tirto.id - Mempelajari gambar pahlawan Indonesia lengkap beserta namanya memiliki beberapa kepentingan yang mendalam, terutama dalam konteks pendidikan, kebudayaan, dan patriotisme.
Gambar dan nama pahlawan Indonesia merupakan bagian penting dalam pendidikan sejarah di sekolah-sekolah. Ini membantu siswa untuk tidak hanya mengenal nama, tetapi juga mengingat wajah-wajah pahlawan yang berperan dalam sejarah bangsa.
Berdasarkan data dari Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan, dan Restorasi Sosial (K2KRS) Kementerian Sosial (Kemensos) per tahun 2020, total ada 191 pahlawan nasional di Indonesia
Mereka terdiri dari 176 pahlawan pria dan 15 pahlawan wanita. Para pahlawan ini pun berasal dari banyak daerah, mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Papua.
Dari seluruh provinsi yang ada, Jawa Tengah tercatat sebagai provinsi yang memiliki jumlah pahlawan nasional terbanyak, yaitu 30 orang. Jumlah ini disusul oleh Jawa Timur dan Yogyakarta yang memiliki jumlah pahlawan nasional berturut-turut sebanyak 27 dan 23 orang.
Gambar Pahlawan Indonesia dari Jawa
Berikut adalah beberapa pahlawan nasional yang namanya sudah cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia:
1. Ir. Soekarno
Ir. Soekarno atau Bung Karno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya dan wafat pada 21 Juni 1970. Pada 1927, beliau pernah mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) dan aktif dalam kegiatan politik hingga beberapa kali dihukum atau diasingkan oleh Belanda.
Bersama dengan Muhammad Hatta, Bung Karno memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan menjadi presiden pertama Republik Indonesia. Ir. Soekarno ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 081 /TK/Tahun 1986.
2. WR Supratman
Wage Rudolf Supratman lahir pada 19 Maret 1903 di Purworejo. Setelah lulus sekolah, ia menjadi wartawan koran Kaum Muda pada tahun 1924 di Bandung. WR Supratman pun ikut memperjuangkan kemerdekaan di bidang komunikasi massa.
Dengan keahliannya bermain biola, WR Supratman menciptakan lagu Indonesia Raya yang diperdengarkan pertama kali di Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 dan ditetapkan sebagai lagu kebangsaan. WR Supratman wafat pada 17 Agustus 1938 dan ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI No.016/TK/Tahun 1971.
3. Ismail Marzuki
Ismail Marzuki adalah seorang seniman yang lahir pada 11 Mei 1914 di Jakarta. Beliau tidak memperjuangkan kemerdekaan dengan angkat senjata, tapi melalui berbagai lagu ciptaannya yang mampu menumbuhkan kecintaan pada Tanah Air.
Beberapa lagunya yang dikenal publik dan sering dinyanyikan di hari-hari besar nasional antara lain “Indonesia Pusaka” dan “Rayuan Pulau Kelapa”. Beliau meninggal pada 25 Mei 1958 dan mendapat gelar pahlawan nasional lewat Keppres No. 89/TK/2004.
4. Raden Dewi Sartika
Raden Dewi Sartika lahir pada 4 Desember 1884 di Cicalengka, Jawa Barat. Meski hanya menempuh pendidikan sekolah dasar, Dewi Sartika membuka sebuah sekolah bernama “Sekolah Istri” pada 16 Januari 1904.
Di sekolah itulah murid-murid bisa belajar membaca, menulis, berhitung, pendidikan agama, hingga berbagai keterampilan seperti menyulam dan menjahit. Raden Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 dan dinobatkan sebagai pahlawan nasional lewat SK Presiden RI No. 252/Tahun 1966.
5. Ahmad Yani
Ahmad Yani lahir pada 19 Juni 1922 di Purworejo dan ditetapkan sebagai salah satu pahlawan revolusi melalui Surat Keputusan Presiden RI No.III/Kotiffahun 1965. Ahmad Yani menerima pendidikan militer Pembela Tanah Air (PETA) dan pernah diangkat sebagai Komandan TKR Purwokerto.
