Menuju konten utama

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 36 Bulan Berturut-turut

Neraca perdagangan mengalami surplus sebesar 3,94 miliar dolar AS pada April 2023. Artinya, surplus terjadi selama 36 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 36 Bulan Berturut-turut
Truk peti kemas melintas di kawasan IPC Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (26/10/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

tirto.id - Neraca perdagangan barang Indonesia kembali mengalami surplus sebesar 3,94 miliar dolar AS pada April 2023. Capaian ini memperpanjang torehan surplus yang terjadi selama 36 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

"Neraca perdagangan Indonesia sampai April 2023 ini mengalami surplus selama 36 bulan berturut-turut," kata Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik, Imam Machdi, dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Senin (15/5/2023).

Imam menuturkan surplus ini terjadi lantaran nilai ekspor Indonesia pada April 2023 masih lebih besar dibandingkan impornya. Di mana ekspor selama April tercatat sebesar 19,29 miliar dolar AS, sedangkan impornya hanya 15,35 miliar dolar AS.

"Surplus April 2023 ini juga menguat dibandingkan dengan bulan sebelumnya meskipun tercatat lebih rendah dari April Tahun 2022," katanya.

Dia menambahkan surplus neraca perdagangan pada April 2023 juga ditopang oleh surplus neraca komoditas non migas. Di mana komoditas non migas tercatat surplus sebesar 5,64 miliar dolar AS.

"Penyumbang surplus utamanya yaitu bahan bakar mineral HS27 kemudian lemak dan minyak hewan nabati HS15 serta besi dan baja HS72," katanya.

Sedangkan neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit 1,70 miliar dolar AS. Adapun komoditas penyumbuang defisit yaitu minyak mentah dan juga hasil minyak.

Berdasarkan kenegaraan, tiga negara penyumbang surplus terbesar Indonesia diantaranya adalah India, Amerika Serikat dan Filipina.

India menyumbang surplus terbesar pertama dengan neraca perdaganganya senilai 1,11 miliar dolar AS. Surplus itu terdiri dari nilai ekspor sebesar 1,54 miliar dolar AS sedangkan impornya hanya 428 juta dolar AS.

Kemudian Amerika Serikat mencatatkan surplus perdagangan sebesar 913 juta dolar AS. Suprlus ini terjadi lantaran nilai ekpornya mencapai 1,57 miliar dolar AS, sedangkan impornya hanya 913 juta dolar AS.

Sedangkan Filipina mencatatkan surplus perdagangan senilai 656 juta dolar AS. Surplus tersebut disumbang dari nilai ekspor sebesar 743 juta dolar AS dan nilai impornya 86,8 juta dolar AS.

Baca juga artikel terkait SURPLUS PERDAGANGAN atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang