Menuju konten utama

Kemenkes: Masker Tak Wajib, Hanya Imbauan Cegah Dampak Polusi

Kemenkes mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan masker agar mencegah dampak polusi udara. 

Kemenkes: Masker Tak Wajib, Hanya Imbauan Cegah Dampak Polusi
Foto udara kawasan Margonda depok yang tertutup kabut polusi udara di Depok, Jawa Barat, Jumat (25/8/2023). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.

tirto.id - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan masker agar mencegah dampak polusi udara.

“Bukan mandatory (kewajiban), mengimbau. Toh sebenarnya penyakit ISPA itu sebenarnya suatu penyakit yang bisa sembuh sendiri. Tetapi yang kita lihat sembuh sendiri memang 3-5 hari ya,” kata Nadia ditemui di Gedung DPR-MPR RI, Kamis (31/8/2023).

Nadia menyatakan, jangan sampai imbauan masker justru membuat kepanikan di masyarakat. Kemenkes, kata Nadia, mengedepankan edukasi literasi pada masyarakat.

“Tapi juga jangan membuat jadi masyarakat selalu takut dengan seolah-olah wah ada masker lagi nih, mau pandemi lagi gitu ya kan. Jangan sampai ada trauma di dalam masyarakat,” sambungnya.

Menurut Nadia, masyarakat sudah harus bisa menimbang sendiri kapan waktunya memakai masker ketika polusi udara memburuk.

“Jadi kita lebih ingin bahwa masyarakat memahami penggunaan masker itu sebagai suatu kesadaran. Ataupun menjadi ya upaya untuk bahwa ini bukan dorongan pemerintah lagi gitu. Bukan seperti situasi pandemi,” sambung Nadia.

Ia menyampaikan, memang ada perburukan kasus ISPA akibat polusi udara. Namun, faktor cuaca juga memperburuk hal tersebut.

“Tapi kemudian orang akan lebih cepat sakit lagi gitu karena polusinya atau misalnya batuknya berkepanjangan gitu.

Karena kan memang ini ada dua, kemarau yang terus-terus dan adanya El Nino kan,” terang Nadia.

Nadia menyarankan masyarakat rutin minum air putih agar tidak mengalami kondisi batuk berkepanjangan.

“Suhu naik, jadi kelembapan tinggi. Pastilah kalau kelembapan tinggi kan kita kering ya, ngerasa tenggorokan kering. Dan itu kan harusnya minum air minimal 8 liter sehari gitu ya,” pesannya.

Baca juga artikel terkait POLUSI UDARA atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Reja Hidayat