Setelah difitnah hendak menjatuhkan Presiden Soekarno, Ahmad Yani diculik pada 1 Oktober 1865 dini hari oleh PKI. Ia dibunuh dan jenazahnya dibuang di Lubang Buaya sebelum akhirnya dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata, Jakarta.
6. R.A. Kartini
Raden Ajeng Kartini yang lahir pada 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah, adalah sosok di balik buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”. RA Kartini yang dikenal cerdas dan hobi menulis telah berjuang mendirikan sekolah khusus perempuan agar kaum hawa mendapatkan hak pendidikan.
Kartini pun dianggap sebagai simbol emansipasi wanita dan hari kelahirannya pun diperingati oleh warga Indonesia sebagai Hari Kartini setiap tahunnya. Beliau ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui SK Presiden RI No.108/TK/Tahun 1964.
7. Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman lahir pada 24 Januari 1916 di Purbalingga, Jawa tengah. Beliau awalnya adalah seorang guru yang juga aktif dalam organisasi kepanduan. Berbekal pendidikan militer Pembela Tanah Air (PETA), Soedirman aktif berjuang merebut senjata Jepang di Banyumas setelah Indonesia merdeka.
Setelah TKR terbentuk, Soedirman yang awalnya berpangkat kolonel akhirnya terpilih sebagai Panglima Besar TKR dengan pangkat jenderal. Ia juga dikenal lewat perjuangan gerilyanya walau dalam kondisi sakit. Beliau wafat pada 29 Januari 1950 dan dinobatkan sebagai pahlawan nasional lewat Surat Keputusan Presiden RI No. 314/Tahun 1964.
8. Yos Sudarso
Yosaphat Sudarso atau lebih dikenal dengan nama Yos Sudarso lahir pada 24 November 1925 di Salatiga, Jawa Tengah. Setelah Indonesia merdeka, Yos Sudarso bergabung dengan BKR-Laut (ALRI). Sejak saat itu beliau sering ikut dalam operasi-operasi penumpasan pemberontakan di Indonesia.
Pada 15 Januari 1962, Yos Sudarso yang saat berpatroli dengan Kapal Macan Tutul diserang oleh Belanda. Yos Sudarso akhirnya gugur bersamaan dengan tenggelamnya KRI Macan Tutul. Beliau pun diberi gelar pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 088/TK/Tahun 1973.
9. Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro lahir pada 11 November 1785 di Yogyakarta dan memiliki nama kecil Raden Mas Ontowiryo.Putra dari Sultan Hamengkubuwono Ill ini tidak pernah suka dengan Belanda dan bertekad untuk melawannya. Belanda sendiri sudah beberapa kali mencoba menangkap Pangeran Diponegoro, tapi selalu gagal.
Sampai akhirnya mereka menjalankan siasat licik dan pura-pura mengajak Pangeran Diponegoro berunding di Magelang pada tahun 1830. Saat itulah Pangeran Diponegoro ditangkap dan dibuang ke daerah lain. Pangeran Diponegoro wafat pada 8 Januari 1855 dan ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui SK Presiden RI No.087/TK/TAHUN 1973
10. Dr. Wahidin Sudirohusodo
Wahidin Sudirohusodo lahir pada 7 Januari 1852 di Yogyakarta. Beliau bercita-cita memajukan pendidikan bangsa karena melihat potensi kecerdasan pada rakyat Indonesia, tapi sayangnya terhalang oleh keterbatasan ekonomi yang menghalangi mereka untuk sekolah.
Pemikiran Wahidin Sudirohusodo kemudian mendapat dukungan dari mahasiswa STOVIA yang akhirnya mendirikan organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908. Beliau diketahui meninggal dunia pada 26 Mei 1917 dan ditetapkan sebagai pahlawan nasional lewat SK Presiden RI No. 088/TK/TAHUN 1973
11. Ki Hajar Dewantara
R.M. Suwardi Suryaningrat atau yang lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara lahir pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Ki Hajar Dewantara merupakan sosok pendiri perguruan Taman Siswa yang terbentuk pada 3 Juli 1929.
Setelah Indonesia merdeka, Ki Hajar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. Ki Hajar Dewantara meninggal dunia pada 26 April 1959 dan dinobatkan sebagai pahlawan nasional lewat SK Presiden RI No.305/Tahun 1959.
