Menuju konten utama

5 Bandara Layani Penerbangan Unlimited Indonesia-Arab Saudi

Lima bandara di Indonesia akan melayani penerbangan dengan frekuensi tanpa batas ke Arab Saudi. Kebijakan ini mempermudah kegiatan umrah.

5 Bandara Layani Penerbangan Unlimited Indonesia-Arab Saudi
Ilustrasi. Aktifitas umrah di Ka'bah.

tirto.id - Bandara di lima kota Indonesia dan tiga di Arab Saudi akan melayani penerbangan Arab Saudi dengan frekuensi tak terbatas atau unlimited.

Lima bandara di Indonesia itu antara lain, Bandara Kualanamu, Bandara Sultan Hasanuddin, Bandara Juanda, Bandara Ngurah Rai dan Bandara Soekarno-Hatta. Sedangkan empat kota di Arab Saudi, di antaranya Madinah, Damam, Riyadh, Thaif.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso pada Rabu (8/3/2017) mengatakan, penerbangan dengan frekuensi tanpa batas tersebut merupakan hasil dari pertemuan Presiden Joko Widodo dan Raja Salman pada awal Maret lalu.

"Tindak lanjut pertemuan dengan Raja Salman, salah satunya penerbangan di lima bandara di sini dan empat di sana, dulunya terbatas sekarang unlimited," katanya.

Melengkapi penjelasan Agus, Direktur Angkutan Udara Maryati Karma mengatakan Indonesia menambah tiga bandara yang bisa melayani penerbangan ke Arab Saudi, antara lain Palembang, Solo dan Balikpapan. "Tapi itu tidak unlimited, hanya tujuh kali seminggu," kata Maryati.

Sementara maskapai Indonesia yang sudah menerbangi Arab Saudi, terutama untuk layanan haji atau umroh, di antaranya Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Arab Saudi, Citilink dan Lion Air.

Menurut Maryati kesepakatan kerja sama dalam bidang penerbangan itu merupakan kabar baik sebab selama ini penerbangan dari Indonesia ke Arab Saudi hanya dibatasi 35 penerbangan per minggu.

Keuntungan lain, kerja sama itu berlaku sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan.

"Sampai ada perubahan lagi, bebas sampai kapan dan di mana aja, kalau memang masih sesuai jalan saja terus," kata Maryati.

Seperti dikabarkan Antara, kerja sama resiprokal tersebut dilakukan karena kedua sisi memiliki potensi, Indonesia memiliki pasar, yaitu jamaah, sementara Arab Saudi memiliki destinasi, yakni Mekah dan Madinah.

Kerja sama tersebut juga merupakan salah satu nota kesepahaman yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Arab Saudi saat kunjungan kenegaraan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud pada 1-9 Maret 2017.

Selain itu, Raja Salman juga sepakat untuk menambah kuota haji, yaitu 10.000 kursi untuk 2017.

Baca juga artikel terkait UMRAH atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH