tirto.id - Alibaba Foundation, sebuah yayasan swasta yang didirikan oleh Alibaba Group, saat ini tengah menyelenggarakan Xin Philanthropy Conference yang kedua sebagai bagian dari kampanye kedermawanan selama sembilan hari oleh Alibaba sejak tanggal 1 September 2018 lalu.
Tujuan dari konferensi ini adalah untuk menghasilkan 300 juta aksi kedermawanan dari komunitas pengguna ekosistem Alibaba, para pedagang dan konsumen, yang saat ini bahkan telah melebihi target hanya dalam waktu dua hari saja.
Acara tahun ini mengangkat tema "The Power of Small", atau kekuatan dari hal-hal kecil.
Tema tahun ini menekankan bagaimana gabungan dari hal-hal kecil yang dilakukan sehari-hari, dapat membangun masa depan dunia yang lebih baik, sebab peran digital saat ini memudahkan setiap individu untuk berkontribusi pada masyarakat.
Sebagai pemikir untuk menggerakkan kesejahteraan umum dan kedermawanan, Jack Ma, Co-Founder dan Executive Chairman Alibaba Group, dan Yang Mulia Ratu Rania Al-Abdullah dari Kerajaan Hashemite Yordania, turut hadir dalam konferensi ini beserta beberapa tokoh-tokoh lainnya.
Ratu Rania membahas tentang kekuatan logika dan cinta kasih, terutama untuk krisis edukasi yang terjadi di banyak belahan dunia.
“Edukasi merupakan hak setiap anak dan itu adalah bentuk cinta kasih. Edukasi juga merupakan hal logis, sumber dari perkembangan manusia, pencegah ektrmisme, dan fondasi dari dunia yang damai,” ujar Ratu Rania.
Selain mengajak masyarakat dunia untuk bergabung dalam gerakan global untuk mengatasi krisis ini, ia juga menekankan pentingnya kekuatan kolektif dari tiap individu dalam mengatasi tantangan global. Ia percaya kekuatan ini dapat dirasakan walaupun muncul dari orang-orang yang terpisah oleh jarak.
“Ya, sesuatu yang kecil dapat berdampak signifikan. Hal yang kecil dapat berkembang menjadi besar,” tambahnya.
Menyambung dari pidato Ratu Rania, Jack Ma menambahkan tentang apa yang dimaksud dengan kedermawanan.
“Kedermawanan yang sesungguhnya adalah usaha kolektif dari banyak orang, dan tidak banyak aksi kedermawanan yang dilakukan oleh hanya satu orang saja. Setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk berderma. Kontribusi besar atau kecil, tidak menjadi masalah, dan bukan berarti Anda harus melakukan suatu hal yang besar atau menjadi orang penting untuk berderma.” ujarnya.
Jack Ma menambahkan, “Berderma tidak semata-mata memberikan uang, tetapi melakukannya dengan sepenuh hati, merelakan waktu, dan yang paling penting adalah tindakan Anda. Lebih dari itu, kedermawanan menjadikan kita orang yang lebih baik, dan jika setiap orang mau berpartisipasi, kita dapat membuat dunia menjadi lebih baik.”
Diluncurkan di tahun 2016, konferensi dua tahunan ini merupakan representasi penting dari komitmen Alibaba Group untuk mendorong pertumbuhan inklusif, universal, dan berkelanjutan untuk bisnis dan komunitas, semuanya demi kepentingan bersama.
Lebih dari 1.000 peserta telah bergabung di Cina dan pertama kalinya di India, untuk menyatukan para pelopor dan organisasi terkemuka yang ingin mendatangkan perubahan di komunitas mereka melalui kontribusi dalam hal-hal penting, seperti pendidikan di daerah terpencil, keterlibatan generasi muda, keberlangsungan lingkungan hidup, dan pemberdayaan perempuan.
Konferensi hari ini juga diisi oleh pidato dan sesi berbagi pengalaman dari tokoh-tokoh ternama seperti Stanlake Samkange, Senior Director of Strategic Coordination, United Nations World Food Programme (WFP), Abdelrahman Ayman Ibrahim Mohamed, Executive Chairman of AIESEC International, dan Ruoqi Hui, pemenang Olimpiade dan pendiri Hui Ruiqi Women’s Volleyball Development Foundation.
Konferensi ini juga menyoroti sejumlah tokoh terdepan seperti para pendidik, ahli lingkungan hidup, dermawan, dan pemimpin muda dari berbagai belahan dunia yang akan berbagi pengalaman mereka memimpin gerakan sosial dari akar rumput atau grassroots.
Setelah sesi pembukaan di pagi hari, konferensi berlanjut dalam beberapa forum kecil yang berjalan bersamaan di siang hari.
Sekumpulan pendidik, termasuk para penerima penghargaan dari Jack Ma Rural Teacher Initiative dan The Jack Ma Foundation, akan membagikan pengalaman mereka dalam memajukan pendidikan.
Forum-forum kecil lainnya akan dipimpin oleh para pemimpin muda yang akan membahas tentang peran generasi muda yang membentuk standar untuk generasi yang akan datang.
Para eksekutif dari Alibaba, unit bisnis terkait, dan advokat lingkungan hidup juga akan mendiskusikan masa depan filantropi lingkungan pada sesi konservasi lingkungan.
Pada sesi ini mereka juga akan mendiskusikan bagaimana teknologi dapat mendorong lebih banyak lagi kegiatan untuk saling memberi.
Sebagai bagian dari tema keberlanjutan pada acara ini, peserta akan mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam simulasi yang nyata dan interaktif tentang konservasi.
Konferensi ini juga akan menyiarkan langsung sebuah sesi dari India yang berfokus pada isu kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan kesejahteraan publik kaum perempuan sebagai bagian dari visi Alibaba untuk mendorong diskusi dan pemikiran seputar filantropi pada level global.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Yandri Daniel Damaledo