12. Douwes Dekker
Danudirja Setiabudi atau Douwes Dekker lahir pada 8 Oktober 1879 di Pasuruan, Jawa Timur. Beliau adalah pejuang kemerdekaan berdarah Belanda yang juga termasuk dalam Tiga Serangkai.
Bersama dengan dr. Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat, ia ikut mendirikan Indische Partij (IP), partai politik pertama di Indonesia yang terbentuk pada 1912. Douwes Dekker meninggal pada 28 Agustus 1950 dan ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui SK Presiden RI No. 590/TAHUN 1961.
13. H.O.S. Tjokroaminoto
Hos Tjokroaminoto. Foto/istimewa
Haji Oemar Said Tjokroaminoto lahir pada 16 Agustus 1883 di Ponorogo, Jawa Timur. Beliau adalah orang yang mengusulkan organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI) diubah menjadi Sarekat Islam (SI) dan diangkat menjadi ketuanya.
Di bawah kepemimpinannya, SI berkembang pesat dan membuat Belanda geram. Beliau kemudian ditangkap da dipenjara oleh Belanda pada 1920 karena dianggap menyiapkan pemberontakan. HOS Cokroaminoto pun meninggal dunia pada 17 Desember 1934 dan namanya masuk dalam daftar pahlawan nasional lewat SK Presiden RI No. 590/TAHUN 1961.
14. Dr. Cipto Mangunkusumo
Cipto Mangunkusumo lahir pada tahun 1886 dan pernah bekerja sebagai dokter pemerintah setelah menamatkan pendidikan di STOVIA. Semasa hidupnya, beliau telah berkali-kali diasingkan oleh Belanda karena tindakannya yang dianggap membahayakan pemerintah kolonial kala itu.
Dr. Cipto Mangunkusumo juga dikenal sebagai salah satu tokoh dalam Tiga Serangkai pendiri Indische Partij. Beliau meninggal dunia pada 6 Maret 1943 dan ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui SK Presiden RI No.109/TAHUN 1964.
15. Bung Tomo
Sutomo atau lebih dikenal dengan nama Bung Tomo adalah pejuang yang lahir di Surabaya pada 3 Oktober 1920. Namanya dikenal luas lewat pidatonya yang membakar semangat menjelang pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945.
Setelah pertempuran tersebut, Bung Tomo sempat aktif di kancah politik Indonesia. Beliau bahkan pernah dijebloskan ke penjara pada 1978 karena mengkritik pemerintahan Orde Baru. Bung Tomo diketahui meninggal pada 7 Oktober 1981 saat berhaji dan namanya ditetapkan sebagai pahlawan nasional lewat Keppres No. 41/TK/2008.
Gambar Pahlawan Indonesia dari Sumatera
1. Teuku Umar
Teuku Umar lahir pada tahun 1854 di Meulaboh dan merupakan suami dari Cut Nyak Dien. Saat terjadi perang Aceh, Teuku Umar ikut berjuang melawan penjajah. Tahun 1883, Teuku Umar sempat berdamai dengan Belanda sebagai siasat untuk melawan dan merampas senjatanya.
Hal ini membuat Belanda marah dan pertempuran pun meletus pada 10 Februari 1899 hingga menggugurkan Teuku Umar. Berkat jasa-jasanya, Teuku Umar dinobatkan sebagai pahlawan nasional melalui SK Presiden RI No. 087/TK/TAHUN 1973
2. Cut Nyak Dhien
Cut Nyak Dien lahir pada tahun 1848 di Aceh dan pernah menikah dengan sesama pejuang Aceh, Teuku Ibrahim Lamnga. Namun, sang suami meninggal dalam pertempuran di tahun 1878. Setelah itu, barulah ia menikah dengan Teuku Umar.
Setelah Teuku Umar gugur pada 11 Februari 1899, Cut Nyak Dien terus melanjutkan perjuangannya dan bergerilya selama bertahun-tahun. Namun, ia akhirnya ditangkap Belanda dan meninggal pada 6 November 1908. Beliau pun ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui SK Presiden RI No. 106/TAHUN 1964.
