tirto.id -
Saat pemungutan suara di empat TPS yang masing-masing hanya berjarak beberapa rumah ini berlangsung, sekelompok pemuda tampak bersorak begitu mendengar panitia membacakan suara masuk untuk paslon 3. Sesekali mereka bertepuk tangan untuk setiap suara bagi Anies-Sandi dan mengeluarkan nada mencemooh ketika terdapat tambahan suara bagi Ahok-Djarot.
Salah satu pendukung Anies-Sandi tampak mengenakan kaus putih bertuliskan Al-Maidah 51. Bersama sekelompok pemuda lainnya, ia menyerukan takbir menjelang rekapitulasi suara yang telah dapat diprediksi kemenangan jatuh kepada paslon 3 di TPS 3. Selanjutnya, mereka bersama-sama menyanyikan lagu "Aksi Bela Islam" di depan TPS tersebut, diteruskan di TPS 4 yang bersebelahan dengan TPS 3.
Hasil senada juga ditemukan di TPS 4. Anies-Sandi berhasil mengumpulkan dukungan 368 warga, sementara Ahok-Djarot hanya meraih simpati 122 warga. TPS 1 pun memenangkan paslon 3 dengan perolehan 291 suara, sedangkan paslon 2 mengumpulkan 142 suara saja.
Satu-satunya TPS yang memenangkan Ahok-Djarot hanya TPS 2 dengan perolehan suara 303, sementara Anies-Sandi hanya mendapat 176 suara.
Rudi (40), salah satu warga yang mencoblos di TPS 3, saat diwawancarai Tirto menyatakan dirinya tak mengubah pilihan dari putaran pertama Pilkada. "Alasannya ya saya mau punya gubernur yang mengubah sejarah. Mimpinnya pun saya lihat bagus," papar laki-laki yang baru tahun lalu hijrah dari Palembang ke Jakarta ini.
Pada putaran pertama silam, di kelurahan yang sama dan bertetangga dengan RW 1, sempat terjadi kericuhan saat pemungutan suara berlangsung. Pandapotan Sinaga, anggota DPRD DKI sempat mendapat pukulan ketika memantau pemungutan suara di TPS 18.
Penulis: Patresia Kirnandita
Editor: Akhmad Muawal Hasan