Menuju konten utama

39 Tahun Tak Aktif, Jalur KA Garut-Cibatu Kini Bisa Dilalui Kembali

PT KAI mulai melakukan proses reaktivasi jalur Cibatu-Garut sejak 2018 dan kini sudah bisa dilalui kembali usai terakhir digunakan pada 1983.

39 Tahun Tak Aktif, Jalur KA Garut-Cibatu Kini Bisa Dilalui Kembali
Kereta Api inspeksi saat tiba di Stasiun Garut pada uji coba jalur perlintasan kereta api Cibatu-Garut di Desa Pakuwon, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (31/1/2020). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/ foc.

tirto.id - Jalur Kereta Api (KA) Garut-Cibatu secara resmi kembali beroperasi setelah 39 tahun jalur tersebut ditutup.

Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo menjelaskan jalur Garut-Cibatu dibuka pertama kali pada tahun 1889 dan berhenti beroperasi pada tahun 1983. Melihat potensi yang ada, PT KAI mulai melakukan proses reaktivasi jalur tersebut sejak 2018.

Dalam reaktivasi jalur sepanjang 19 km tersebut, juga dioperasikan kembali tiga stasiun yaitu Stasiun Garut, Wanaraja, dan Pasirjengkol.

“Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, Pemprov Jabar, Pemkab Garut serta kepada seluruh warga Kabupaten Garut atas dukungannya selama ini ke KAI. Saya juga berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang terlibat aktif dan antusias dalam mendukung reaktivasi lintas Garut - Cibatu sejak awal, hingga akhirnya pada hari ini kita bersama-sama menjadi bagian dari sejarah pengoperasian kembali jalur Garut-Cibatu,” jelas Didiek dalam keterangan resmi, Kamis (24/3/2022).

Didiek menjelaskan setelah direaktivasi saat ini Stasiun Garut memiliki bangunan baru yang menyediakan ruang pelayanan pelanggan, ruang VIP, ruang laktasi, pos kesehatan, ruang keamanan, masjid, toilet difabel, area UMKM, area komersial, ATM, area bermain anak, dan fasilitas lainnya.

KAI juga masih menjaga keaslian gedung Stasiun Garut yang lama sebagai bentuk pelestarian bangunan bersejarah.

Didiek mengatakan, pengoperasian KA ini adalah untuk menyediakan jasa transportasi kereta api yang terjangkau untuk masyarakat Garut dan sekitarnya yang akan melakukan perjalanan ke luar kota.

Selain itu, Didiek juga berharap pengoperasian kembali jalur ini dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Garut khususnya dari potensi kebangkitan wisata.

Pada kesempatan ini pula, diresmikan pengoperasian KA Cikuray rute Garut-Pasar Senen pp dan KA Garut Cibatuan rute Garut-Purwakarta pp.

KA Cikuray merupakan KA Jarak Jauh yang terdiri dari 7 kereta ekonomi dengan kapasitas total 560 tempat duduk. KA Cikuray memiliki 2 jadwal keberangkatan yaitu, KA 7047 Relasi Garut-Pasar Senen berangkat Garut pukul 07.05 dan sampai di Stasiun Pasar Senen pukul 13.32.

Lalu KA 7048 relasi Pasar Senen-Garut yang berangkat dari Pasar Senen pukul 17.55 dan tiba di Garut pukul 00.53.

Adapun KA Garut Cibatuan merupakan KA Lokal yang terdiri dari 7 kereta ekonomi dengan kapasitas total 1.113 pelanggan. Pada masa pandemi kapasitas maksimal Kereta Api Lokal yaitu 70% dari kapasitas maksimal, sehingga kapasitasnya menjadi 780 pelanggan.

KA Garut Cibatuan memiliki 4 jadwal keberangkatan yaitu:

1. KA 451E Relasi Garut – Padalarang berangkat Garut pukul 06.05 datang Padalarang pukul 10.23

2. KA 441E Relasi Garut – Purwakarta berangkat Garut pukul 10.55 datang Purwakarta pukul 17.15

3. KA 448E Relasi Purwakarta – Garut berangkat Purwakarta pukul 04.10 datang Garut pukul 10.29

4. KA 442E Relasi Purwakarta – Garut berangkat Purwakarta pukul 16.15 datang Garut pukul 22.23

KA Cikuray dan KA Garut Cibatuan sudah bisa melayani masyarakat mulai Jumat 25 Maret 2022 dan tiketnya dapat dipesan melalui aplikasi KAI Access, web kai.id, loket stasiun, serta saluran resmi penjualan tiket KAI lainnya.

KA Cikuray menggunakan tarif Public Service Obligation (PSO) yaitu Rp45.000 untuk rute Garut- Pasar Senen pp. Serta Rp15.000 khusus untuk rute Garut-Purwakarta pp yang hanya dijual secara go show mulai 3 jam sebelum keberangkatan.

Adapun KA Garut Cibatuan juga termasuk KA Lokal PSO dengan tarif yaitu Rp6.000 s.d Rp14.000 tergantung jarak perjalanan.

“Pengoperasian KA Cikuray dan KA Garut Cibatuan ini sudah sangat dinantikan oleh masyarakat selama ini. Hadirnya kedua KA tersebut diharapkan dapat meningkatkan konektivitas, membuka potensi wisata baru, serta meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah Garut dan sekitarnya,” kata Didiek.

Baca juga artikel terkait PT KAI atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Bayu Septianto