tirto.id - Hari ini, Selasa (2/5/2017), siswa SMP/MTs mengikuti ujian nasional untuk mengukur hasil belajar selama tiga tahun dan menentukan kualitas lulusan ke jenjang lanjutannya. Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, sebanyak 105 ribu siswa SMP/MTs mengikuti ujian nasional di NTT.
"Hari ini para siswa SMP/MTs membuktikan hasil belajarnya selama tiga tahun dan membuktikan kualitas ilmu pengetahuan yang diperoleh selama pembelajaran di jenajng itu," kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Alo Min di Kupang, sebagaimana dilansir dari Antara.
Dia mengatakan jumlah 105 ribu siswa itu tersebar di 1.623 SMP/MTs yang berada di 22 kabupaten dan kota provinsi berbasis kepulauan tersebut.
"Itu data akhir yang dimiliki dinas untuk kepsertaan siswa di ujian nasional 2017 ini," kata Alo menjelaskan.
Pelaksanaan ujian akhir tersebut berjalan mulus baik dari aspek kesiapan siswa, maupun kesiapan pelaksana dan penyelenggara, ia memaparkan. Kesiapan itu juga termasuk naskah ujian nasional yang hingga H-1 kemarin (Senin 1 Mei) sudah terlapor aman.
Meskipun ujian nasional tidak menjadi satu-satunya faktor penetu kelulusan, para siswa terus didorong untuk meningkatkan kualitas belajar agar bisa menghasilkan mutu lulusan yang bisa dipertaruhkan ke sekilah lanjutan favorit dan berstandar nasional.
"Ini penting, sama halnya juga bagi kelulusan di tingkat SMA/SMK yang hasil lulusannya akan diumumkan pada hari ini di 2 Mei ini," kata Alo Min.
Hanya Dua Sekolah dari 24 SMP di NTT Selenggarakan UNBK
Tahun ini baru 24 dari 1.623 SMP/MTs di 22 kabupaten dan kota di NTT yang menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Selebihnya, sekolah masih menggunakan ujian berbasis pensil dan kertas menyelenggarakan ujian nasional.
Menanggapi hal itu, pemerintah pun mendorong sekolah menyiapkan sumber daya dan infrastruktur pelaksanaan ujian berbasis komputer, namun menyerahkan kewenangan kepada sekolah untuk membuat keputusan mengenai penyelenggaraan ujian berdasar kondisi masing-masing.
"Jika memang masih belum mampu dari aspek peralatan pendukung maka pemerintah tidak memaksakan untuk haru berbasis komputer," kata Alo. "Jadi benar-benar sangat mandiri tergantung kepada kemampuan sekolah."
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kuapang Filmon Lulupoy terpisah mengaku telah siap melaksanakan ujian nasional tingkat SMP/MTs.
Filmon mengatakan, untuk 2017 ini, peserta ujian nasional SMP/MTs Kota Kupang yang seturut jadwal akan diselenggarakan pada 2 Mei hingga 4 Mei dan dilanjut pada 8 Mei itu berjumlah 6.828 siswa yang tersebar di 58 SMP/MTs yang ada di wilayah ibu kota Provinsi NTT ini.
Dari jumlah sekolah penyelenggara tersebut, hanya dua sekolah yang melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK), masing-masing satu sekolah negeri yaitu SMP Negeri 2 Kota Kupang dan satu sekolah swasta yaitu SMP NCIPS. "Selebihnya masih menerapkan ujian nasional berbasis pensil kertas (UNBPK)," katanya.
Dia mengakui masih sangat minim kepesertaan sekolah mengikuti UNBK karena sejumlah keterbatasan, baik berupa peralatan pendukung seperti komputer, daya listrik dan internet.
Terkait persiapan, Filmon mengatakan sudah sangat siap dan diyakini para siswa akan sukses mengikuti ujian tersebut dengan hasil yang memuaskan.
Menurut dia, para siswa telah dipersiapkan sangat matang baik dari aspek psikologis maupun aspek ilmunya untuk menghadapi ujian akhir nanti.
"Apalagi para siswa sudah melewati pelaksanaan ujian sekolah berbasis nasional (UASBN) yang diselenggarakan secara nasional pada 17 April hingga 19 April lalu itu," katanya.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari