Menuju konten utama

3 Contoh Ceramah Akhir Ramadhan Singkat soal Renungan Puasa

3 contoh ceramah akhir Ramadhan singkat soal renungan puasa menyentuh hati inspirasi kultum tarawih dan subuh.

3 Contoh Ceramah Akhir Ramadhan Singkat soal Renungan Puasa
Ilustrasi membaca Al Quran. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Materi ceramah akhir Ramadhan biasanya akan fokus pada ajakan renungan atau refleksi diri atas 29 atau 30 hari bulan puasa yang sudah dilalui. Contoh ceramah akhir Ramadhan tentang renungan puasa dapat dijadikan sebagai acuan untuk menyusun kultum singkat yang menyejukkan hati.

Ceramah Ramadhan dan kultum biasanya berlangsung usai salat Subuh atau usai melaksanakan salat Tarawih. Tema ceramah berupa renungan puasa relevan dengan linimasa kini yang sudah memasuki pekan akhir bulan Ramadhan.

Ceramah singkat atau kultum dengan materi renungan puasa turut menjadi cara untuk bermuhasabah atas amalan selama bulan Ramadhan. Muhasabah atau menghitung amalan yang telah dilakukan merupakan perintah Allah yang ditegaskan dalam QS. Al-Hasyr ayat 18.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

Arab Latinnya: Yā ayyuhal-lażīna āmanuttaqullāha waltanẓur nafsum mā qaddamat ligad(in), wattaqullāh(a), innallāha khabīrum bimā ta‘malūn(a).

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok [akhirat]. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

Contoh Ceramah Akhir Ramadhan Singkat Soal Renungan Puasa

Contoh ceramah akhir Ramadhan singkat soal renungan puasa bisa dijadikan referensi. Materi ini dapat disampaikan sebagai ajakan untuk merenungi amalan selama Ramadan.

Susunan teks ceramah diawali dengan mukadimah, isi, kemudian penutup. Berikut contoh ceramah akhir Ramadhan singkat soal renungan puasa.

Contoh Kultum Akhir Ramadhan Singkat Soal Muhasabah Puasa

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillaahirrahmaanirrahiim

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji hanya kepada Allah Swt. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari akhir.

Jemaah yang berbahagia...

Marilah kita bersyukur atas nikmat yang Allah berikan karena kita dapat bertemu dengan Ramadan, melaksanakan puasa Ramadan, dan mengerjakan amalan-amalan sunah selama bulan Ramadan.

Janganlah kita gentar dan merasa sudah terbebas dari perintah Allah. Ramadan yang telah selesai dan Idulfitri di depan mata janganlah menjadi alasan kita untuk lalai dalam beribadah dan melakukan amalan kebaikan.

Mari terus kita lanjutkan amalan kebaikan dan kebiasaan baik yang sudah ditanamkan selama Ramadan. Amalan puasa Ramadan kita lanjutkan dengan puasa sunah, bersedekah terus kita lanjutkan, kita hidupkan malam dengan qiyamul lail.

Jangan berhenti di Ramadan. Marilah kita renungi amalan puasa Ramadan yang telah kita laksanakan kemarin. Kita jadikan sebagai pembentuk diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Marilah terus kita hidupkan nuansa Ramadan dalam setiap lingkup sosial kita.

Tak lama lagi, waktu yang penuh kemuliaan dan keistimewaan, yakni bulan Ramadan akan meninggalkan kita. Sudah sepantasnya kita merasa sedih karena bulan penuh keutamaan segera pergi dan belum tentu kita bisa bertemu kembali tahun berikutnya.

Selama bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa dan berbuka saat Magrib. Kita isi hari-hari kita dengan mendekatkan diri pada Allah. Kita perbanyak amalan, kita pantaskan diri kita untuk menjadi hamba-Nya yang bertakwa.

Banyak amalan baik yang kita laksanakan saat Ramadan dan amalan ini harus menjadi bagian dari pribadi kita. Marilah kita wujudkan diri menjadi pribadi yang lebih baik karena sejatinya bulan Ramadan pun disebut sebagai bulan pendidikan.

Mari kita renungi diri kita, sudah sejauh apa kita berbuat baik untuk diri kita, untuk orang sekitar kita, dan sejauh apa kita mengenal Allah? Puasa Ramadan yang kita laksanakan harus menjadi titik awal untuk kita menjadi pribadi yang lebih baik. Teruslah menaati Allah dan Rasul-Nya sebagaimana dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:

كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أبى، قيل ومن يأبى يا رسول الله؟! قال: من أطاعني دخل الجنة، ومن عصاني فقد أبى

“Setiap umatku akan masuk Surga, kecuali orang-orang yang enggan untuk memasukinya. Ada seseorang yang bertanya, siapakah orang yang enggan tersebut wahai Rasulullah? Beliau bersabda, “Barangsiapa mentaatiku akan masuk surga, barangsiapa tidak taat kepadaku sungguh dia orang yang enggan masuk Surga.”

