tirto.id - Youtuber terkenal asal China, Liziqi, kembali mengunggah video baru melalui kanal miliknya, pada 13 November 2024, setelah sempat menghilang dari publik. Video pertamanya setelah hiatus selama 3 tahun berjudul For Everyone Who Knows My Name.
Kemunculan Liziqi disambut antusias para penggemar. Pasalnya, sebelum hiatus panjang, Liziqi terlibat kasus hukum dengan mitra bisnisnya Weinian. Lantas, apa kasus Liziqi dengan agensi dan kenapa dirinya sempat hilang?
Video For Everyone Who Knows My Name yang diunggah Liziqi saat ini sudah meraih lebih dari 2,39 juta tayangan. Video itu menampilkan berbagai aktivitas dirinya di pedesaan dengan sinematik indah khas Liziqi.
Ia tampak memanen kepompong sutra sampai menjadikan benang yang telah diwarnai alami memakai anggur ungu. Selain itu, Liziqi turut memberikan makan pada unggas yang dipelihara.
Tayangan berdurasi 12 menit 28 setik itu diakhiri dengan Liziqi menyanyikan sebuah lagu sembari memainkan piano. Lalu, Liziqi menampakkan beberapa cuplikan video dengan urutan perjalanan angka tahun dari 2016 sampai 2024 sekaan menunjukkan perjalanan kariernya sejak awal hingga saat ini.
Penyebab Liziqi Hiatus Lama
Liziqi sempat hiatus lama dan menghilang dari publik selama satu tahun terakhir karena terlibat masalah hukum dengan agensinya. Kasus tersebut mencuat sekitar 2021, yang menyebabkan Liziqi harus absen mengunggah video baru selama tiga tahun.
Sebelum kembali mengunggah video di YouTube, Liziqi sempat membuat pengumuman kepada para penggemarnya, pada 15 September 2023. Melalui pengumuman itu, Li berjanji akan kembali ke dunia pembuatan konten.
“Di masa mendatang, saya akan terus berusaha menghasilkan lebih banyak konten berkualitas tentang cara saya menyampaikan budaya pertanian Tiongkok dan kisah-kisah pedesaan,” katanya dalam pengumuman itu, seperti yang dikutip dari South China Morning Post.
Selanjutnya, tidak ada kabar lagi dari Liziqi selama satu tahun hingga ia mengunggah video pertamanya pada November 2024.
Kehadiran Liziqi kembali belakangan ini sontak menjadi buah bibir para penggemarnya di China maupun negara lainnya.
Selama ini, wanita kelahiran 1990 ini dikenal sebagai Youtuber yang secara unik memperkenalkan pedesaan Sichuan yang lengkap dengan kehidupan di dalamnya.
Liziqi alias Li Jiajia memulai kariernya sebagai Youtuber sejak 2015. Ia segera terkenal setelah itu dan berhasil memecahkan Rekor Dunia Guinness pada 2020 karena memiliki subscriber terbanyak untuk kanal berbahasa Mandarin di Youtube.
Jumlah pengikut Youtubenya sekarang menembus 20,2 juta subscriber. Ia membawa konsep menarik dalam setiap videonya. Liziqi terlibat langsung dalam kegiatan memasak, bertani, sampai membuat kerajinan tangan.
Alhasil video yang dibuatnya membuat kehidupan pedesaan yang biasa saja menjadi tampak menyenangkan. Editing video yang indah serasa desa yang dikunjungi bak negeri dongeng.
Ia pun menunjukkan sisi kehangatan saat terjadi interaksi bersama orang terdekatnya, seperti nenek, tetangga, dan hewan peliharaannya.
Ada pun video terbaru yang dirilis Liziqi menjadi bagian dari promosi usaha bisnis di pedesaan China. Liziqi telah ditunjuk sebagai duta dari Asosiasi Pemimpin Wirausaha Muda Pedesaan China. Organisasi nirlaba yang berdiri sejak 1998 ini memiliki tujuan memajukan pembangunan ekonomi di daerah terpencil.
Kampanye memajukan desa terpencil di China mendapat sokongan secara pribadi dari Presiden China, Xi Jinping. Ia mendorong agar generasi mudah bisa memberikan kontribusi lebih besar bagi revitalisasi pedesaan.
Apa Kasus Liziqi dengan Agensi Weinian?
Kasus Liziqi dengan agensi Hangzhou Weinian Brand Management Co. Ltd, terjadi pada tahun 2021. Adapun kasus Liziqi dengan agensi ini adalah sengketa hak merek pribadi dan pembagian keuntungan penghasilan konten.
Konflik keduanya bermula ketika Liziqi bekerja sama dengan Winian untuk mendirikan sebuah perusahaan patungan bernama Sichuan Ziqi Culture Communication Co Ltd.
Melansir Global Times, Weinian menguasai sebesar 51 persen saham, sementara Li hanya 49 persen. Seiring dengan kepemilikan saham dominan, Weinian berhak mengambil keuntungan lebih banyak atas penghasilan yang diperoleh dari penjualan produk Liziqi.
Pembagian ini dinilai tidak adil, mengingat sebagian besar proses produksi dilakukan oleh Liziqi. Liziqi lantas mengajukan gugatan terhadap agensi tersebut dan berhenti mengunggah konten di Youtubenya yang menjadi sumber penghasilan terbesar.
Perselisihan kedua pihak makin rumit hingga sampai ke tingkat pengadilan. Kedua pihak saling menuntut dan menggugat balik. Setidaknya sudah lima kali tuntutan yang terjadi sepanjang Oktober 2021 sampai Maret 2022.
Alasan pertikaian Liziqi dengan agensinya tidak terlalu jelas. Liziqi diduga merasa konten-konten yang dibuatnya dimonetisasi secara berlebihan oleh agensi. Hal tersebut diduga turut membuat Liziqi mengubah penampilannya.
Pihak Hangzhou Weinian Brand Management Co. Ltd membantah tuduhan bahwa mereka mengendalikan sebagian besar konten milik Liziqi. Mereka juga mengklaim tidak terikat platform apa pun yang terkait dengan kliennya itu.
Pada Desember 2022, terjadi kesepakatan penyelesaian antara Liziqi dengan agennya melalui perantaraan Pengadilan Rakyat Menengah di Minyang, Kota Sichuan. Rincian perkara dan penyelesaiannya tidak diungkapkan ke publik.
Setelah beberapa tahun berkutat dengan masalah hukum, pengadilan akhirnya mengabulkan gugatan Liziqi. Melansir China Daily, ia kini memegang 99 persen saham Sichuan Ziqi Culture Communication Co Ltd, sedangkan Weinian memegang 1 persen saja.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yonada Nancy & Dipna Videlia Putsanra