3. Cut Nyak Meutia
Cut Nyak Meutia lahir pada tahun 1870 di Aceh dan termasuk salah satu pejuang wanita yang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Bersama suaminya Teuku Cik Tunong, ia melakukan perlawanan terhadap Belanda.
Pada tahun 1905, Teuku Cik Tunong ditangkap dan dihukum tembak oleh Belanda. Cut Meutia terus melanjutkan perjuangan, tapi ia akhirnya terkepung dalam sebuah pertempuran dan gugur pada tahun 1910. Namanya pun diabadikan sebagai pahlawan nasional melalui SK Presiden RI No.107/TAHUN 1964
4. Sutan Sjahrir
Sutan Syahrir lahir pada 5 Maret 1909 di Sumatera Barat dan termasuk salah satu pendiri organisasi Jong Indonesia pada 1927. Organisasi ini kemudian berubah nama menjadi Pemuda Indonesia yang menjadi motor dalam penyelenggaraan Kongres Pemuda.
Karena selalu aktif dalam pergerakan politik, Sutan Syahrir pernah masuk penjara atau diasingkan oleh Belanda. Sutan Syahrir diketahui meninggal pada 9 April 1966 dan ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI No.76/Tahun 1966
5. Mohammad Hatta
Drs. Mohammad Hatta atau lebih dikenal dengan nama Bung Hatta adalah pahlawan yang lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatera Barat. Semasa hidupnya, beliau aktif dalam kegiatan politik, mulai dari menjadi Ketua Perhimpunan Indonesia di Negeri Belanda hingga memimpin Partai Pendidikan Nasional.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Bung Hatta bersama Ir. Soekarno memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia dan diangkat sebagai Wakil Presiden RI yang pertama. Beliau meninggal pada 14 Maret 1980 dan namanya ditetapkan sebagai pahlawan nasional lewat Surat Keputusan Presiden RI No.081/TK/Tahun 1986.
6. Tan Malaka
Tan Malaka lahir pada 2 Juni 1897 di Suliki, Sumatera Barat. Beliau adalah pejuang militan yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di lokasi pembuangan di luar Indonesia. Sebelum Indonesia merdeka, ia sudah pernah menulis buku “Naar de Republiek Indonesia” atau menuju Republik Indonesia pada 1925.
Tan Malaka ikut serta dalam beberapa pergerakan, salah satunya dalam rapat raksasa lapangan Ikada 19 September 1945. Beliau tewas pada 21 Februari 1949 dan namanya diabadikan sebagai salah satu pahlawan nasional melalui Keppres No. 53 Tahun 1963.
7. Tuanku Imam Bonjol
Peto Syarif atau yang lebih dikenal dengan nama Tuanku Imam Bonjol lahir pada 1772 di Pasaman, Sumatera Barat. Beliau adalah pemimpin kaum padri (kaum agama) sekaligus pendiri desa kecil yang disebut sebagai Negeri Bonjol.
Belanda berkali-kali menyerang Bonjol hingga akhirnya berhasil dikuasai pada 16 Agustus 1837. Imam Bonjol kemudian ditangkap dan diasingkan ke berbagai tempat secara berpindah-pindah hingga akhirnya wafat pada 6 November 1864. Namanya pun ditetapkan sebagai pahlawan nasional lewat SK Presiden RI No. 087/TK!fAHUN 1973.
8. Mayjen TNI Anm. D. I. Pandjaitan
Donald Ignatius Panjaitan lahir pada 9 Juni 1925 di Tapanuli dan pernah memasuki pendidikan militer Gyugun saat masa penjajahan Jepang. D.I. Pandjaitan ikut membentuk TKR dan diangkat sebagai Komandan Batalyon saat itu.
Pada 1 Oktober 1965 Brigadir D.I. Panjaitan ikut diculik dan dibunuh oleh PKI. Namanya pun ditetapkan sebagai salah satu pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI No. Ill/Koti/Tahun 1965.
9. Sisingamangaraja XII
Patuan Bosar Ompu Pulo Batu atau lebih dikenal dengan nama Sisingamangaraja XII lahir pada 1849 di Tapanuli Utara. Beliau adalah raja, kepala adat, sekaligus pemimpin agama yang disebut Parmalim. Sisingamangaraja XII sangat menentang Belanda dan melakukan perlawanan sejak tahun 1878.
