sebanyak 240 turis asing datang ke negara A pada Juli dan menukar uang senilai 200 ribu dolar AS ke salah satu bank milik negara A.
    2. Pada bulan Agustus pemerintah negara B memberikan bantuan vaksin kepada negara C senilai 30 juta dolar di luar biaya pengiriman dan asuransi yang ditanggung oleh negara C.
    3. Pemerintah negara A menarik pinjaman luar negeri senilai 750 juta dolar AS untuk sektor pertahanan.
    4. Perusahaan asing negara B membeli produk saham perbankan dari negara A senilai 50 juta dolar AS.
    5. Negara A mengekspor produk migas ke negara B senilai 100 juta dolar AS.
    6. Pada bulan Januari, 18 tenaga kerja negara A yang bekerja di negara B mengirimkan sejumlah uang lewat bank negara A senilai total 5.000 dolar AS.
    7. Pemerintah negara C memutuskan untuk mengimpor nikel dari negara B untuk memproduksi peralatan baja dengan nilai 2 juta dolar AS.
    8. Pada bulan Juni 2023 negara A membayarkan biaya pinjaman luar negeri yang diambil pada triwulan II 2022 sebesar 105 juta dolar AS.
    9. Perusahaan milik negara C mengekspor kedelai ke negara A senilai 30 juta dolar AS. Biaya tersebut dibayarkan melalui bank nasional negara C di luar biaya pengiriman dan asuransi.
    10. Pada bulan September pemerintah negara B membeli surat berharga pemerintah negara A senilai 100 juta dolar AS.

Baca juga artikel terkait AKUNTANSI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dhita Koesno