Menuju konten utama

Indo Barometer Sebut Elektabilitas Prabowo Kalah dari Jokowi

Menurut Qodari, kemenangan Anies-Sandi di pilkada DKI Jakarta ternyata tidak berpengaruh terhadap elektabilitas Prabowo di Jawa barat.

Indo Barometer Sebut Elektabilitas Prabowo Kalah dari Jokowi
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto (kanan) memberikan keterangan pers seusai melakukan pertemuan di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/11). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.

tirto.id - Lembaga Survei Indo Barometer mengatakan bahwa elektabilitas Joko Widodo masih unggul dibandingkan dengan beberapa kandidat presiden, seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengatakan bahwa Jokowi unggul dengan tingkat elektabilitas sebesar 35,8 persen. Sementara Prabowo Subianto berada di bawahnya dengan dukungan sebesar 29,5 persen.

“Anies Baswedan 1,5 persen, dan Agus Harymurti Yudhoyono 0,6 persen. Sisanya belum memutuskan," kata M Qodari di Jakarta, Selasa (6/6/2017).

Qodari menjelaskan jika dibandingkan dengan temuan survei pada 27 Februari 2017 lalu, Jokowi naik dari 30,3 persen menjadi 35,8 persen (naik 5,5 persen). Sementara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto naik dari 26,3 persen menjadi 29,5 persen (naik 3,2 persen).

Apabila head to head antara Jokowi dan Prabowo, maka Jokowi tetap unggul dengan dukungan sebesar 36,3 persen. Sementara Prabowo Subianto sebesar 31,5 persen.

Keunggulan ini tidak saja berlaku dalam survei saat ini, tetapi juga pada survei Indo Barometer pada 27 Februari 2017. Saat itu Jokowi sudah unggul dengan elektabilitas 32,4 persen dan Prabowo Subianto 30,9 persen.

"Dengan hasil survei seperti ini, setidaknya telah mengubah peta Pilpres pada 2014, di mana Prabowo-Hatta saat itu unggul dengan perolehan suara sebesar 59,78 persen dan Jokowi-JK 40,22 persen," kata dia.

Sementara itu, Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham menjelaskan salah satu penyebab unggulnya elektabilitas Jokowi dari Prabowo karena Presiden RI itu sudah mengakomodir salah satu dari lima permasalahan penting di Jawa Barat yakni masalah infraksturktur.

Qodari mengatakan, ada lima permasalahan terpenting di tingkat provinsi menurut publik (pertanyaan terbuka) yang mencuat dalam survei yakni sulitnya lapangan pekerjaan sebesar 23,5 persen, mahalnya harga kebutuhan pokok sebesar 17,9 persen, kondisi jalan yang buruk sebesar 12,9 persen, banyaknya warga yang miskin sebesar 11,3 persen dan kemacetan sebesar 5,3 persen.

Menurut Qodari, kemenangan Anies-Sandi pada pilkada DKI Jakarta ternyata tidak begitu berpengaruh terhadap elektabilitas Prabowo di Jawa barat.

Dilaporkan Antara, survei Indo Barometer ini dilaksanakan di 27 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, pada 17-23 Mei 2017. Dengan jumlah responden 800 orang yang berumur 17 tahun atau yang sudah menikah. Margin of error 3,46 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto