Menuju konten utama

Apa Arti Overthinking, Bahaya Overthinking dan Cara Mengatasinya

Apa arti overthinking, kenapa overthinking bisa terjadi, apa saja dampak overthinking dan bagaimana cara mengatasi overthinking.

Apa Arti Overthinking, Bahaya Overthinking dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi overthinking. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Istilah overthinking sering kali kita jumpai di media sosial maupun di kehidupan sehari-hari. Istilah overthinking ini juga menjadi salah satu istilah yang populer dan melekat pada generasi muda saat ini.

Namun, sebenarnya apa itu overthinking? Psikolog Fakultas Psikologi UGM, Dr. Nida UI Hasanat, M.Si., menjelaskan bahwa overthinking dalam kajian psikologi dimaknai sebagai cara berpikir yang berlebihan dan arahnya negatif. Namun istilah ini mengalami pergeseran makna di masyarakat, yaitu overthinking diartikan sebagai pemikiran berlebihan (saja).

Overthinking ini sebenarnya terjadi ketika memikirkan hal-hal yang belum terjadi,” terangnya, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi Tirto.

Ia mencontohkan, misalnya, seseorang mahasiswa mengalami kecemasan dan ketakutan saat akan melakukan presentasi. Ada pemikiran negatif atau tidak percaya dengan diri sendiri saat presentasi, menganggap suaranya jelek sehingga materi tidak bisa tersampaikan, takut dinilai jelek, dan lainnya. Padahal semua ketakutan dan kecemasan tersebut belum tentu terjadi dan hanya berada dalam tataran pemikiran saja.

“Kecemasan, ketakutan akan hal yang belum terjadi maupun masa depan ini muncul karena orang itu overthinking,” ucap Dosen Fakultas Psikologi UGM ini.

Apa saja dampak dan bahaya overthinking?

Nida menyampaikan bahwa overthinking ini berdampak bagi kesehatan baik mental. Salah satunya yaitu stres karena otak terlalu banyak memikirkan hal-hal yang belum pasti secara berlebihan. Apabila hal tersebut berlanjut akan berisiko pada gangguan mental.

“Jika overthinking mendominasi kehidupan, maka akan menjadikan yang mengalaminya terdistorsi karena tidak berada dalam realitas. Banyak orang menjadi bermasalah karena sudah over itu tadi. Bisa mengalami gangguan mental karena tidak bisa lagi membedakan antara realitas dengan yang sebenarnya baru ada dalam pikiran,” urainya.

Ia menjelaskan, untuk menghindari berbagai efek negatif yang ditimbulkan, menurutnya perlunya menghindari overthinking.

Cara mengatasi overthinking

Nida menjelaskan bahwa ada beberapa cara yang bisa dilakukan saat mengalami overthinking. Beberapa di antaranya dengan berpikir rasional, mengelola pikiran dan segera menyadari jika yang dipikirkan sudah mengarah pada overthinking.

Lalu, membangun pikiran positif agar tidak tenggelam dalam pemikiran negatif. Salah satunya dengan mengucapkan kata-kata positif pada diri sendiri, yang biasa disebut sebagai afirmasi. Misalnya “Saya tidak seburuk yang saya pikirkan”, “Tenanglah, semua akan baik-baik saja”. Afirmasi tersebut akan membantu mengurangi overthinking.

"Selain itu, berkegiatan seperti menekuni hobi atau olahraga juga bisa menjadi cara pengalihan agar tidak terlalu sering berpikir tentang diri sendiri, yang dapat memunculkan overthinking," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya