tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, cuaca ekstrem hingga curah hujan dengan intensitas sedang sampai lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi hingga 15 Oktober mendatang.
Sementara itu, saat memasuki pergantian musim dari musim kemarau ke musim penghujan seperti saat ini, fenomena alam yang kerap kali terjadi selain cuaca ekstrem adalah angin puting beliung hingga hujan es.
Lantas apa sebenarnya angin puting beliung, penyabab dan apa tanda-tanda akan munculnya angin puting beliung?
Apa itu angin puting beliung?
Melalui infografis di media sosial resminya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, angin puting beliung adalah angin kencang.
“Tapi angin kencang belum tentu bisa dikatakan angin puting beliung, tergantung kecepatan angin yang menyertai, waktu kejadian singkat setelah itu diikuti angin kencang yang berangsur melemah kecepatannya,” tulis BMKG melalui media sosial Instagram.
Angin puting beliung ini sering terjadi saat peralihan dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya dan sangat jarang terjadi adanya angin puting beliung susulan di lokasi yang sama.
BMKG menambahkan, angin puting beliung ini biasanya lebih sering terjadi saat siang atau sore hari dan sangat jarang terjadi pada malam hari dan bisa terdeteksi 30 menit hingga satu jam sebelum terjadi.
“Daerah tumbuh (angin puting beliung) sering di darat, bila terjadi di laut namanya water spout. Arah gerakannya tergantung gerakan awan cumulusnimbus (CB). Dan proses terjadinya hanya dari awan CB bukan pergerakan angin monsun,” seperti ditulis BMKG.
BMKG menambahkan kecepatan angin puting beliung antara 30 hingga 50 knots dengan durasi singkat, tiga hingga maksimal lima menit dengan jangkauan daerah yang rusak antara lima hingga 10 kilometer.
Tanda-tanda terjadinya angin puting beliung
Sementara, beberapa tanda akan datangnya angin puting beliung antara lain,
1. Satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
2. Udara terasa panas dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%).
3. Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis - lapis), di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu - abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
4. Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu - abu / hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus).
5. Pepohonan disekitar tempat kita berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat dan terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat kita berdiri.
6. Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba - tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita.
7. Jika 1 hingga 3 hari berturut - turut tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.
Editor: Iswara N Raditya