tirto.id - Gunung Merapi yang terletak diperbatasan Jogja dan Jawa Tengah hingga saat ini masih berstatus siaga atau level III.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menegaskan bahwa hingga saat ini Gunung Merapi masih masuk fase erupsi efusif.
Sehingga BPPTKG mengimbau agar masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya erupsi Gunung Merapi.
BPPTKG juga meminta masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu hingga status aktivitas Gunung Merapi turun.
Sementara itu, berdasarkan hasil pengamatan BPPTKG pada periode Selasa (21/12/2021) pukul 12:00-18:00 WIB teramati adanya guguran lava dengan jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya sebanyak satu kali. Berikut aktivitas terkini Gunung Merapi menurut BPPTKG.
Aktivitas Gunung Merapi Terkini
Periode pengamatan
21-12-2021 pukul 12:00-18:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca berawan dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah tenggara. Suhu udara 17-23 °C, kelembaban udara 80-88 %, dan tekanan udara 873-955 mmHg. Volume curah hujan 3 mm per hari.
Visual
● Gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
● Teramati 1 kali guguran lava dengan jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 33, Amplitudo : 3-12 mm, Durasi : 33-160 detik)
■ Hembusan
(Jumlah : 1, Amplitudo : 3 mm, Durasi : 17 detik)
Tingkat aktivitas
Gunung Merapi Level III (Siaga)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya