tirto.id - Jelang Pemilu 2024, Polisi Republik Indonesia (Polri) akan menggelar Operasi Nusantara Cooling System 2023-2024. Akan tetapi, sebenarnya apa itu Operasi Nusantara Cooling System Polri dan kapan jadwal pelaksanaannya?
Kepala Operasi Nusantara Cooling System (Kaop NCS), Irjen Pol. Asep Edi Suheri, operasi ini telah dilaksanakan sejak 11 September 2023.
Pelaksanaan operasi tersebut, sebut Asep, menindaklanjuti Surat Perintah Kapolri, Sprin/2439/VIII/OPS.1.1/2023 yang dirilis pada 25 Agustus kemarin.
Asep menjelaskan tujuan utama diadakannya Operasi Nusantara Cooling System yakni untuk meminimalisir isu-isu provokatif mengingat tengah maraknya rumor terkait Pemilu 2024.
“Operasi ini bertujuan untuk meminimalisir isu-isu provokatif berlatar belakang SARA, baik terjadi di tengah-tengah masyarakat maupun di ruang Siber,” ujar Asep.
Dalam operasi ini, Polri menegaskan akan mengedepankan tindakan preemtif dan preventif, sehingga tidak ada upaya penegakan hukum terutama tindakan represif.
Operasi Nusantara Cooling System akan melibatkan sekitar 226 personel yang berasal dari empat satuan tugas dan delapan subsatgas serta dibantu langsung oleh kepolisian daerah (Polda).
Masyarakat perlu memahami bahwa terdapat sasaran dalam operasi ini yakni potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan nyata. Sedangkan untuk targetnya menyasar orang, kelompok, tempat kegiatan hingga benda.
Jadwal Operasi Nusantara Cooling System Polri
Irjen Pol. Asep Edi Suheri membeberkan bahwa jadwal pelaksanaan operasi ini yakni selama 4 bulan dari 11 September hingga 31 Desember 2023.
Khusus di tahun 2024 yang berbarengan dengan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak, Polri akan menggelar Operasi Nusantara Cooling System selama 12 bulan penuh sejak 1 Januari hingga 31 Desember 2024.
Dalam pelaksanaan operasinya, tambah Asep, pihaknya akan melakukan deteksi, pembinaan masyarakat, patroli dialogis, patroli siber, sosialisasi, hingga bantuan operasi.
Petugas yang dimandati melaksanakannya mencakup Satgas Preemtif, Satgas Preventif, dan Satgas Humas.
Satgas Preemtif bertugas mendeteksi dini dan melakukan pendekatan dengan mitra dan para tokoh. Sedangkan Satgas Preventif bertugas melaksanakan patroli Siber dan berdialog dengan netizen guna menjaga kamtibmas yang kondusif.
Kemudian ada Satgas Humas yang bertugas menyampaikan ajakan, imbauan, edukasi dan monitoring baik melalui media sosial maupun media mainstream.
Asep mengimbau masyarakat agar mendukung Operasi Nusantara Cooling System agar meminimalisir terjadinya perpecahan menjelang tahun politik.
“Kami mengajak masyarakat Indonesia untuk menghindari hal-hal yang mengganggu stabilitas keamanan, terutama yang dapat berpotensi konflik sosial, sehingga kita bisa mewujudkan pemilu yang aman dan damai,” tegas Asep.
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Dipna Videlia Putsanra