Menuju konten utama

Zuckerberg Tawarkan Solusi Masalah Konektivitas di Indonesia

Facebook tawarkan solusi maslah konektivitas di daerah-daerah terpencil di Indonesia dengan mengunakan drone.

Zuckerberg Tawarkan Solusi Masalah Konektivitas di Indonesia
Mark Zuckerberg. Antara/Reuters/Shu Zhang

tirto.id - CEO media sosial berjaringan global Facebook Mark Zuckerberg menawarkan konektivitas di daerah-daerah terpencil di Tanah Air, dengan menggunakan drone. Hal ini ia sampaikan saat membahas soal konektivitas di Indonesia bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, dalam pertemuan yang dilaksanakan di sela Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Lima, Peru, Sabtu (19/11/2016) waktu setempat atau Minggu WIB.

"Kebetulan dalam pertemuan tadi Mark (CEO Facebook Mark Zuckerberg) mencontohkan Indonesia dalam konektivitas dengan menggunakan drone," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla seusai pertemuan dengan bos Facebook itu, yang diikuti sejumlah pemimpin ekonomi APEC.

Pemerintah pun, lanjut Kalla, bisa membantu memfasilitasi program yang akan dikembangkan oleh Facebook tersebut. Selain mempermudah hubungan antardaerah terpencil dan antar-kawasan, program yang ditawarkan Facebook tersebut bisa membantu peningkatan usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM).

"Salah satu (kelebihan) online tentang informasi dan pasar serta produk. Bagaimana kita bisa bicarakan (hal itu) tanpa konektivitas ?" ujarnya.

Ia menilai program konektivitas yang dikembangkan Facebook bisa memadukan pembangunan perekonomian secara keseluruhan. Apalagi, menurut Wapres, APEC tahun ini menekankan pada kesetaraan pertumbuhan ekonomi di kawasan.

KTT APEC di Peru dihadiri 21 pemimpin ekonomi di negaranya masing-masing, termasuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden China Xi Jin-ping. Pada KTT APEC tahun ini Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski menyerahkan ketentuannya kepada Presiden Republik Sosialis Vietnam Tran Dai Quang.

Baca juga artikel terkait KONEKTIVITAS

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora