Menuju konten utama

Anies Baswedan Berpotensi Jadi "Kuda Hitam" di Pilpres 2019

Tingkat pengenalan, kesukaan, dan daya tarik masyarakat terhadap tokoh, disebutnya menjadi poin yang membuat Anies berpotensi menjadi "kuda hitam" di Pilpres 2019.

Anies Baswedan Berpotensi Jadi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

tirto.id - Anies Baswedan disebut berpotensi sebagai "kuda hitam" dalam Pilpres 2019 mendatang oleh Lembaga Survei, Indo Barometer. Ada beberapa alasan nama Gubernur DKI yang persis 4 bulan menjabat ini muncul dalam perhitungannya.

Direktur Indo Barometer, M. Qodari menyebutkan bahwa "kuda hitam" muncul karena opini dan dukungan dari masyarakat, tidak harus menunggu penetapan dari partai politik pengusung. Seperti yang terjadi pada Joko Widodo saat Pilpres periode lalu.

"Dalam pengertian dia surveinya udah naik tinggi di tingkat nasional. Pada saat itu beliau belum didukung oleh partainya. Sepengetahuan saya mayoritas pengurus PDI Perjuangan masih ingin memajukan ibu Megawati," ujar Qodari di Jakarta pada Kamis (15/2/2018).

Tingkat pengenalan, kesukaan, dan daya tarik masyarakat terhadap tokoh, disebutnya menjadi poin yang membuat Anies berpotensi menjadi "kuda hitam" di Pilpres 2019.

"'Kuda hitam' samar-samarnya per hari ini adalah Anies Baswedan, karena dia pengenalannya sudah cukup tinggi," kata dia.

Namun, lanjutnya, harus dengan syarat Anies mampu menyelesaikan persoalan DKI Jakarta dengan benar. Jakarta memiliki banyak persoalan dan media intens menyorotinya.

"Kalau dia [Anies] bisa selesaikan dan medianya juga intens, maka mungkin itu akan ditangkap oleh masyarakat sebagai bukti kemampuannya. Kemudian, orang akan melihat bahwa dia cocok untuk menjadi presiden," terangnya.

Survei Indo Barometer terhadap 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia, dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Diperoleh, 4,2 persen suara mengatakan Anies Baswedan dipersepsikan paling dekat dengan rakyat.

Selisih 4,2 persen dari Prabowo Subianto yang mendapatkan suara 8,4 persen. Suara responden masih didominasi oleh Joko Widodo yaitu sebesar 58 persen.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Aryo Hadikusuma mengungkapkan bahwa di internal partai Gerindra belum membicarakan potensi Anies untuk maju menyalonkan diri di Pilpres 2019. Ia mengatakan bahwa Anies masih fokus untuk menyelesaikan persoalan-persoalan Jakarta.

"Kebetulan saya bertemu dengan pak Anies Baswedan belum lama ini dan beliau membicarakan program beliau di Jakarta sampai dengan 2022. Artinya beliau masih memikirkan untuk jakarta," ujar Aryo.

Persoalan banjir, perumahan, dikatakannya sampai saat ini saja masih menjadi PR untuk Anies. "Jadi, untuk maju ke Pilpres belum ada," terangnya.

Namun, kemudian dia menimpali dengan jawaban diplomatis saat disinggung soal kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, bahwa dalam panggung politik tidak ada yang tidak mungkin. "Hanya Tuhan yang tahu. Setahu saya tidak ada yang tidak mungkin," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Politik
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Yantina Debora