Menuju konten utama

Jokowi Berharap Konektivitas Digital Tidak Digunakan Menebar Hoaks

Jokowi berharap masyarakat bisa memanfaatkan infrastruktur dan konektivitas digital bukan untuk menebar hoaks dan merusak persatuan.

Jokowi Berharap Konektivitas Digital Tidak Digunakan Menebar Hoaks
Presiden Joko Widodo mengungkapkan kerja Kejaksaan Agung menjadi wajah pemerintah di bidang hukum.ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/am.

tirto.id - Presiden Joko Widodo mengatakan pembangunan infrastruktur selama 6 tahun terakhir tidak hanya untuk motif ekonomi, tetapi juga memperkuat persatuan Indonesia. Ia pun berharap masyarakat bisa memanfaatkan infrastruktur tersebut bukan untuk menebar hoaks dan merusak persatuan.

Saat memberikan sambutan dalam Muktamar IX PPP, Jumat (18/12/2020), Jokowi mengatakan, pembangunan berupa jalur kereta api, jalur penerbangan hingga konektivitas digital telah memberi dampak tidak hanya untuk perbaikan ekonomi nasional, pengembangan e-commerce maupun perbaikan manajemen logistik, tetapi juga untuk memperkokoh persatuan.

"Dengan konektivitas luring dan daring yang semakin efektif, kita bisa meningkatkan komunikasi antarumat yang tersebar di seluruh Indonesia, di seluruh tanah air, untuk menyebarkan Islam wasathiyah, menebarkan kesejukan dan kedamaian, menumbuhkan toleransi dalam perbedaan dan kebhinekaan, dan memperkokoh persatuan dalam keberagaman," kata Jokowi dari Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/12/2020).

Menurut Presiden Jokowi, konektivitas fisik dan digital dapat dimanfaatkan untuk berbagi pengalaman dalam membangun daerah dan desa. Seperti diketahui, 75 ribu desa, 514 kabupaten/kota, yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Konektivitas tersebut dapat digunakan dalam mencari inovasi demi menghadapi dunia yang terus mengalami perubahan dan persaingan dunia yang semakin sengit, kata Jokowi.

Pemanfaatan infrastruktur untuk hal-hal yang positif tersebut, kata Jokowi, harus diaktifkan agar ruang ini tidak diisi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Presiden juga mengimbau agar semua pihak aktif mengisi pemberitaan di media sosial dengan keteduhan dan kesejukan.

"Kita juga harus mengklarifikasi berita-berita yang tidak benar, berita-berita hoaks, dan menutup banyaknya ujaran-ujaran kebencian untuk kita saling menghormati dan menghargai sesama anak bangsa, sebagai saudara sebangsa dan setanah air," ungkapnya.

Baca juga artikel terkait HOAKS atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz