tirto.id - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan orang dengan human immunodeficiency virus/acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS) atau ODHA di Indonesia sebagian besar telah mendapatkan vaksin COVID-19. Vaksin ini sebagai antisipasi penyebaran virus COVID-19 pada mereka yang dinilai rentan.
"Terkait kejadian [penyebaran varian baru COVID-19] di Afrika Selatan ini ada dua hal. Selain mereka belum divaksin mereka juga belum mulai ARV. [Tetapi] sebagian besar teman-teman orang dengan HIV [di Indonesia] ini sudah mendapatkan vaksinasi," kata Nadia saat acara dialog virtual, Rabu (1/12/2021).
Sebab berdasarkan kasus penyebaran varian COVID-19 Omicron di Afrika selatan, ODHA disinyalir rentan terpapar varian tersebut. Untuk mengantisipasi penularan pada ODHA maka mereka perlu mendapatkan pengobatan ARV (antiretroviral) dan vaksin COVID-19.
“Jadi sebenarnya di Afrika Selatan itu ada 2 varian yang masuk voc [varian of concern]. Yang pertama adalah varian Beta dan yang kedua Omicron. Dua-duanya memang pada waktu itu terjadi terutama pada orang-orang dengan HIV yang kemudian juga belum mendapatkan vaksinasi," kata Nadia.
Namun untuk di Indonesia, kata Nadia, ODHA sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 sejak awal. Karena pada pelaksanaan vaksinasi pada Juli lalu, orang dengan HIV masuk dalam skrining pemberian vaksinasi karena dinilai sebagai kelompok rentan. Sehingga ODHA yang stabil dan tidak membutuhkan persyaratan khusus akan langsung divaksin.
Berdasarkan pantauan Kemenkes, kata Nadia, kejadian COVID-19 pada ODHA sangat kecil hanya 1 sampai 2 orang yang terinfeksi HIV sekaligus COVID-19. Hal ini menurutnya kemungkinan karena vaksinasi sudah dilakukan terhadap mereka.
Selain vaksin COVID-19 yang penting untuk ODHA adalah obat ARV. Di Indonesia sebagian besar ODHA juga telah melakukan pengobatan ARV.
"Ini beruntung teman-teman orang dengan HIV di Indonesia sudah banyak yang mengakses ARV. Kalau kita lihat ada 139 ribu orang dengan HIV dan ini sudah mendapatkan ARV dan untuk ketersediaan ARV disediakan pemerintah dan bisa diakses pada berbagai layanan yang sebagian besar ada di rumah sakit pemerintah," ujarnya.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Abdul Aziz