Menuju konten utama

Yang Sebaiknya Memakai Masker Medis untuk Antisipasi COVID-19

Siapa saja yang harus memakai masker medis sebagai tindakan antisipasi agar tidak tertular COVID-19?

Yang Sebaiknya Memakai Masker Medis untuk Antisipasi COVID-19
Petugas medis di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.

tirto.id - Masker medis dinilai paling efektif untuk mencegah penularan COVID-19 dari orang lain yang memiliki gejala serta melindungi si pemakai supaya tidak terinfeksi. Siapa saja yang harus memakai masker medis sebagai tindakan antisipasi agar tidak tertular virus Corona?

Dikutip dari situs resmi WHO, masker medis atau masker bedah dibuat dari minimal tiga lapis bahan sintetis tanpa tenun dan diatur agar lapisan filtrasi berada di tengah. Masker ini tersedia dalam ketebalan yang berbeda-beda, memiliki berbagai tingkat ketahanan terhadap cairan, dan dua tingkat filtrasi.

Masker digunakan sebagai langkah untuk menekan penularan dan meminimalisir risiko terinfeksi COVID-19. Namun, memakai masker saja tidak cukup untuk memberikan perlindungan yang memadai. Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan harus tetap diterapkan.

WHO merekomendasikan penggunaan masker medis dalam konteks COVID-19 terutama kepada orang-orang berikut ini:

Petugas Kesehatan

Para petugas medis adalah garda depan dalam pertempuran melawan COVID-19 di masa pandemi Corona seperti sekarang ini. Mereka adalah orang-orang yang paling mungkin tertular COVID-19 karena berhubungan langsung dengan pasien dan lingkungan sekitarnya.

Yang termasuk dalam lingkup ini adalah dokter, perawat, bidan, petugas kebersihan, dan pekerja-pekerja lainnya di bidang klinis.

Terlebih untuk petugas kesehatan yang merawat pasien suspek atau terkonfirmasi COVID-19, memakai masker medis merupakan bagian dari rangkaian perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD).

Petugas kesehatan harus memakai masker medis di lokasi-lokasi banyak terdapat orang yang terinfeksi COVID-19.

Masker medis bisa dilepas untuk sementara ketika sedang tidak berada di lingkungan tersebut atau saat melakukan aktivitas tertentu, seperti saat makan, minum, atau kala dirasa perlu mengganti masker dengan alasan khusus.

Orang Sakit atau Menunjukkan Gejala/Merasa Terjangkit COVID-19

Setiap orang yang sakit, bahkan yang hanya disertai gejala ringan seperti nyeri otot, batuk ringan, sakit tenggorokan, bersin-bersin, mudah letih, dan lainnya, patut diwaspadai dapat menularkan virus kepada orang lain. Terlebih bagi orang yang menunjukkan gejala atau merasa terjangkit COVID-19.

Maka dari itu, WHO merekomendasikan kelompok ini untuk memakai masker medis dan melakukan isolasi mandiri di rumah. Masker medis membantu melindungi orang-orang terdekat dari infeksi. Orang sakit yang perlu pergi ke fasilitas kesehatan harus mengenakan masker medis.

Orang yang Merawat Orang Sakit di Rumah

Orang yang merawat orang lain yang sakit, terlebih yang merasa atau mengalami gejala COVID-19, harus mengenakan masker medis sebagai perlindungan diri. Sering melakukan kontak erat dengan orang yang mengalami COVID-19 dapat memberikan risiko tinggi bagi yang merawat.

Lansia Atau Orang yang Punya Penyakit Bawaan

Masih menurut WHO dalam website resminya, orang yang berusia 60 tahun atau lebih, juga setiap orang dengan kondisi medis yang sudah ada alias memiliki penyakit bawaan harus memakai masker medis sebagai perlindungan diri.

Kelompok ini punya risiko lebih tinggi dan kondisi medis yang sudah ada berisiko menjadi lebih parah jika tertular virus COVID-19.

WHO merekomendasikan agar masyarakat selalu berkonsultasi dengan otoritas setempat mengenai praktik yang direkomendasikan, termasuk mengenai pemakaian jenis masker yang tepat, apakah harus memakai masker medis atau boleh mengenakan masker nonmedis.

Selalu #ingatpesanibu, yaitu memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak dan hindari kerumunan.

________________________

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Agung DH