tirto.id - Sebuah video dengan narasi bahwa ada ribuan warga Baduy berbondong-bondong menuju ke Jakarta beredar melalui pesan berantai.
Di YouTube, video yang diunggah SumatraNews pada 20 Mei 2019 itu menyebutkan bahwa warga Baduy hendak menuntut keadilan terkait kecurangan pemilu. Di media sosial lainnya, seperti diunggah akun Facebook Dewi Subadra, potongan video dalam bentuk gambar turut menarasikan hal yang sama.
“[...] Ini Mereka Ingin Melindungi Saudara2nya Yg Akan Berjuang Menegakan Keadilan Terutama Para Ulama Dan Kaum Emak2 [...]”
"Video warga Baduy" yang beredar itu menyebar dalam konteks adanya rencana aksi unjuk rasa hasil Pemilu 2019. Dari video warga Baduy itu, ada kesan bahwa mereka hendak berpartisipasi dalam aksi 22 Mei 2019.
Benarkah rumor yang beredar itu?
FAKTA
Video Lawas
Penelusuran yang kami lakukan mendapati bahwa video pesan berantai soal warga Badui berbondong-bondong menuju ke Jakarta itu adalah video lawas. Arsip YouTube dari Baduy Corner mengunggah video yang sama pada 6 Desember 2016, dengan judul “Ribuan Warga Suku Baduy Bersama-sama 'Serbu' Ibukota Provinsi Banten”.
Seperti ditulis pada keterangannya, warga Baduy dalam video itu sedang melaksanakan rangkaian acara upacara adat Seba. Mereka berbondong-bondong menuju Pendopo Gubernur Banten di Kota Serang.
“Ribuan warga suku Baduy dari Baduy Luar maupun Baduy Dalam bersama-sama 'menyerbu' Pendopo Gubernur Banten di Kota Serang. Hal ini dilakukan dalam rangkain acara Upacara Adat Seba Baduy yang diadakan setahun sekali setelah masa panen di Baduy.”
Upacara Adat Seba sendiri merupakan ritual tahunan warga adat ‘Baduy Luar’ dan ‘Baduy Dalam’ yang mendiami kawasan Lebak, Banten setelah panen hasil bumi. Warga Baduy menempuh perjalanan ke kota, membawa hasil bumi, dan menyampaikannya kepada kepala pemerintah daerah mereka sebut sebagai ‘Bapak Gede’.
Mereka berjalan kaki selama kurang lebih 12 jam untuk menempuh jarak lebih dari 100 kilometer. Sebagian warga Baduy luar ada yang diperbolehkan naik kendaraan. Saat menghadap bupati dan gubernur, mereka meminta pemerintah agar bisa melindungi alam dan kelestarian hutan serta menegakkan hukum demi ketenteraman dan keselamatan masyarakat.
Video Upacara Adat Seba Tahun 2016
Achmad Anwar Sanusi, pemilik video asli dan pemilik dari saluran YouTube Baduy Corner, menceritakan konteks dari video kepada Tirto pada 21 Mei 2019.
“Benar. Saya ambil dari jembatan penyeberangan. Itu jembatan penyeberangan dari Ramayana ke alun-alun kota Serang. Nama jalannya saya agak lupa. Kalo enggak salah, Jalan Veteran atau Jalan Ahmad Yani,” terangnya.
Google Maps
Ditelusuri dengan aplikasi Google Maps, lokasi yang dimaksud Anwar adalah penyeberangan orang di Jalan Ahmad Yani. Pengguna dapat memperhatikan beberapa bangunan sebagai petunjuk kecil: kantor Bank Mega, Indomaret atau plang Toko Bintang Wallpaper. Bangunan-bangunan itu muncul dalam video yang disebar.
KESIMPULAN
Melalui pemeriksaan ini, diketahui bahwa video ribuan warga Baduy berbondong-bondong itu adalah video lawas. Kejadiannya berlangsung pada Mei 2016 sebagai bagian rangkaian acara Upacara Adat Seba. Konfirmasi langsung kepada Achmad Anwar Sanusi, pemilik video asli dan pemilik saluran YouTube Baduy Corner, turut menguatkan fakta ini.
Kabar yang menyebut warga Badui hendak mengepung Jakarta adalah informasi keliru.
Editor: Maulida Sri Handayani