Rasulullah menegaskan bahwa seluruh umatnya akan masuk Surga kecuali yang tidak mau. Marilah kita menjadi umatnya yang secara tegas mau masuk Surga. Bukan hanya mau di lisan, melainkan juga mau yang ditunjukkan dengan perbuatan.

Jemaah yang berbahagia

Jangan berhenti di bulan Ramadan. Segala amalan baik mari kita teruskan hingga ajal menjemput kita. Ingatlah tak ada jaminan bahwa kita memiliki kesempatan berjumpa dengan Ramadan tahun akan datang. Ayo kita bekerja untuk akhirat kita. Seperti dalam riwayat dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, “Bekerjalah untuk duniamu seakan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan engkau akan mati besok.”

Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga ada kebaikan yang bisa jemaah pelajari. Kesalahan dan kekhilafan datangnya dari saya pribadi. Kebaikan datangnya dari Allah Swt.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Contoh Ceramah Ramadhan Singkat Soal Refleksi Puasa

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillaahirrahmaanirrahiim

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji hanya kepada Allah Swt. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari akhir.

Jemaah yang berbahagia...

Alhamdulillah atas rahmat dan karunia Allah, kita dimampukan untuk melalui bulan Ramadan. Kita telah melaksanakan puasa Ramadan satu bulan penuh, kita menahan diri dari hal-hal yang Allah larang. Janganlah kita merasa segala perintah dan larangan hanya berlaku di bulan Ramadan. Sebagai seorang muslim, kita harus menunjukkan keimanan dan ketakwaan kita atas perintah Allah dan Rasul-Nya.

Selama sebulan penuh kita telah dibentuk dengan segala amalan bulan Ramadan yang mulia. Allah berikan kesempatan baik untuk berjumpa dengan Ramadan, bulan yang penuh kemuliaan. Dalam sebuah hadis, Rasulullah menjelaskan:

أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Artinya: “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan padamu berpuasa di bulan itu. Dalam bulan itu dibukalah pintu-pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.”

Betapa beruntungnya kita telah dipertemukan dengan bulan Ramadhan. Kita melaksanakan perintah Allah di bulan ini, kita jauhi larangan-Nya. Janganlah kita berhenti di bulan Ramadan. Kita harus meneruskan kebaikan demi kebaikan di bulan Ramadhan. Kita lanjutkan perjuangan kita sebagai seorang muslim yang bertakwa.

Jemaah yang berbahagia...

Kita kejar akhirat kita seolah esok hari adalah hari terakhir kita. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah riwayat dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, “Bekerjalah untuk duniamu seakan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan engkau akan mati besok.”

Sekian ceramah yang hendak saya sampaikan kepada para jemaah. Semoga menjadi awal kebaikan untuk kita semua. Segala kebaikan datangnya dari Allah. Salah dan khilaf datangnya dari diri saya pribadi. Jazakumullah khairan.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Contoh Kultum Akhir Ramadhan soal Renungan Puasa

Bismillaahirrahmaanirrahiim

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji hanya kepada Allah Swt. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari akhir. Amma ba'du...

Jemaah yang berbahagia...

Selama satu bulan kita melaksanakan puasa Ramadan, kita mengamalkan amalan-amalan sunah, kita hidupkan malam-malam kita dengan qiyamul lail. Berbagai amalan kita usahakan untuk mendekatkan diri pada Allah.

Kini kita akan segera berjumpa dengan akhir bulan Ramadan. Mahakaya Allah telah memberikan kesempatan berjumpa bulan Ramadan dengan kita. Marilah di akhir Ramadan ini kita bermuhasabah atas setiap amal perbuatan yang kita lakukan selama sebulan ini.

Jangan kita berhenti di sini. Kebaikan-kebaikan di bulan Ramadan harus kita lanjutkan dengan baik. Begitu pula dengan keburukan yang kita lakukan, harus kita hentikan. Allah memerintahkan hamba-Nya untuk bermuhasabah menyiapkan diri atas hari akhir kelak. Sebagaimana dalam QS. Al-Hasyr ayat 18.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok [akhirat]. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan."

Kita jadikan muhasabah sebagai karakter dari diri seorang muslim. Terus memantau diri kita, terus melihat amalan kita, dan senantiasa memperhatikan atas amalan yang telah dilakukan untuk hari esok. Kita sambut hari esok dengan bekerja keras pada urusan ukhrawi.

Sekian ceramah yang saya sampaikan. Kebaikan datangnya dari Allah, kesalahan dan khilaf datangnya semata-mata dari pribadi saya.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Baca juga artikel terkait LEBARAN 2024 atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Fitra Firdaus