Menuju konten utama

7 Cara Membuat Sitasi dan Contoh Penulisan yang Benar

Cara membuat sitasi yang benar harus sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan. Lalu, bagaimana contoh penulisan sitasi? Simak selengkapnya di sini.

7 Cara Membuat Sitasi dan Contoh Penulisan yang Benar
Ilustrasi WFH. foto/istokphoto

tirto.id - Cara membuat sitasi yang benar perlu diketahui oleh penulis, khususnya orang yang sedang mengerjakan karya tulis ilmiah, seperti mahasiswa, dosen, dan peneliti. Lantas, apa yang dimaksud dengan sitasi?

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan dua jenis definisi dari sitasi. Pertama, sitasi artinya sama dengan kutipan. Contoh sitasi dalam definisi ini biasanya dipakai dalam karya ilmiah populer, misalnya artikel media massa.

Kedua, sitasi adalah referensi dalam karya ilmiah ke tulisan lain yang diambil dari buku, makalah, atau sumber lain. Sitasi dapat diambil dari beberapa sumber, seperti buku, jurnal, surat kabar, situs web, dan wawancara.

Dalam konteks penulisan di karya ilmiah, bagaimana cara membuat sitasi yang benar?

Cara Membuat Sitasi yang Benar

Cara membuat sitasi dibedakan berdasarkan jumlah nama penulis yang dirujuk serta penempatannya. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Cara membuat sitasi di kutipan langsung dengan satu penulis

Cara membuat sitasi yang benar dalam kutipan langsung adalah menyebutkan nama pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halaman. Namun, ada juga ketentuan penulisan sitasi yang tidak menyematkan nomor halaman.

Berikut contoh sitasi satu penulis.

  • Nama belakang (tahun): "Haikal (2020) menyatakan bahwa …."
  • Nama belakang (tahun: halaman): "Menurut Regi (2020: 99), diksi adalah …"
  • Nama belakang (tahun, p. halaman): "Menurut Regi (2020, p. 466) ..."

2. Cara membuat sitasi di kutipan langsung dengan dua penulis

Cara membuat sitasi di kutipan langsung dengan dua penulis adalah dengan menulis dua nama belakang penulis yang dipisahkan kata hubung ‘dan’ atau dengan simbol (&), lalu diikuti tahun. Selain itu, ada ketentuan yang mengharuskan penyematan nomor halaman tetapi yang tidak mengharuskan juga terdapat. Berikut contoh sitasi di kutipan langsung dengan dua penulis:

  • Di awal kalimat: “Adelia dan Putri (2015: 25) mengatakan bahwa ….”
  • Di tengah kalimat: “Hal ini sejalan oleh pendapat dari Adelia dan Putri (2016, p. 76) yang mengungkapkan bahwa …”

3. Cara membuat sitasi dengan lebih dari dua penulis

Secara teknis penulisan sitasi yang jumlah penulisnya lebih dari dua berbeda dengan penulisan sitasi untuk satu atau dua penulis. Teknis penulisan dapat dilakukan dengan cara menyingkatnya dengan dkk atau et.al.

Cara membuat sitasi yang benar dengan lebih dari dua penulis adalah menuliskan nama belakang penulis pertama, diikuti dengan et al. dan tahun. Berikut contoh sitasi dengan lebih dari dua penulis.

  • Di awal kalimat: "Mendeley et al. (2021) menyebutkan bahwa sitasi adalah hal yang wajib ada dalam penulisan buku akademik, ataupun tulisan yang berbau ilmiah lainnya."
  • Di akhir kalimat: "Sitasi adalah hal yang wajib dalam penulisan buku akademik, ataupun tulisan yang berbau ilmiah lainnya (Mendeley et al., 2021)"

4. Cara membuat sitasi di kutipan tidak langsung dengan satu penulis

Cara membuat sitasi pada kutipan tidak langsung tentu berbeda dengan penulisan sitasi pada kutipan langsung. Caranya adalah menulis nama belakang penulis beserta tahun dan halaman di dalam kurung. Namun, ada juga ketentuan yang tidak mewajibkan penyematan nomor halaman. Berikut contoh sitasi kutipan tidak langsung dengan satu penulis.

  • Tanpa halaman: "Pencemaran udara kebanyakan disebabkan oleh pabrik (Bennet, 2017)"
  • Dengan halaman: "Pencemaran udara kebanyakan disebabkan oleh pabrik (Bennet, 2017, p. 666)"

5. Cara membuat sitasi di kutipan tidak langsung dengan dua penulis

Cara membuat sitasi di kutipan tidak langsung dengan dua penulis secara prinsip sama dengan ketika menuliskan sitasi kutipan langsung. Namun, dalam konteks kutipan tidak langsung, nama, halaman, dan tahun, ditulis serangkai di dalam kurung. Berikut contoh penulisan sitasinya:

  • Dengan halaman: “Hal tersebut penting untuk dilakukan (Adelia dan Putri, 2016).”
  • Tanpa halaman: “Hal tersebut penting untuk dilakukan (Adelia dan Putri, 2016, pp. 26-30).”

6. Cara Menulis Sitasi dengan Dua Sumber Referensi atau Lebih

Jika sumber lebih dari satu dan tahun terbitnya berbeda, hanya sama di penulisnya, penulisannya harus dibedakan. Sementara itu, pembuatan sitasi untuk lebih dari satu sumber, setiap sumbernya ditulis terpisah dengan tanda titik koma (;).

A. Contoh sitasi dengan dua sumber atau lebih tetapi tahun terbitnya sama

  • Mendeley (2009a,2009b)

B. Contoh sitasi dengan dua sumber atau lebih tetapi tahun dan namanya berbeda

  • Sitasi adalah hal yang wajib ada dalam penulisan buku akademik, ataupun tulisan yang berbau ilmiah lainnya (Mendeley, 1999; Rahmad & Fanny, 2000; Putri et al., 2009)

7. Cara menulis sitasi tanpa nama penulis

Saat mencari sumber, terkadang kita menemukan beberapa referensi yang tidak mencantumkan nama penulis. Adapun cara penulisannya adalah dengan mencantumkan badan atau lembaga yang tertulis di identitas buku. Berikut contoh sitasinya:

  • "Menurut Badan Pusat Statistik (2009)…."
  • "Ikatan Dokter Gigi Indonesia (2020) berpendapat …"

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Fadli Nasrudin