tirto.id - Orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) selalu mengonsumsi obat Antiretroviral (ARV) untuk menjaga kekebalan tubuhnya. Lantas, apakah ARV yang dapat meningkatkan imunitas tubuh juga bisa untuk mencegah seseorang tertular COVID-19 atau bahkan menyembuhkan virus Corona jenis baru ini?
ARV adalah jenis obat untuk memperlambat perkembangan virus HIV. ARV bekerja dengan cara menghilangkan unsur yang diperlukan oleh virus HIV untuk menggandakan diri dan juga mencegah virus HIV menghancurkan sel darah putih yang bertugas untuk menjaga kekebalan tubuh.
Dikutip dari Hospital Care for Children, ARV tidak untuk menyembuhkan HIV/AIDS, tetapi dapat menurunkan kesakitan dan kematian secara dramatis, serta memperbaiki kualitas hidup pada orang dewasa maupun anak yang hidup dengan virus tersebut.
ODHA yang menjalani terapi ARV harus mengonsumsi obat tersebut setiap hari. Jika tidak, tubuhnya bisa saja mengalami resistensi dan memerlukan pembiasaan lagi pada jenis ARV lain. Bahkan, ARV bisa tidak berfungsi dalam beberapa kasus tertentu.
Apakah ARV Bisa Cegah COVID-19?
World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia memaparkan bahwa ada penelitian yang mencoba memberikan obat ARV berjenis Iopinavir dan dikuatkan dengan Ritonavir (LPV/r) kepada pasien COVID-19.
Namun, WHO mewanti-wanti bahwa penelitian dengan menggunakan LPV/r ini memiliki banyak keterbatasan atau kekurangan, seperti lingkup riset yang kecil, waktu, durasi, hingga dosis. Di sisi lain, manfaat menggunakan ARV untuk mengobati infeksi COVID-19 belum terbukti dengan jelas.
Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung dari Kementerian Kesehatan RI, Wiendra Waworuntu, mengatakan bahwa ODHA yang mengonsumsi obat ARV secara rutin tetap harus waspada dengan potensi penularan COVID-19.
“Jangan berpikir bahwa saya meminum obat ARV nanti saya tidak akab terkena COVID-19, karena buktinya COVID-19 bisa menyerang siapa saja. Kita tetap harus tetap waspada,” tegas Dokter Wiendra dikutip dari website resmi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19.
Dokter Wiendra menegaskan bahwa protokol kesehatan 3M harus tetap dilakukan, yaitu memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan, selain menjaga imunitas tubuh serta menjalani pola hidup bersih dan sehat.
"Ketika mengunjungi rumah sakit untuk mendapatkan obat, ODHA juga harus tetap disiplin melakukan protokol kesehatan," pesan Dokter Wiendra.
Senada dengan itu, Timotius Hadi dari Jaringan Indonesia Positif juga mengatakan bahwa mengonsumsi ARV tidak berarti bebas dari virus corona jenis baru penyebab COVID-19. Timotius Hadi mengajak seluruh ODHA untuk tetap waspada di tengah pandemi COVID-19 dengan menjalankan protokol kesehatan.
"Walaupun teman-teman minum ARV bukan berarti bebas dari COVID-19, maka tetap rajin mencuci tangan, memakai masker, jaga jarak, dan jangan lupa teman-teman bahagia," ujar Timotius Hadi.
Jika seseorang bahagia dan tidak stres berkat menjaga kesehatan psikis, lanjutnya seperti dilansir Antara, daya tahan tubuhnya akan lebih baik.
"Jangan lupa bahagia karena itu kunci yang penting buat teman-teman. Dengan teman-teman bisa menjaga psikis yang sehat, antibodi teman-teman bisa meningkat," ucap Timotius Hadi.
"Jangan melihat lagi bagaimana orang itu terinfeksi tapi bagaimana kita melihat dia seorang person dan dia bisa mempunyai hidup yang sama, masa depan sama dan hak yang sama untuk hidup," tutupnya.
__________________________
Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Editor: Agung DH