tirto.id - Begadang merupakan kebiasaan terjaga sampai larut malam dan tidur saat pagi datang. Kebiasaan begadang kerap kali dikaitkan dengan insomnia, tetapi begadang adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar.
Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kebiasaan kurang tidur atau sering begadang, terutama jika waktu tidur kurang dari 6 jam, bisa membuat daya tahan tubuh melemah.
Oleh sebab itu, kebiasaan begadang dapat memicu timbulnya berbagai penyakit yang disebabkan oleh rusaknya sistem imun tubuh.
Sementara itu, dalam situs WebMD dijelaskan bahwa dampak negatif begadang pada wanita lebih besar dibandingkan dengan pria. Lalu, apa yang terjadi jika wanita sering begadang?
Apa yang Terjadi Jika Wanita Sering Begadang?
Jennifer Soong dalam artikel “How Sleep Loss Affects Women More Than Men” (2010) di situs WebMD menjelaskan bahwa wanita dengan kebiasaan begadang akan memiliki masalah kesehatan lebih besar dibandingkan pria.
Klaim tersebut merujuk penelitian di Duke University Medical Center yang dipimpin oleh seorang profesor di departemen psikiatri dan ilmu perilaku, Edward Suarez.
Pasanya, wanita memiliki risiko kesehatan lebih tinggi diduga karena adanya perbedaan hormon. Namun, masih belum jelas bagaimana cara kerja hormon untuk melindungi pria atau membuat wanita menjadi lebih rentan.
Adapun, dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa wanita yang sering kurang tidur atau begadang lebih rentan terkena penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan depresi.
Selain itu, menurut survei tahun 2007 oleh National Sleep Foundation, pola tidur yang tidak sehat dapat memengaruhi kesehatan perempuan hingga mengakibatkan usia harapan hidupnya lebih pendek daripada pria.
Dirangkum dari situs WebMD dan artikel “10 Things That Happen to Your Body When You Lose Sleep” (2019) di Healthline, berikut ini dampak negatif begadang pada perempuan.
1. Hipertensi
Wanita yang kurang tidur di malam hari memiliki tingkat C-reactive protein (CRP) yang lebih tinggi daripada pria. Tingkat CRP yang tinggi biasanya terjadi akibat infeksi dan berbagai penyakit kronis lainnya.Selain CRP, wanita dengan kebiasaan begadang juga cenderung tanda-tanda lain yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
2. Diabetes tipe 2
Penelitian telah menunjukkan bahwa kekurangan tidur dapat meningkatkan nafsu makan yang berlebihan sehingga menyebabkan peningkatan berat badan.Dalam penelitian Suarez ditemukan bahwa wanita yang sering begadang cenderung memiliki tubuh yang lebih gemuk daripada pria dengan masalah tidur.
3. Penambahan berat badan
Kekurangan tidur telah dikaitkan dengan peningkatan nafsu makan tambahan yang membuat terjadi peningkatan berat badan. Dalam penelitian ditemukan bahwa wanita yang sering begadang cenderung lebih gemuk daripada pria dengan masalah tidur.4. Depresi
Selain mengganggu konsentrasi dan memori, kurang tidur juga dapat memengaruhi stabilitas emosional seseorang. Kekurangan tidur cenderung meningkatkan perasaan marah, permusuhan, dan meningkatkan risiko depresi, terutama pada wanita.5. Gangguan berpikir dan memori
Kurang tidur dalam satu malam saja dapat menyebabkan penurunan fungsi otak, termasuk pengambilan keputusan, penalaran, dan pemecahan masalah.Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Experimental Brain Research menemukan bahwa orang yang kurang tidur dalam semalam dapat mengalami penurunan kemampuan berpikir dan daya ingat.
6. Buruk bagi kesehatan kulit
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat membuat kulit tidak sehat. Efek begadang pada kulit antara lain memiliki lebih banyak garis-garis halus, kerutan, warna kulit yang tidak merata, dan kulit yang terlihat kendur. Dengan demikian, hal tersebut juga termasuk efek begadang bagi wajah.Bagaimana Cara untuk Mengurangi dan Berhenti Begadang
Dinukil dari situs Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dan berhenti begadang.
1. Atur jadwal tidur
Pertimbangkan pentingnya tidur dengan serius selayaknya mengonsumsi obat agar sembuh dari sakit. Prioritaskan waktu istirahat yang cukup di tengah segala kesibukan harian.2. Jaga konsistensi waktu bangun tidur
Tetap konsisten dengan waktu bangun adalah kunci. Mulailah hari dengan bangun pada jam yang sama setiap hari, bahkan pada akhir pekan. Hal ini membantu memperkuat kebiasaan tidur dan dapat meningkatkan kualitas tidur secara keseluruhan.3. Lakukan aktivitas menenangkan sebelum tidur
Lakukan aktivitas yang menenangkan pikiran sebelum beranjak tidur seperti mandi air hangat atau membaca buku. Hal ini membantu melatih otak untuk mengaitkan aktivitas tersebut dengan tidur, sehingga memudahkan Anda untuk merasa ngantuk dan tertidur.4. Hindari penggunaan ponsel atau tablet sebelum tidur
Hindari perangkat elektronik, seperti ponsel pintar atau tablet, setidaknya satu jam sebelum tidur. Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar perangkat tersebut dapat mengganggu kualitas tidur.5. Hindari melihat jam saat terbangun di malam hari
Jika Anda terbangun di tengah malam, hindari melihat jam karena hal ini dapat membuat Anda menjadi lebih sadar dan sulit kembali tidur. Fokuslah pada teknik relaksasi atau pernapasan yang dalam untuk membantu kembali tidur.Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dhita Koesno