tirto.id - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menuturkan, solusi pinjaman online (pinjol) untuk mahasiswa Institut Teknologi Bandung adalah kebijakan yang tidak tepat. Dia menuturkan, institusi pendidikan seharusnya membantu mencarikan solusi pembayaran bukan menambah masalah dengan pinjol yang belum tentu bisa dilunasi oleh mahasiswa.
"Mereka dalam kesempitan mencari solusi, tetapi yang harus dibereskan adalah himpitannya. Selama himpitan enggak selesai mereka akan selalu cari cara untuk begini-begini," kata Anies di Kampung Muka, Jakarta Utara, Selasa (30/1/2024).
Anies berharap, pemerintah tidak menyamakan sudut pandang solusi pembayaran pendidikan sama seperti di luar negeri yang menggunakan konsep student loan. Dia menuturkan, solusi itu tidak efektif karena jumlah masyarakat di Indonesia yang belum bisa mengakses pendidikan tinggi masih banyak.
"Menurut saya, penyelesaiannya harus pada akar masalahnya. Akar masalahnya adalah komitmen negara untuk investasi pada pendidikan," kata Anies.
"Kita ini negara yang rakyatnya itu mulai dengan buta hurufnya 95 persen. Lalu investasi di pendidikan melek huruf, kemudian investasi di SD seluruh Indonesia. Jadi SD nya lulusanya banyak. Lalu SMP SMA. Jadi kita harus perluas itu, baru nanti bicara pendidikan sebagai privilege di kemudian hari memakai student loan," tambah Anies.
Dia juga meminta negara mengubah sudut pandang terkait anggaran pendidikan. Lebih lanjut, dia menjelaskan, anggaran pendidikan tidak boleh sekedar dipandang untuk menghabiskan kas negara, namun juga harus dianggap sebagai investasi jangka panjang.
"Hasilnya saat mereka produktif, mereka meningkatkan perekonomian, perekonomiannya menghasilkan uang pajak, jadi siklusnya begitu," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi Otoritas Jasa Keuangan, Aman Santosa, menuturkan, pihaknya telah memanggil Dana Cita terkait skema pinjol uang kuliah di ITB. Berdasarkan pemanggilan, kerjasama antara ITB-Dana Cita dilakukan dalam rangka memberikan alternatif pembayaran uang kuliah bagi mahasiswa yang kesulitan membayar uang kuliah.
"Pinjaman baru diberikan jika terdapat pengajuan dari mahasiswa yang bersangkutan dan telah melalui proses analisis kelayakan oleh Dana Cita," kata Aman Sentosa dikutip dari keterangan tertulis.
Aman mengatakan, kerja sama antara Dana Cita-ITB telah beberapa kali dilakukan. Dana Cita juga telah bekerja sama dengan beberapa kampus lain. Dia menuturkan, OJK telah meminta kepada Dana Cita untuk memperhatikan aspek kehati-hatian serta transparansi dalam penyaluran pembiayaan dana pinjol di ITB.
"Lebih meningkatkan edukasi kepada mahasiswa mengenai hak dan kewajiban konsumen, termasuk aspek risikonya dan seluruh aspek pelindungan konsumen lainnya," kata Aman.
"Secara periodik, OJK akan memantau pelaksanaan hal-hal tersebut," lanjut Aman.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Intan Umbari Prihatin