Meski beliau selalu berhasil meloloskan diri, Belanda berhasil mengepung tempat persembunyiannya pada 17 Juni 1907. Saat itu terjadi pertempuran sengit yang akhirnya menewaskan Sisingamangaraja. Beliau pun ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui SK Presiden RI No.590/TAHUN 1961.
Gambar Pahlawan Indonesia dari Tanah Papua
1. Frans Kaisiepo
Beliau terus aktif dalam dunia politik dan berperan membantu serta melindungi para pejuang yang menyusup ke Irian pada masa Trikora. Frans Kaisiepo meninggal pada 10 April 1979 dan dinorbatkan sebagai pahlawan nasional lewat Surat Keputusan Presiden Rl No.077/TK/Tahun 1993.
2. Marthen Indey
Marthen Indey lahir pada 16 Maret 1912. Pada akhir Desember 1945, Marthen Indey dan kelompoknya mempersiapkan pemberontakan untuk mengusir Belanda dari Irian Barat. Beliau juga berjasa menyelamatkan anggota RPKAD yang mendarat di Irian Barat di masa Trikora.
Marthen lndey terus aktif di dunia politik dan meninggal dunia pada tanggal 17 Juli 1986. Marthen Indey pun ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI No.077/TK/Tahun 1993.
3. Silas Papare
Silas Papare termasuk pahlawan asal Papua yang lahir pada 18 Desember 1918. la menjadi salah satu pejuang yang gigih berjuang mengembalikan Irian Barat ke pangkuan NKRI.
Pada 29 September 1945, ia ikut membentuk Komite Indonesia Merdeka (KIM) untuk menghimpun kekuatan guna mempertahankan kemerdekaan. Silas Papare diketahui meninggal dunia 7 Maret 1978 dan dinobatkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 077/TK/Tahun 1993.
Gambar Pahlawan Indonesia dari Sulawesi
1. Robert Wolter Mongisidi
Lahir di Manado pada 14 Februari 1925, Robert Wolter Mongisidi aktif memperjuangkan kemerdekaan setelah bergabung dengan para pejuang lainnya di Ujung Pandang. Beliau ikut mendirikan Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi (LAPRIS) pada 17 Juli 1946.
Robert Wolter Mongisidi kerap ikut dalam beberapa pertempuran melawan Belanda. Sampai akhirnya pada 5 September 1949, beliau meninggal setelah menjalani hukuman mati dari Belanda. Namanya pun ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Keppres No.88/TK/1973.
2. Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin lahir pada tahun 1631 di Ujung Pandang sebagai putra kedua dari Sultan Malikusaid. Sultan Hasanuddin memerintah Kerajaan Gowa, kerajaan yang saat itu belum bisa ditundukkan oleh Belanda. Sayangnya, setelah bertempur berkali-kali, kekuatan Gowa akhirnya mulai melemah.
Dengan bantuan dari Batavia, Belanda berhasil menerobos Somba Opu yang menjadi benteng terkuat Gowa pada 12 Juni 1669. Setelah itu, Sultan Hasanuddin mengundurkan diri dan meninggal pada 12 Juni 1670. Sultan Hasanuddin pun dinobatkan sebagai pahlawan nasional lewat SK Presiden RI No. 087/TK/TAHUN 1975.
3. Sam Ratulangi
Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi atau lebih dikenal dengan nama Sam Ratulangi adalah pahlawan yang lahir pada 5 November 1890 di Tondano, Sulawesi Utara. Beliau pernah menjadi Ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda dan Ketua Organisasi Pelajar-Pelajar Asia di Swiss.
Pada Agustus 1945, Sam Ratulangi termasuk salah satu anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, ia menjabat sebagai Gubernur Sulawesi yang pertama. Sam Ratulangi meninggal dunia pada 30 Juni 1949 dan ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui SK Presiden RI No.590/TAHUN 1961.
Secara keseluruhan, mengenal gambar dan nama pahlawan Indonesia bukan hanya tentang pengetahuan visual, tetapi juga tentang memperdalam pemahaman kita akan sejarah, menumbuhkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia, dan menghargai jasa mereka yang telah berjuang untuk negara.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yulaika Ramadhani