Menuju konten utama

Apa Penyebab Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi dan Gejalanya

Apa penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi dan bagaimana gejalanya? 

Apa Penyebab Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi dan Gejalanya
Ilustrasi seorang dokter mengukur tekanan darah pasiennya. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang ditandai ketika seseorang memiliki tekanan darah di atas 130/80 mmHg.

Hipertensi sering disebut sebagai 'The Silent Killer' atau penyakit yang membunuh secara diam diam, karena para penderitanya sering tidak merasakan keluhan sehingga tidak tahu jika mengidap hipertensi.

Hipertensi merupakan suatu kondisi di mana tekanan darah seseorang berada di atas batas normal.

Melansir laman Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2013 prevalensi hipertensi penduduk umur 18 tahun ke atas di Indonesia adalah sebesar 25,8 persen.

Selain itu diperkirakan prevalensi hipertensi akan terus meningkatk tajam dan diprediksi sekitar 29 persen orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi pada tahun 2025. Sekitar 8 juta orang setiap tahunnya mengalami kematian akibat hipertensi.

Tekanan darah dibagi menjadi tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Tekanan sistolik merupakan tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung berelaksasi sebelum kembali memompa darah.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, The American College of Cardiology dan the American Heart Association menjelaskan bahwa ada 4 tipe tekanan darah, di antaranya:

    • Tekanan darah normal (120/80 mmHg atau di bawahnya)
    • Tekanan darah tinggi (tekanan darah sistolik berkisar 120 hingga 129 dan tekanan darah diastolik di bawah 80 mmHg)
    • Hipertensi stadium 1 (tekanan darah sistolik berkisar 130 hingga 139 mmHg sedangkan tekanan darah diastolik berkisar 80-89 mmHg)
    • Hipertensi stadium 2 (tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg sedangkan tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg)
Jika tekanan darah mencapai 180/120 mmHg, maka penderita mengalami hipertensi krisis.

Gejala Darah Tinggi yang Sering Muncul

Beberapa orang yang memiliki tekanan darah tinggi biasanya tidak menunjukkan ciri-ciri atau gejala hipertensi tertentu.

Melansir laman Kementerian Kesehatan RI, umumnya gejala hipertensi ditunjukkan sebagai berikut:

    • Sakit kepala
    • Gelisah
    • Jantung berdebar-debar
    • Pusing
    • Penglihatan kabur
    • Rasa sakit di dada
    • Mudah lelah

Penyebab Tekanan Darah Tinggi

Menukil laman Mayo Clinic, terdapat dua jenis tekanan darah tinggi yang tergantung dari penyebabnya.

1. Hipertensi primer

Kebanyakan orang dewasa, penyebab tekanan darah tinggi ini tidak dapat diidentifikasi. Jenis hipertensi ini cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun.

2. Hipertensi sekunder

Jenis hipertensi ini, orang memiliki penyebab tertentu mengalami tekanan darah tinggi. Hipertensi sekunder cenderung muncul secara tiba-tiba.

Faktor Risiko yang Bisa Sebabkan Tekanan Darah Tinggi

Mengetahui faktor risiko hipertensi dapat membuat lebih siap dan waspada terhadap penyakit hipertensi. Pengaruh gaya hidup yang buruk juga dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.

Tidak selalu jelas apa yang menyebabkan tekanan darah tinggi, tetapi hal-hal tertentu dapat meningkatkan risiko.

Berikut sejumlah hal yang dapat meningkatkan risiko penyebab tekanan darah tinggi melansir laman United Kingdom National Health Service (NHS).

    • Berusia di atas 65 tahun
    • Kelebihan berat badan
    • Keturunan Afrika atau Karibia
    • Memiliki kerabat dengan tekanan darah tinggi
    • Makan terlalu banyak garam dan tidak cukup makan buah dan sayuran
    • Tidak cukup berolahraga
    • Minum terlalu banyak alkohol atau kopi (atau minuman berbasis kafein lainnya)
    • Merokok
    • Tidur tidak cukup atau mengalami gangguan tidur
Selain itu, melansir laman Kementerian Kesehatan RI, terdapat dua faktor risiko hipertensi yaitu, faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah.

1. Faktor risiko yang tidak dapat diubah

    • Umur
    • Jenis Kelamin
    • Genetik

2. Faktor risiko yang dapat diubah

    • Merokok
    • Diet rendah serat
    • Dislipidemia
    • Sering mengonsumsi makanan tinggi garam berlebihan
    • Kurang aktivitas fisik atau jarang berolahraga
    • Kurang mengonsumsi buah dan sayuran
    • Stres. Tingkat stres yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara
    • Berat badan berlebih atau kegemukan
    • Banyak mengonsumsi minimal beralkohol
    • Mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang mengandung kafein.

Cara mengatasi tekanan darah tinggi

Banyak penderita tekanan darah tinggi dapat menurunkan tekanan darahnya ke kisaran yang sehat atau mempertahankan tekanan darah dalam kisaran yang sehat dengan melakukan perubahan gaya hidup.

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah tekanan darah tinggi melansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

    • Melakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit setiap minggu (sekitar 30 menit sehari, 5 hari seminggu)
    • Tidak merokok
    • Makan makanan yang sehat, termasuk membatasi natrium (garam) dan alkohol
    • Menjaga berat badan yang sehat
    • Mengelola stres
Selain melakukan perubahan gaya hidup yang positif, sebagian penderita tekanan darah tinggi perlu minum obat untuk mengatur tekanan darahnya.

Konsultasikan dengan dokter tentang obat yang tepat untuk mengatasi tekanan darah tinggi.

Dengan melakukan tindakan untuk menurunkan tekanan darah, dapat membantu melindungi diri dari penyakit jantung dan stroke, yang terkadang disebut penyakit kardiovaskular (CVD).

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Yandri Daniel Damaledo