tirto.id - Lembaga survei, Indo Barometer memprediksi Joko Widodo akan menjadi kandidat kuat sebagai calon presiden di Pilpres 2019. Masa Pilpres 2019 akan dimulai pada 4 Agustus 2018 dengan agenda pendaftaran pasangan capres – cawapres.
Direktur Indo Barometer, M Qodari, mengatakan sebagai kandidat capres petahana, Jokowi kemungkinan besar tidak akan berpasangan dengan cawapres dari partai politik, seperti pengalaman Susilo Bambang Yudhoyono saat menjadi presiden pada periode kedua.
"Pengalaman Pak SBY kali kedua mencalonkan menjadi presiden, pendukungnya banyak sekali. Karena partai pendukungnya banyak sekali, partai A, B, C, kalau menggandeng salah satu partai, maka partai yang lain kecewa. Maka, saat itu pak SBY gandeng Pak Budiyono," jelas Qodari.
Menurutnya, sudah menjadi hal biasa dalam situasi seperti itu calon presiden petahana akan menggandeng pasangan dari non-partai.
Berdasarkan hasil survei Indo Barometer, dari dimensi psikologis, 58 persen orang menilai Jokowi dekat dengan rakyat; 31,5 persen menilai Jokowi tegas; sebesar 42,1 persen Jokowi mampu memimpin.
Dari dimensi ideologis, 34,5 persen Jokowi dinilai calon presiden yang paling sesuai dengan Pancasila; 17,7 persen orang menilai Jokowi paling dekat dengan Islam. Namun, masih kalah dengan Prabowo Subianto yang mendapatkan suara 19,1 persen.
Berdasarkan dimensi kompetensi khusus, 37 persen orang menilai Jokowi calon presiden yang dipersepsikan paling mampu mengatasi masalah kemiskinan; 34,3 persen paling mampu mengatasi masalah pengangguran; 34,9 persen mengatasi masalah sembako terjangkau.
Selanjutnya, 35,2 persen orang menilai Jokowi paling mampu mengatasi masalah kesenjangan kaya miskin; 33,6 persen paling mampu mengatasi masalah korupsi; 32,8 persen mengatasi masalah perumahan terjangkau;
44,4 persen berpendapat Jokowi paling mampu mengatasi masalah kesehatan terjangkau; 45,1 persen paling mampu mengatasi masalah pendidikan terjangkau; 40,7 persen paling mampu mengatasi masalah listrik terjangkau.
Survei penilai tentang Jokowi, diperoleh Qodari dari mensurvei 1200 responden dari 34 provinsi di Indonesia, dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden yang disurvei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Dipna Videlia Putsanra